Chapter 20: Wajah
Mahukah engkau tahu akan apa yang aku pamirkan..
Di setiap lapisan kulit, berjalan sezarah darah yang tidak kelihatan...
Meluncur lalu menghidupkan nyawa si roman wajah tanpa keletihan..
Tanpa menghiraukan gegak gempita kota dunia yang membebankan..
Hanya melayan kerenah diri dengan fitrah caturan alam ciptaan tuhan..
Namun hanya ada satu anugerah dari tuhan yang telah dikurniakan..
Sang hati yang senantiasa mengambil khabar luar yang tak pernah diimpikan..
Oleh sel hidup yang berterusan dengan setiap kerja yang dilakukan..
Mahupun pada anggota dalaman yang kesibukkan..
Hanya mata yang akrab memberi khabaran...
Membaca memek si lawan dengan penuh cita perasaan..
Menduga si dia dengan pelbagai kata yang disimpan yang tidak diungkapkan..
Kerna itu...diriku sukar untuk mengadakan pujukkan ataupun rayuan..
Pada diriku, saat dirimu dilema perasaan..
Do you want to know what I am wanna to show at you ..
In every layer of skin, there are invisible blood particles ...
Sliding and then reviving the life of the face without fatigue ..
Ignore the burdensome earthquakes of the world's cities ..
Just serve yourself with the natural chess nature of God's creation ..
But there is only one gift from God that has been bestowed ..
The heart that always takes outside news that is never dreamed of ..
By continuous living cells with every job done ..
Even on busy internal members ..
Only familiar eyes give news ...
Reading the opponent's face with full of emotion ..
Guess him with various stored words that are not expressed ..
Because of that ... I find it difficult to persuade or appeal ..
To me, when you are in a dilemma of feelings ..
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone