Duhai hati yang berbicara sepi...
Dalam redup pandangan yang samar di mata hati...
Jatuh dan luruh sebahagian rasa kasih dan sayang..
Maka..,apakah makna kepingan yang terlerai, dicantum semula...
Sukar untuk aku menerima pedihnya luka lama...
Susah jua, aku melupakan cuka yang kau taruh di luka sama...
Kini...hatiku keras dibentuk oleh ulahmu sendiri...
Kau ucap kata maaf di masa takdir yang terlewat..
Aku serik mengorbankan hati yang tidak kau hargai..
Malah...aku penat membonekakan diri pada yang tak sudi...
Kini aku gengam dari bingkisan hati sebagai sendi kekuatan diri...
Bahagia itu, kadang kala penuh dengan jawapan misteri...
Merdu unggas yang bernyanyi senja...
Di nyanyi sekali rimba alam yang sepi...
Seruling muda berintonasi setia...
Nada berirama ungkapan bahagia...