Qiara pun mengangguk sambil memegang kedua tangan Julian yang memegang bahunya.
"Aku harap kamu tidak meneteskan air mata lagi saya Zio mengatakan hal yang belum sepenuhnya ia pahami. Sebagaimana kamu mencoba mengerti anak-anak ini, maka cobalah mengerti Zio tanpa harus terbawa perasaan. Karena kamu adalah ibunya dan itu tidak akan berubah." Ucap Julian lagi.
"Iya. Aku akan mencoba." Sahut Qiara sambil tersenyum.
"Bukankah kakak adalah Liana?" tanya seorang anak lelaki yang baru saja tiba ditempat mereka berkumpul. Kali ini, anak lelaki itu berkepala botak karena menderita kangker.
Qiara pun langsung mengangguk sambil tersenyum lebar.
"Kakak, Aku fansmu. Oleh karena itu aku bisa mengenalimu walaupun dari kejauhan. Apa aku boleh memelukmu?" Kata anak lelaki yang bernama Athar itu.
"Boleh kok." Jawab Qiara.
"Benarkah?" Si kecil Arthar seolah tidak percaya kalau ia diperbolehkan memeluk seorang artis.