"Well ... karena kau sudah menduganya maka aku tidak memiliki pilihan lain selain mengakuinya, itu juga karena aku sudah tidak memiliki waktu lain lagi selain mengatakannya sekarang juga padamu walaupun semuanya jadi agak berbeda akhirnya," ujar Nathan pada Nuansa.
"Eh ... aku mengacaukan rencanamu, ya?" kata Nuansa yang raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih, gadis ini sepertinya 'kumat'.
'Astaga,' pikir Nathan yang menyadari bahwa dirinya harus cepat-cepat membuat Nuansa jadi ceria lagi.
"Tidak kok, justru ini bagian dari rencanaku," ucap Nathan.
"Maksudmu?" tanya Nuansa.
"Iya ... aku memang ingin proses lamaran kita berbeda dari proses lamaran lainnya," jawab Nathan secara asal-asalan karena dirinya tidak tahu harus menjawab apa.
"Maksudnya?" Nuansa tentu saja merasa bingung.
Sampai jumpa di volume 3!