Download App
13.28% OVERLORD INDONESIA / Chapter 34: Dua Sosok

Chapter 34: Dua Sosok

Tak ada lagi jejak dari pertempuran sengit yang terjadi sebelumnya di dataran ini. Rumput yang terkena darah diselimuti oleh cahaya matahari yang sedang terbenam, dan bau amis darah telah hilang ditiup angin kencang.

Ada dua sosok di dataran yang sebelumnya tidak ada disini.

Nigun dari unit spesial Slaine Theocracy, Sunlight Scripture, melihat dengan penuh kecurigaan pada

mereka berdua.

Salah satunya berpakaian seperti seorang magic caster misterius. Dia(?) memakai topeng yang terlihat jahat untuk menyembunyikan wajahnya, dan sepasang sarung tangan besi di tangannya. Dia mengenakan Jubah yang terlihat mewah, menunjukkan dia adalah orang dari status tertentu.

Yang lainnya berpakai armor logam seluruh tubuh berwarna hitam legam. Terlihat seperti armor

yang menakjubkan, dan pastinya bukan barang murah. Sekali lihat dari tampilan luarnya sudah cukup bisa mengatakan jika itu adalah item magic tingkat tinggi.

Gazef dan bawahannya yang terkepung tadi telah hilang tanpa jejak. Di tempat mereka sekarang ada dua sosok misterius ini. Kelihatannya semacam magic teleportasi, tapi dia tidak tahu mantra macam apa yang digunakan disini.

Dia harus berhati-hati terhadap magic caster misterius ini... Nigun memanggil kembali para angel, memerintahkan mereka untuk menjaga jarak dari mereka berdua. Tatapannya yang penuh perhatian mempelajari gerakan mereka, lalu magic caster itu maju ke depan:

"Senang bertemu denganmu, hadirin dari Slaine Theocracy. Aku adalah Ainz Ooal Gown. Tapi aku akan sangat senang jika kalian memanggilku Ainz."

Dia memang berjarak cukup jauh dari mereka, tapi angin yang membawa suaranya sangat jelas.

Nigun tidak merespon, lalu pria misterius bernama Ainz itu melanjutkan:

"Orang yang ada di belakangku namanya Albedo. Aku ingin membuat sebuah perjanjian denganmu.

Bolehkah aku meminta waktumu sebentar?"

Nigun mencoba mencari tahu arti nama dari Ainz Ooal Gown, tapi percuma. Mungkin saja itu alias.

Mungkin mencoba untuk mengorek informasi darinya akan lebih produktif. Dengan itu, Nigun mengangkat dagunya, mengindikasikan pada Ainz untuk melanjutkan.

"Menakjubkan. Terima kasih sudah mau mendengarku. Kalau begitu, aku ingin menjelaskan satu hal pada kalian para hadirin. Itu adalah -- tidak mungkin kalina bisa mengalahkanku."

Keyakinannya yang keras seperti besi terdengar dalam ucapannya yang penuh keyakinan. Ini bukan gertakan atau bualan. Ini adalah sesuatu yang diyakini oleh Ainz Ooal Gown dari bawah hatinya yang paling dalam.

Nigun mengangkat alisnya. Di dalam Slaine Theocracy, takkan ada yang berani berbicara seperti itu kepada yang lebih tinggi dari mereka.

"Kebodohan itu benar-benar menyedihkan. Kamu akan membayar mahal atas kebodohanmu.""..Kalau begitu, apa yang seharusnya kami lakukan padamu? Aku telah mengawasi pertempuran kalian sebelumnya, jadi kedatanganku kemari mengindikasikan bahwa aku sangat yakin akan kemenanganku.

Lagipula, jika aku tidak yakin bisa mengalahkanmu, bukankah lebih bijak untuk membiarkan pria itu mati?"

Dia memang benar. Seorang magic caster misterius lebih cocok untuk konfrontasi dengan cara berbeda. Arcaner, Sorcerer dan Wizard hanya bisa menggunakan armor ringan, jadi mereka sangat ingin menghindari pertarungan jarak dekat, menggunakan 'Fly' berulang kali dan meluncurkan 'Fireball' dan mantra semacamnya dari jauh. Namun Ainz lebih memilih untuk menghadapi langsung.

