Download App
12.89% OVERLORD INDONESIA / Chapter 33: Pertukaran

Chapter 33: Pertukaran

"Menakjubkan, Namun.. hanya itu yang bisa kalian lakukan. Cleric yang sudah kehilangan angel, segerapanggil yang baru. Fokuskan mantramu kepada Stronoff!"

Udara yang mendidih menjadi dingin kembali.

"Ini bahaya."

Gazef menghabisi angel lain sambil bergumam. Kelihatannya tidak akan ada sorakan lagi tak perduli berapa banyak angel yang dibantai oleh Gazef, karena pasukkan sudah mengkhawatirkan musuh yang akan datang kepada mereka.

Mereka sudah kalah dalam jumlah, perlengkapan, latihan dan kemampuan individu. Senjata satu-satunya yang milik Gazef 'beleagured men' (Manusia terkepung) -- harapan kemenangan mereka --

telah tiada.

Setelah menghindari pedang yang datang tanpa sadar, Gazef menyerang balik, dan menghancurkan angel dalam sekali serang. Namun, musuh yang dia incar masih jauh.

Meskipun bawahannya mengharapkan hal lain, mereka membutuhkan senjata magic untuk menembus kemampuan angel untuk mengurangi serangannya. Mereka tidak tahu bagaimana menggunakan martial art 'Focus Battle Aura' seperti Gazef, dan tanpa senjata magic, meskipun bawahan Gazef bisa melukai angelangel itu, mereka tidak bisa memberikan luka yang fatal pada mereka.

Mereka sudah kehabisan akal. Gazef menggigit bibirnya, dan meneruskan sabetannya. Catatannya dalam penggunaan jurus super bekelanjutan yang paling banyak adalah 'Sixfold Slash of Light',

meningkat tajam.

Seorang warrior seperti Gazef bisa menggunakan enam macam martial art yang berbeda sekaligus,

dan digabungkan dengan jurus super rahasia, berjumlah tujuh martial arts sekaligus.

Sampai saat ini, dia sudah menggunakan martial arts untuk meningkatkan kemampuan fisik dirinya,

menguatkan otaknya, meningkatkan pertahanan magicnya, membuatnya senjatanya menjadi senjata magic sementara, dan juga teknik lagi yang dia gunakan untuk memukul musuh. Semuanya adalah lima martial art.

Alasan mengapa dia tidak menekan tubuhnya hingga batas dan menggunakan semua martial art tujuh sekaligus adalah karena martial art yang kuat mengurangi konsentrasi pemakainya.

Khususnya, 'Sixfold Slash of Light' membutuhkan tiga kali fokus daripada teknik lainnya. Gazef memiliki dua jurus super seperti ini, tapi dia hanya bisa menggunakan mereka dengan empat martial

art lain bersamaan.

Dia bisa dengan mudah mengalahkan angel dengan teknik tersebut. Tapi meskipun jika dia mengalahkan mereka, lebih banyak lagi yang dipanggil. Selama dia tidak mengalahkan summonernya, mereka akan terus memanggil angel untuk menghadapinya. Sedangkan mencoba untuk menguras mana dari musuh adalah sebuah pilihan. Gazef mungkin akan lelah duluan sebelum itu.

Sebenarnya, lengan Gazef semakin berat dan berat, dan jantungnya sudah berdegup dengan cepat.'Instant Counter' adalah martial art yang memaksa membetulkan keseimbangan tubuh setelah membuat serangan, mengembalikannya sebelum serangan mendarat. Itu artinya si pemakai bisa segera menggunakannya lagi, memaksa tubuh untuk kembali akan membebaninya dengan beban yang sangat berat.

'Pace of the Wind' adalah martial art yang meningkatkan kecepatan dimana saraf seseorang berfungsi, meningkatkan kecepatan serangan. Namun, itu akan membuat kelelahan pada otak.

Lalu, ada juga jurus super, 'Sixfold Slash of Light'.

Itu membuat beban yang sangat berat pada tubuh, tanpa itu, dia tidak akan mempunyai peluang sedikitpun.

