Setelah kejadian yg memalukan itu, Vic dan dua temannya itu tak pernah tampak batang hidungnya. Ia tak pernah lagi mengganggu Sirius maupun temanya yg lain. Waktu terus berjalan tanpa henti. Kehidupan sekolah mereka jadi lebih nyaman dari yg sebelumnya. Sampai hari itu tiba.
Saat Yugo sedang berada di kantin seorang diri, sosok yg mengejutkan datang menghampiri dirinya. Vic berdiri di hadapannya.tanpa mempedulikan orang-orang yg ada disana, ia mengatakan ke Yugo.
" Yugo Arcstone, aku menantangmu berduel" ucapnya.
Tentu saja Yugo terkejut dan langsung menolak.
" Tidak tidak, aku tidak mau buat keributan lagi" jawab Yugo.
" Ini pertarungan resmi antara kita berdua" lanjut Vic lagi. Yugo kebingungan dibuatnya.
" Apa maksudmu? Resmi?"
" Aku sudah meminta persetujuan dari kepala sekolah..kita diizinkan untuk berduel besok di ruangan arena duel" ucap Vic.
" Begini Vic, aku tidak bisa menerima ajakan konyol ini.."
" Atau kau ingin aku melakukan sesuatu pada Sirius?" Tanya Vic setengah berbisik. Sekarang ia menunjukkan senyum liciknya. Ia mengancam Yugo.
" Jangan pernah lakukan itu" sanggah Yugo cepat. Ia menatap Vic serius. Vic masih tersenyum. "Akan kulakukan"
" Aku sudah tau jawabanmu Yugo" ucap vic " kutunggu kau besok ditempat itu"
Setelah mengatakan itu, Vic berbalik pergi meninggalkan Yugo seorang diri ditengah kerumunan orang yg terkejut mendengar tantangan duel dari Vic itu. Sang juara bertahan Ammon Vic menantang seseorang? Memangnya sehebat apa orang itu sampai mendapatkan tantangan langsung dari orang itu?
Berita tentang Vic yg menantang Yugo itu menyebar dengan cepat. Besoknya, Sirius, Envy, dan Alice meminta jawaban atas tindakan Yugo yg menerima tantangan itu.
" Apa yg kau lakukan Yugo? Bukannya kau sudah janji tak akan buat keributan lagi?!" Tanya Alice mengintrogasi.
" Maaf maaf, dia yg memintanya" jawab Yugo." Lagi pula ini pertarungan resmi"
" Apa maksudmu?"
" Si sombong Vic itu meminta persetujuan dari kepala sekolah" jawab Yugo." Dan anehnya lagi, kepala sekolah menyetujuinya"
Sirius menyadari ada yg tak beres. Yugo tak mungkin menerima ajakan konyol yg tak ada gunanya seperti itu. Pasti ada sesuatu.
" Mereka mengancammu kan?" Tanya Sirius. Sontak Yugo sedikit kaget dan tersentak. Tapi ia hanya tersenyum.
" Sudah kuduga, kau tak perlu mempedulikan ku" ucap Sirius." Pikirkan juga dirimu!"
" Jangan khawatir Sirius, aku melakukan ini demi harga diriku" jawab Yugo " aku tak akan kalah dari si angkuh itu. Jadi tenang saja"
Kali ini mereka diam tak bisa menjawab. Yugo sudah membulatkan keputusan dan itu tak bisa diganggu gugat. Mereka hanya bisa pasrah menyaksikan hasil akhirnya.
" Kalian juga datang dan duduklah di kursi paling depan. aku ingin kalian menyaksikan ketika aku mengalahkan si angkuh itu" ucapnya sambil menggali tumpukan baju yg ia bawa dari rumahnya. Ia mengambil satu helai pakaian dan menyimpannya ditumpukkan paling atas. " Aku tunggu kalian disana"
" Ya...apa boleh buat" jawab Sirius.
Waktu yg dijanjikan pun tiba. Vic sudah berada di tengah arena menunggu kedatangan lawannya. Suasana arena itu terlihat sangat ramai. Sampai-sampai para guru dan juga kepala sekolah duduk menyaksikan. Mereka duduk berderet bagaikan juri. Dan semua murid duduk di kursi penonton. Hari kegiatan sekolah diliburkan. Tapi kenapa itu semua terjadi hanya karena duel konyol ini?.
Yugo datang kearena. Ia mengenakan pakaian yg sama sekali belum ia pakai semenjak mereka masuk ke sekolah. Vic tak peduli dan terus menatap tajam kearah Yugo yg terlihat kebingungan.
" Apa-apaan ini ? Kenapa semuanya ada disini?" Tanya Yugo. Vic hanya tersenyum licik. " Apa yg sebenarnya kau rencanakan?"
" Kau pasti berpikir ini duel konyol yg tak ada gunanya kan? Sayang sekali pemikiran mu itu salah" jawab Vic " kau pasti tahu kenapa para guru duduk disana menyaksikan duel kita ini. Sudah pasti ini bukan duel biasa bukan?"
" Kau...apa yg kau rencanakan Vic?"
" Ini adalah duel yg menentukan siapa sebenarnya penyihir terkuat yg kau banggakan itu..pemenangnya kan diakui sebagai penyihir terkuat sekolah ini " jawab Vic " dan para guru lah yg akan menilainya sendiri.."
" Kau sampai bertindak sejauh ini hanya untuk ketenaran? Dasar konyol" ucap Yugo. " baiklah kalau itu maumu, akan kulayani"
" Bagus.."