Dia pasti punya semacam trik rahasia. Setelah beberapa saat terdiam, Ainz berbicara lagi:

"Aku punya pertanyaan pada kalian, jika kalian bisa mengerti. Angel yang kalian bawa seharusnya adalah magic tingkat 3. Benar khan?"

Dia mengatakan hal yang sudah jelas.

Ainz lalu melanjutkan, mengabaikan ekspresi tanda tanya dari Nigun:

"Monster yang kalian panggil sangat mirip dengan yang ada di YGGDRASIL, jadi aku sangat penasaran apakah namanya sama. Banyak monster YGGDRASIL yang berasal dari mitologi.. monster seperti angel dan demon seharusnya bukan pengecualian. Yang dikatakan angel dan demon biasanya paling dihubungkan dengan Keagamaan seperti didalam Agama Islam maupun Kristen, tapi kelihatannya sangat aneh jika sesuatu yang disebut sebagai archangel berada di dunia tanpa Agama. Itu artinya seseorang sepertiku pasti ada di dunia ini."

Nigun tidak mengerti sama sekali apa yang Ainz bicarakan dan kemarahan semakin meningkat. Dia bertanya:

"Sudah cukup ocehan dirimu sendiri. Sekarang katakan padaku dimana Gazef Stronoff?"

"Aku mengirimnya ke desa."

"Apa?"

Nigun tidak menyangka Ainz akan menjawab. Dia mengira Ainz tidak akan mengatakannya dan membalas:

"Bodoh sekali. Meskipun kamu berbohong seperti itu, dengan mencari sedikit di desa itu akan.."

"..Aku tidak berbohong. Aku hanya menjawab pertanyaanmu. Yah, ada alasan lain mengapa aku

menjawab pertanyaanmu."

"..Jangan-jangan kamu ingin mohon belas kasihan? Jika kamu menolong kami menghemat waktu, aku bisa memikirkannya."

"Bukan..bukan..bukan.. sebenarnya adalah, aku mendengar percakapanmu dengan Kapten Prajurit. Kamu berani sekali ya."

Nada Ainz berubah tiba-tiba, dan ketika dia melihat ke arah Nigun yang menghinanya, dia melanjutkan:

"Tidak kukira kamu akan berani berkata kamu akan membantai penduduk yang aku Ainz Ooal Gown, repot repot selamatkan. Aku tidak bisa berpikir apapun yang lebih menghina dari hal itu."

Jubah Ainz tertiup angin. Ainz yang sama juga terbang ke arah Nigun dan kawan-kawannya.Angin dingin kebetulan bertiup dari arah Ainz, tapi Nigun cepat-cepat mengusir gambar hantu yang

terlihat kurang jelas di depannya. Namun, pandangan kematian di depannya itu pasti hanyalah ilusi.

"..Apa, apa maksudmu dengan 'menghina', magic caster. Apa itu?"

Meskipun di jelas terlihat ketakutan, Nigun tidak mengubah nada mengejeknya. Dia adalah komandan dari salah satu senjata rahasia Slaine Theocracy, Sunlight Scripture. Bagaimana

mungkin dia bisa ketakutan oleh nama dari seorang manusia? Itu tidak mungkin. Itu sangat tidak mungkin. Namun--

"Aku menyebutkan perjanjian di awal tadi. Ini adalah persyaratan. Kamu harus menyerahkan hidupmu kepadamu tanpa melawan. Sebagai imbalannya kamu tidak akan menderita. Namun, jika kamu melawan, maka harga yang harus kalian yang bodoh ini bayar adalah menghabiskan hari terakhirmu dalam putus asa dan menderita."

Ainz melangkah ke depan.

Itu hanya satu langkah, tapi tubuh Ainz terlihat membesar di depan mata mereka. Orang-orang

Sunlight Scripture dengan reflek mundur.

"Ah..."

Beberapa teriakan kesakitan datang dari sekitar Nigun. Itu adalah tangisan ketakutan. Keberadaannya dipenuhi dengan kekuatan yang tidak bisa dibayangkan. Ini adalah pertama kalinya

Nigun menghadapi kekuatan semacam itu. Oleh karena itu, dia bisa mengerti ketakutan bawahannya.