"Keluarkan mereka semua! Angel-angel kalian tidak ada apa-apanya!"

Teriakannya yang mengerikan membuat pasukan Theocracy bergidik, tapi mereka segera tenang

dan memperbaharui serangan pada Gazef.

"Tidak usah mengindahkan dia, itu hanya raungan dari binatang buas yang sudah terkurung. Jangan khawatir, kuras kekuatannya sedikit demi sedikit. Tapi jangan terlalu dekat. Cakar binatang buas itu panjang dan tajam."

Gazef menatap tajam pada pria yang memiliki luka di wajahnya. Jika saja dia bisa mengalahkannya, dia bisa membalikkan keadaan pertempuran ini. Masalahnya adalah angel lain didekatnya, berbeda dari yang menggunakan pedang berapi. Dan ada jarak yang lebar diantara mereka, dan beberapa lapis pertahanan yang menghalangi.

Mereka hanya terlalu jauh.

"Binatan buas itu akan mencoba menembusnya. Tunjukkan padanya arti dari kalimat 'tidak mungkin'."

Suara tenang dari si pria hanya semakin memperburuk Gazef. Meskipun dia telah berada di dunia para pahlawan, Gazef tidak bisa memenangkannya dengan teknik pertarungan jarak dekat saja.

Tapi tetap saja -- lalu kenapa? jika ini adalah satu-satunya jalan yang tersedia baginya, maka dia

akan merangsek maju dengan seluruh kekuatannya. Dengan tatapan tajam di matanya, Gazef mulai merangsek.

Namun, jalannya sangat berat, seperti yang dia duga. Angel-angel itu berkumpul di depannya, satu persatu, mengayunkan pedang mereka yang terbakar api merah. Saat dia menghindari dan menyerang balik serta menghancurkan angel-angel itu satu persatu, Gazef tiba-tiba merasakan perih yang sangat. Rasanya dia seperti ditusuk di bagian perut.

Saat dia melihat asal dari luka, dia melihat sekelompok magic caster merapal semacam mantra.

"Jika kamu seorang priest, seharusnya kamu bertindak seperti seharusnya. Bagaimana dengan

sedikit penyembuhan disebelah sini!"

Seakan membalas ejekan Gazef, sebuah kekuatan tak nampak menabrak tubuh Gazef.Meskipun musuh menggunakan serangan tak terlihat, Gazef yakin bahwa dia bisa menghindarinya dengan

membaca jejak dan wajah musuh. Mungkin akan berhasil, jika hanya ada beberapa dari mereka. Namun, melawan serangan lebih dari 30, tidak ada yang bisa dia lakukan. Bahkan memegang pedangpun sudah menghabiskan tenaganya.

Sakit yang menyebar ke seluruh tubuh. Dia tidak tahu darimana datangnya, hanya luka yang sangat hebat yang membuatnya roboh.

"Gwaargh!"

Serasa ada baja di tenggorokannya, dan Gazef memuntahkan darah segar. Nanah lengket menggenang di mulutnya dan mengotori dagunya.

Kaki Gazef begetar setelah rentetan serangan tak terlihat itu, dan sekarang angel mengayunkan pedangnya ke arah dia.

Dia tidak bisa menghindari serangan itu, dan mengenai armornya. Untungnya, itu mementalkan pedang, tapi dampak benturan itu merambat ke pelindung dadanya dan jauh ke dalam tubuh.

Dia mengayunkan pedangnya dengan liar ke arah angel, tapi keseimbangannya yang kacau artinya angel itu dengan mudah menghindari serangan.

Pedang Gazef bergetar di tangannya dan dia terengah-engah. Lelah yang memenuhi tubuhnya seperti membisiki telinganya untuk merebahkan diri dan beristirahat.

"Buruan sudah memasuki tahap akhirnya. Jangan biarkan binatang buas itu beristirahat -- perintahkan angelangelmu untuk menyerang terus-terusan."

Meskipun Gazef mati-matian ingin memulihkan diri sesaat, angel-angel yang mengelilinginya mematuhi perintah tuan mereka dan tanpa ampun menyerangnya, satu persatu.