" Tapi jangan salahkan aku kalau kau harus terluka" lanjut Yugo. " Aku akan bertarung serius kali ini"
" Itu yg kuharap kan"
Sembari mereka berdua saling berbincang, semua penonton menatap heboh kearah baju yg dikenakan Yugo. Pakaian yg terlihat seperti jas berwarna merah dengan kerah hitam. Di bahunya, ada sebuah lambang yg tertempel. Itu lambang keluarga penyihir hebat yg merupakan andalan kerajaan Human. Lambang naga merah keluarga Rayvold. Tapi bagaimana bisa Yugo memiliki pakaian itu.
" Bagaimana bisa anak itu memiliki pakaian keluarga Rayvold?" Tanya para guru. Kepala sekolah yg sudah tahu ini menjawab kebingungan mereka
" Itu karena. Pada asalnya dia memang keluarga Rayvold" jawab kepala sekolah." Ia memiliki cita-cita untuk menjadi penyihir terkuat tanpa menggunakan nama besar keluarganya..karena tujuan itu, ia mengganti namanya"
" Jadi maksud anda, Yugo Arcstone itu nama palsu yg ia buat?"
" Benar sekali, nama aslinya adalah Yugo Rayvold. Calon ksatria sihir masa depan" jelas kepala sekolah " tolong rahasiakan hal ini, aku harap kalian tak menyebar luaskan berita ini"
" Baiklah"
menyadari ada keributan diantara penonton, Vic mulai memperhatikan lawannya kali ini. ia menatap tak percaya kearah lambang naga yg ada di bahu baju Yugo.
" t-tunggu dulu.. pakaian itu, darimana kau mendapatkan nya?" tanya Vic sedikit terkejut.
" ini? ini adalah baju yg diberikan ayah padaku..baju yg sedikit membuatku sedikit malu karena menjadi pusat perhatian" jawab Yugo santai. ia sama sekali tak merasa tegang. " ini warisan keluargaku"
"k-keluarga mu?.."
perasaan takut sedikit menyelimuti pikiran Vic. melawan orang dari keluarga penyihir terkenal seperti ini adalah pilihan terburuk yg pernah ia buat. tapi janji tetaplah janji. seorang laki-laki sejati tak akan menarik kata-katanya kembali
" tidak peduli siapapun kau.. aku pasti tak akan kalah darimu!" teriak Vic " akan kubuat kau mengakui kehebatan ku!"
" silahkan " jawab Yugo. perkataan itu membuat Vic semakin jengkel.
bel tanda dimulainya pertandingan berbunyi. pertandingan pun resmi dimulai. tanpa basa-basi, Vic langsung memulai serangan. ia menembakkan beberapa sihir angin kearah Yugo. tapi Yugo masih tetap tersenyum.
" Dark Phiton"
sebuah lingkaran sihir hitam muncul dibawah kaki Yugo. dua ekor bayangan ular piton raksasa muncul melingkar dan melindungi Yugo dari serangan Vic.
" sihir element dark tipe summon ya.." gumam Vic.
" ayo serang aku sepuasnya Vic "
" cih , serangan tanpa strategi tak mempan padanya..ini merepotkan" gumam Vic.
" giliranku" ucap Yugo " Dark Phiton "
lingkaran sihir hitam lain muncul didepan Yugo dan memunculkan dua ekor bayangan ular piton raksasa yg melesat menyerang Vic. tak ada jalan lain bagi Vic selain melawan ular-ular ini. tapi selagi Vic sibuk dengan dark Phiton, Yugo melancarkan serangannya.
ia melompat kearah Vic yg masih sibuk dengan ular-ular itu. ia bersiap memberikan serangan.
" g-gawat, aku lengah!"
" Shadow Spear!"
Yugo yg menyiapkan sihir itu selagi ia melayang di udara melesat cepat kearah Vic bagaikan sebuah tombak hitam yg melesat kearah musuhnya. Vic berhasil menghindarinya, tapi efek dari ledakan akibat serangan Yugo barusan membuatnya terhempas keudara.
" masih belum!" teriak Yugo.
Yugo yg masih berada ditengah-tengah asap ledakan itu kembali melesat kearah Vic yg masih terpental di udara itu. menyadari serangan Yugo, Vic segera membuat perisai angin yg melindungi seluruh tubuhnya. setelah efek dari sihir Yugo berhenti, Vic balas menyerang.
" Strom blast!"
" gawat nih..."
Strom blast, serangan tornado angin milik Vic mengarah ke Yugo dengan cepat. tapi tepat sebelum sihir itu mengenai Yugo, sebuah lubang hitam kembali muncul dan melahap habis sihir Strom blast tersebut. lubang hitam di depan Yugo mengantarkan Strom blast menuju lubang hitam lain yg ia buat disamping tubuh Vic dan kembali menghantam nya. karena serangannya sendiri, Vic terhempas jauh.
" sihir apa itu?" tanya Sirius yg saat itu menonton di deretan terdepan penonton. ia terlihat takjub dengan serangan Yugo barusan.
" itu sihir teleportasi kelas atas, black hole.." jawab Alice. wajahnya juga terlihat tak kalah terkejut. " bagaimana ia bisa menguasai sihir kelas atas seperti itu?"
" black..hole ya..."
Vic kembali berdiri dari kekalahan pertamanya. Yugo masih berdiri memandangi Vic sambil tersenyum seperti biasa.
" apa-apaan ekspresimu itu?" tanya Vic.
" ini adalah ekspresi kesukaanku..karena menurutku" Yugo mengeluarkan tangannya yg tadi ia masukkan dalam saku celananya." orang yg kuat adalah orang yg selalu tersenyum walaupun dalam keadaan yg membahayakan dirinya...termasuk menghadapi lawan yg berbahaya sepertimu"
" apa-apaan itu.." gumam Vic. walaupun begitu ia cukup kagum. " ia memiliki sihir yg berbahaya... sangat berbahaya..tapi dia masih menganggap ku lawan yg berbahaya..kau cukup menarik Yugo.."