"haha, jadi, itu artinya Nigun dan budak-budaknya gagal dalam tes, benar begitu?"
"Ngk! Fuu! Principality of Observation! Serang dia!"
Merespon perintah Nigun, sayap yang hingga kini terkepak pelan tiba-tiba membentang dan
mendorong pemiliknya maju.
Principality of Observation adalah angel dengan armor tubuh lengkap. Membawa mace di satu tangan dan perisai bulat di tangan lainnya. Sebuah pakaian yang terlihat seperti rok panjang menutupi kakinya.
Principality of Observation lebih kuat dari archangel kebanyakan, tapi dia tidak dikeluarkan dalam
pertempuran hingga sekarang karena skill spesial yang dimilikinya. Menurut namanya, Principality of
Observation memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertahanan dari seluruh sekutunya. Namun,
kemampuan iniakan hilang dampaknya ketika sang angel bergerak, jadi keputusan yang paling bijak adalah memerintahkan Principality of Observation untuk diam di tempat.
Fakta bahwa Nigun memerintahkannya untuk menyerang adalah tanda bahwa dia sudah berada di ujung tanduk. Dia harus meraih apapun yang mungkin bisa menjadi tali penyelamat hidupnya, meskipun nantinya akan menjadi bahan olokan.
"Mundurlah, Albedo."
Sesuai perintah, angel itu semakin dekat di depan Ainz, dan mengangkat mace yang bersinar miliknya. Ainz dengan santai mengangkat sarung tangan kirinya untuk bertemu dengan serangan.
Tidak heran jika serangan itu bisa meremukkan tulang, namun tangan Ainz terlihat baik-baik saja. Dia dengan santai menerima serangan yang datang.
"Tolong deh... kelihatannya giliranku sekarang. [Hell Flame]."
Sebuah debu kecil dan bergoyang-goyang dari api muncul dari salah satu jari kanan Ainz. Kelihatannya sangat rapuh sehingga siapapun bisa meniupnya jika menginginkan. Api itu menyentuh tubuh Principality of Observation, dan terlihat menggelikan melawan tubuh yang bersinar dari angel.
Tapi...
Principality of Observation dilahap api hitam, sangat kuat bahkan Nigun, yang berjarak aman darinya, bisa merasakan panasnya. Dia hampir tidak bisa membuka matanya.
Tubuh angel itu meleleh dan hilang holah api hitam yang membakar langit, tanpa banyak kesempatan untuk melawan. Api yang melahap angel itu hilang bersama targetnya.
Tak ada bekas yang tersisa. Pemandangat dari sebelumnya -- serangan angel dan luapan api hitam -- rasanya seperti hanya ilusi.
"Ba.. Bagaimana bisa begini."
"Dalam sekali pukul...""Aieeee!"
"Ini, ini tidak mungkin!" Nigun berteriak kebingungan.
Dia bahkan tidak tahu jika dia sedang berteriak. Dia hanya mencoba mencerna otaknya menjadi katakata. Terdengar tidak seperti berteriak baginya.
Principality of Observation adalah angel tingkat tinggi yang kemampuan serang dan pertahanannya memiliki rasion 7 : 3. Dibanggakan memiliki pertahanan terbesar dari semua angel lain di tingkatnya.
Ditambah lagi, bakat dari lahir yang dimiliki Nigun, 'Enhance Summoned Monster' (Memperkuat Monster yang dipanggil), bisa meningkatkan status dari monster apapun yang Nigun panggil.
Hasilnya, hanya ada sedikit orang yang bisa mengalahkan Principality of Observation yang dipanggil oleh Nigun. Nigun tak pernah melihat siapapun yang bisa mengalahkannya dengan hanya satu mantra. Bahkan Black Scripture, yang kekuatan anggotanya telah ditekan hingga batas manusia, tidak bisa melakukannya.
Dengan kata lain, kekuatan Ainz Ooal Gown melebihi manusia.
"Itu tidak mungkin! Menggelikan! Tak ada yang bisa mengalahkan angel tingkat tinggi dengan sebuah mantra! Orang macam apa kamu ini, Ainz Ooal Gown?!! Tidak mungkin tidak ada orang yang tidak pernah mendengarmu sebelumnya! Siapa namamu sebenarnya!"
