Mengapa duhai jiwa yang bernurani....
Tidak dapatkah kau bayangkan sikapmu itu yang akan menawarkan hati...
Mengapa kau asyik akan fantasi sedangkan realiti menanti...
Kini kau punya ruang untuk kembali walhal dirinya sudah tersakiti....
Bukan aku jangkakan suratan yang belum pasti....
Namun, andai dirinya sudah menjauh pergi...
Tiada lagi asbab yang akan menguatkan hatinya untuk terus mempercayai...
Kembali...kembali menjadi manusiawi yang punya Ilahi...
Kau punya pilihan....
Pilihan untuk menghancurkan harapan dan kepercayaan...
Atau, membahagiakan dengan harapan dan kepercayaan...