Dia entah bagaimana berhasil menghindari serangan dari belakang, dan disambut dengan sebuah tusukan dari samping. Dia menggunakan sisi terkuat dari armornya untuk mementalkan angel yang merangsek dari atas.

Gazef ingin menyerang balik musuhnya, tapi dia jauh kalah jumlah. Saat kekuatannya semakin berkurang, dia hanya bisa menghabisi musuh satu persatu, karena dia kekurangan stamina untuk menggunakan martial arts. Saat bawahannya roboh satu persatu, serangan musuh terkonsentrasi padanya. Dengan tiada jalan untuk menembus kepungan musuh, dia merasakan kematian semakin dekat padanya.

Konsentrasinya buyar, dan dia hampir jatuh berlutut. Dia mati-matian mencoba untuk kembali fokus agar bisa bertarung. Benturan tak terliat datang lagi, menyerang dan membuat Gazef terhuyung-huyung. Dunia di depannya bergetar hebat.

Gawat!

Gazef menggunakan seluruh kekuatannya untuk mencoba mempertahankan keseimbangannya. Namun,kelihatannya ada yang salah dengan tubuhnya, dan kekuata yang seharusnya bisa membuatnya bertahanpun entah kemana.

Rasa Gatal menyentuh rumput menyebar ke seluruh tubuh, dan Gazef menyadari bahwa dia telah roboh. Dia berusaha untuk bangkit lagi, tapi tubuhnya seperti tidak mematuhi perintahnya. Pedang-pedang angel itu berarti kematian baginya.

"Sekarang, habisi dia, tapi jangan mengirimkan satu angel. Gunakan mereka semua untuk memastikan dia tewas."

Ya, dia akan mati.

Tangannya yang terlatih dengan baik gemetar tak terkontrol, dan dia tidak bisa memegang pedang

panjangnya. Meskipun begitu, dia tidak menyerah. Giginya bergemeretak seakan menggigil kedinginan.

Gazef tidak takut mati. Dia sudah mencabut banyak nyawa di masa lalu, jadi dia sudah bersiap untuk

bertemu dengan takdir yang sama di medang pertempuran. Seperti yang dia bilang pada Ainz, dia dibenci oleh orang-orang. Kebencian itu menjadi pedang yang akan menusuknya suatu hari.

Tapi dia tidak terima berakhir seperti ini. Mereka telah menyerang beberapa desa dan membunuh yang tidak penduduk tidak berdosa dan tidak berdaya, semuanya hanya untuk memancing Gazef ke arah jebakan. Dia tidak bisa membiarkan dirinya mati di tangan anjing-anjing tidak terhormat seperti ini, dan dia tidak tahan dengan ketidak berdayaannya.

"Gaaaaah! Jangan meremehkanku..!"

Dia berteriak dengan sekuat tenaga yang tersisa. Darah mengucur dari samping mulutnya saat Gazef bangkit untuk berdiri. Seorang pria yang seharusnya tak berdaya sekarang berdiri dengan gagah, kekuatan hebat dari daya tahannya memaksa angel-angel yang mengepungnya itu mundur.

"haaa--! haaa--!"

Hanya berdiri saja membuatnya susah bernafas. Otaknya kabur dan tubunya terasa seperti berubah

menjadi lumpur. Tapi dia tidak bisa roboh. Jika dia roboh, semua akan kalah. Rasa sakit yang sedikit ini tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan dari penduduk yang meninggal.

"Aku adalah Kapten Prajurit dari Re-Estize Kingdom! Aku adalah pria yang mencintai dan mempertahankan negaranya! Bagaimana mungkin aku kalah dari brengsek-brengsek macam kalian yang menodai negara ini dengan langkah kalian!"

Dia sangat yakin seorang pria hebat akan melindungi penduduk.Lalu, apa yang seharusnya dia lakukan untuk mengalahkan musuh sebanyak-banyaknya, agar orang-orang tidak menemui nasib yang sama seperti yang lainnya. Melindungi masa depan masyarakat dari Kingdom. Hanya itu yang bisa dia lakukan.