Nigun memang individu yang kuat, seorang veteran dari banyak peperangan yang berkali-kali menggesek tebing kematian, yang mencabut banyak nyawa. Dia bisa merasakan radiasi yang sangat kuat dari magic caster misterius, Sebuah penindasan, tekanan yang kuat. Itu pasti lebih buruk bagi bawahannya.

Makhluk macam apa dia?

Siapa identitas sebenarnya dari magic caster ini? Siapa orang dibalik topeng itu?

Sekali lagi, Ainz mengabaikan kepanikan Nigun dan berbicara dengan dingin:

"Itulah kenapa aku tidak bohong padamu dan menjawab pertanyaanmu dengan jujur. Itu karena tak ada gunanya berbohong kepada mereka yang akan mati."

Ainz membuka tangannya dan mengambil satu langkah maju lagi. Dia terlihat seakan ingin memeluk

mereka, tapi jari-jarinya yang terlihat jahat mengingatkan mereka kepada terjangan monster. Sebuah sensai dingin mengalir dari bawah kaki Nigun hingga ke atas kepalanya. Dia telah merasakan

usaha yang berkali-kali di antara hidup dan mati. Ini adalah tanda dari malapetakan yang tak terelakkan.

"Perintahkan para angel untuk menyerangnya! Jangan biakan dia mendekat!"Suara Nigun sedikit pecah ketika dia berteriak memberikan perintah. Terdengar seakan dia meratap kesakitan.

Itu bukan untuk mengangkat semangan bawahannya. Dia hanya ketakutan terhadap Ainz Ooal Gown.

Dua Archangel Flames mengepakkan sayap merespon perintah Nigun, meluncurkan serangan.

Angel-angel itu terbang lurus ke arah Ainz, dan menusuknya dengan pedang berapi mereka.

Albedo yang berdiri di belakangnya, seharusnya menghalau serangan itu. Dan semua Sunlight Scripture, yang memprediksi akan seperti itu, tidak mempercayai mata mereka. Bukan karena ada sesuatu yang terjadi.

Sebaliknya---

Tak ada yang terjadi.

Memang benar, orang yang disebut Ainz Ooal Gown tidak melakukan apapun. Dia membiarkan para angel itu untuk menusuknya. Dia tidak menghindar, menghalau, merapal mantra atau menyuruh bawahannya mengintersep. Tak ada apapun yang terjadi.

Keterkejutan mereka menjadi hinaan. Kekuatan tak terbayang macam apa itu, semuanya hanya gertakan. Bukan karena Albedo itu tidak ingin menghadangnya, tapi Albedo itu tidak merespon dengan cepat terhadpa serangan dengan kecepatan tinggi pada Archangel Flames. Sekarang kebenaran sudah terkuat, mereka tidak terlihat spesial atau apapun.

Bawahannya menghela nafas lega. Nigun, yang merasa sangat bodoh karena ketakutan, menoleh ke Albedo.

"Benar-benar tidak enak dilihat. Tidak kukira dia akan mencoba menakuti kita dengan gertakan..."

Tiba-tiba, sebuah pertanyaan datang. Mengapa tubuh Ainz tidak roboh?

"..Apa yang kalian lakukan? Panggil kembali para angel. Dia tidak bisa roboh dengan pedang-pedang yang menancap itu."

"Tapi, kami sudah memberikan perintah."

Suara bawahannya yang bingung membuat Nigun terkejut, dan dia melihat Ainz lagi.

Angel-angel itu mati-matian mengepakkan sayap mereka, seperti kupu-kupu yang tersangkut di jaring laba-laba. Dua angel itu pelan-pelan minggir. Namun, gerakan mereak aneh sekali. Seakan ada yang mendorong mereka ke pinggir.

Setelah itu, Ainz -- yang terhalang oleh angel-angel tersebut -- terlihat sekali lagi dari celah diantara mereka.

"Sudah kubilang, ya khan? Tidak mungkin kalian bisa mengalahkanku. Bukankah seharusnya kalian mendengar peringatan dari orang lain?"

Suara yang tenang itu terdengar jelas di telinga Nigun.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C34
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login