Tak ada bekas ketenangan yang tersisa pada Nigun, hanya teriakan kasar yang berharap menolak realita. Ainz membuka tangannya sekali lagi. Di bawah cahaya matahari yang sedang terbenam, kelihatan seperti berlumuran darah.
"...Mengapa kamu mengatakan tidak mungkin? Bukankah itu hanyalah hasil dari kebodohanmu? Atau kamu mau berkata bahwa hanya itu di dunia? Hanya ada satu hal yang bisa kulakukan untuk menjawab pertanyaanmu."
Keheningan menguasai udara saat mereka menunggu jawaban. Suara Ainz sejelas lonceng:
"Namaku adalah Ainz Ooal Gown. Itu bukan alias."
Di hadapan kesombongan Ainz, Nigun tidak mampu membantah jika dia sedang mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti dari orang yang tidak dia ketahui. Itulah situasinya saat ini.
Nigun mulai jengkel dilihat dari nafasnya yang cepat.
Suara rumput yang tertiup angin juga menjengkelkan. Detak jantungnya terdengar keras. Nafasnya berat, seperti baru saja habis lari lama.
Kata-kata menenangkan mulai muncul di kepalanya. Namun, pemandangan Ainz yang tertusuk pedang, dan juga pembantaian besar-besaran terhadap angel dengan hanya satu mantra, mengatakan hal lain pada Nigun.
--Ini adalah monster diluar yang aku bayangkan. Aku takkan pernah bisa mengalahkannya.
"Kap- Kapten, apa, apa yang harus kita lakukan..?"
"Cari saja sendiri! Aku bukan ibumu!"Nigun hanya bisa tentang setelah dia tidak lagi melihat wajah dari orang yang dia teriaki.
Kehilangan ketenangan di depan monster tak diketahui seperti ini adalah hal yang sangat buruk.
Matahari pelan-pelan jatuh kebawah horizon, dan kegelapan mengancam untuk menelan dunia. Rasanya seperti kematian itu sendiri membuat perutnya untuk menelan apapun. Nigun mencoba untuk memaksa mundur ketakutannya, dan memberikan perintah:
"Lindungi aku! Lindung...i aku jika kalian ingin hidup!"
Nigun mengeluarkan sebuah kristal di tangannya yang gemetar. Bawahannya, biasanya sangat kuat dan gesit, seperti terantai oleh ketakutan dan gerakan mereka sangat pelan. Bahkan orang-orang yang tak kenal takut ini akan bimbang jika diperintahkan untuk menjadi perisai melawan monster seperti yang berdiri di depan mereka.
Namun, dia harus membuat mereka mengulur waktu, bagaimanapun. Magic yang tersegel di dalam kristal ini bisa memanggil angel yang paling kuat yang diketahui manusia. Itu adalah angel yang sendirian menghancurkan Demon God yang mengamuk di seluruh daratan 200 tahun yang
lalu.
Itu adalah angel tingkat tinggi, yang bisa dengan mudah menghancurkan kota. Mantra untuk memanggil kembali angel itu memerlukan uang dan tenaga yang tak sedikit, tapi Ainz Ooal
Gown, si misterius ini, layak untuk dihancurkan olehnya. Yang lebih penting lagi, akan sangat bahaya jika kristal ini diambil ketika mantra belum selesai dirapal. Inilah yang dikatakan Nigun kepada dirinya sendiri.
Dia menyembunyikan ketakutannya bahwa dia akan menjadi seonggok daging seperti bawahannya yang telah tewas.
"Aku akan memanggil angel dengan pangkat tertinggi, cepat ulur waktu untukku"
Ketika mereka menyadari yang sebenarnya, bawahannya bergerak dengan cepat. Ainz, yang menghadapi mereka, seharusnya menyadari api harapan yang bergelora. Namun, dia tidak
membuat gerakan, namun berguman sendiri.