"..Kamu akan mati disini karena yang hanya bisa kamu lakukan adalah meracau omong kosong,

Gazef Stronoff."

Gazef menatap tajam ke arah komandan musuh saat hinaan kejam itu sampai di telinganya.

"Jika kamu mengabaikan penduduk-penduduk desa yang ada di perbatasan, kamu takkan mati disini. Mungkin kamu idak tahu, tapi hidupmu jauh lebih berharga daripada seribu rakyat jelata ini. Jika kamu benar-benar mencintai negaramu, kamu seharusnya membuang mereka dan mati."

"Kamu dan aku.. takkan pernah bisa menghadapiku... ayo maju!"

"Apa yang bisa dilakukan oleh tubuhmu itu? Hentikan usahamu yang sisa-sia itu dan berbaringlah dengan tenang. Sebagai tindakan terakhir dari rasa belas kasihan, aku akan membunuhmu tanpa harus menderita."

"Jika kamu berpikir.. aku tidak bisa apa-apa.. mengapa kamu tidak kemari... ambil kepalaku? seharusnya mudah saja.. Jika aku seperti ini , ya khan?"

"...Hmph. Kamu hanya bisanya bicara saja. Kelihatannya kamu masih ingin bertarung. Apakah kamu mengira kamu bisa menang?"

"...Usaha yang sia-sia. Benar-benar orang bodoh. Setelah membunuhmu, kami akan membantai penduduk yang kamu selamatkan. Semua yang kamu lakukan hanya memberi mereka waktu untuk menunda eksekusi mereka yang penuh dengan ketakutan."

"Kuh. Kuh... Kuku.."

Gazef tersenyum cerah.

"...Apanya yang lucu?"

"..Hmph, dasar bodoh, di desa itu.. ada seseorang yang lebih kuat dari aku. Kekuatannya tidak dapat diduga, tapi dia bisa menghabisi kalian semua sendirian... Mencoba membunuh... penduduk yang dia

lindungi... adalah hal mustahil bagimu."

"...Seseorang yang lebih kuat daripada petarung terkuat dari Kingdom? Kamu kira dengan membual seperti itu bagus untukmu? Kamu benar-benar bodoh."

Gazef masih tersenyum. Wajah macam apa yang akan ditunjukkan Nigun ketika dia bertemu dengan

Orang yang tak dapat diduga seperti Ainz Ooal Gown itu? Itu mungkin akan menjadi hadiah terbaik yang bisa dia terima sebelum menuju alam selanjutnya.

"...Angels, bunuh Gazef Stronoff."

Sayap-sayap tak terhitung bergerak merespon perintah yang dingin dan keji itu. Gazef menguatkan diri, bersiap untuk maju, ketika tiba-tiba sebuah suara melewatinya:--Kelihatannya sudah waktunya bertukar.

Pemandangan di hadapan Gazef berubah, dan dia tidak lagi berada di dataran yang berkubang darah itu lagi, tapi di sudut tempat yang terlihat seperti rumah desa sederhana. Ada para penduduk desa yang terlihat khawatir di sekitarnya.

"I, Ini..."

"Ini adalah gudang yang dilindungi oleh Ainz-sama dengan magic miliknya."

"Jadi kamu adalah kepala desa.. Gown, Tuan Gown kelihatannya tidak ada disini."

"Tidak, dia tadi ada disini, tapi kelihatannya dia menghilang tanpa jejak, dan berganti dengan anda yang tibatiba muncul Tuan Kapten Prajurit."

Ternyata begitu, jadi suara di kepalaku adalah..

Gazef pun mulai roboh. Dia tidak akan ambil bagian di permainan yang akan datang selanjutnya. Gazef roboh di tanah, dan para penduduk segera mendekat.

Six Scriptures, Musuh yang bahkan Gazef Stronoff, Petarung terkuat di wilayah itu, tidak bisa dikalahkan. Namun, dia tidak bisa mulai membayangkan jika Ainz akan kalah.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C33
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login