"..Jangan-jangan itu adalah kristal penyimpan mantra... dan dari kilauannya, seharusnya itu adalah sesuatu yang bisa menyegel apapun kecuali mantra tingkat super. Jadi mereka mempunyai item YGGDRASIL seperti itu juga... tapi, angel macam apa yang bisa mereka panggil... kelas Seraph? Albedo, lindungi aku dengan skill milikmu. Aku tidak mengira mereka bisa mengeluarkan Seraph Aesphere, jika mereka berhasil memanggilSeraph Empyrean, kita harus bertarung dengan serius. Atau lebih tepatnya... jangan-jangan itu adalah monster unik di dunia ini?"
Sementara Ainz berdiam diri, Nigun melakukan upacara memecah kristal di tangannya, dan radiasi berkilauankeluar.Matahari yang tersembunyi seakan naik ke atas daratan, menghancurkan rumput dengan warna putih menyilaukan. Aroma membosankan tersaring pada hidung masing-masing.
Angel legendaris yang turun ke bumi, dan Nigun membanggakan:
"Saksikan! Wajah yang mulia dari angel tertinggi! Dominion Authority!"Terdiri dari kumpulan sayap-sayap yang berkilauan, dan diantara sayap-sayap itu ada sepasang lengan yang memegang tongkat raja, menunjukkan kekuasaan kerajaan, tapi tidak ada kepala dan kaki yang nampak.
Meskipun terlihat agak seram, siapapun bisa menyebut bahwa ini adalah makhluk suci. Saat dia muncul, udara sekitar menjadi ringan dan bersih. Kedatangan dari inkarnasi tertintti dari kebenaran membuat semuanya yang melihat bersorak. Darah bawahan Nigun mendidih dengan kegembiraan.
Kali ini, mereka bisa membunuh Ainz Ooal Gown.
Kali ini, dia yang akan ketakutan. Dia akan belajar atas kebodohannya dihadapan kekuatan dewa.
Di hadapan kegembiraan mereka, Ainz hampir tidak bisa mengeluarkan kata-kata:
"Ini.. Hanya ini? Angel ini..? Ini senjata rahasiamu yang rencananya akan kamu gunakan padaku?"
Saat dia melihat rasa terkejut Ainz, Nigun, yang sangat tidak tenang, menghela nafas lega. Faktanya, jantungnya dipenuhi oleh keceriaan saat dia membalas:
"Memang benar, ketakutanmu memang alami. Lagipula, inilah rupa dari angel dari peringkat tertinggi. Berbanggalah terhadap kekuatanmu yang menakutkan, magic caster!"
Nigun mengangguk dalam-dalam, dan melanjutkan:
"Secara personal, aku ingin membawamu kepada kami. Jika kamu benar-benar kuat... namun, aku tidak diperbolehkan melakukan itu saat misi. Setidaknya, aku akan mengingatmu... magic caster yang membuatku memutuskan memanggil yang paling ampuh dari semua angel."
Namun, balasan terhadap pujian Nigun adalah suara dingin:
"Benarkah... ini menggelikan."
"Apa?"
Nigun tidak tahu apa yang Ainz katakan. Bagi Nigun, Ainz sedikit berlebihan diberikan sebagai
pengorbanan untuk angel peringkat tertinggi, yang manusia tak mungkin bisa mengalahkannya. Namun, sikapnya terlihat terlalu santai untuk itu.
"Aku tak percaya berjaga-jaga hanya karena mainan anak kecil seperti ini... maafkan aku, Albedo.
Aku membuatmu menggunakan skill mu sia-sia."
"Tolong, jangan berkata seperti itu, Ainz-sama. Kita tidak tahu monster macam apa yang mungkin mereka panggil, jadi bijaksana untuk mengurangi kemungkinan terluka."
"Begitukah..?Tidak, kamu benar. Hanya saja aku tidak menduga hanya ini saja. Sangat tidak kuduga."
Otak Nigun tak bisa menangkap hinaan mereka.
"Bagaimana bisa kamu bersikap seperti itu di depan angel peringkat tertinggi?!" Nigun berteriak, Dia tidak percaya bahwa Ainz dan Albedo bercakap-cakap santai dan benar-benar mengabaikan Dominion Authority.