Saat suara Senzaemon bergema di Aula, seluruh Penonton bergetar, mereka terkejut, walaupun Akira mendapatkan Nilai tertinggi di babak penyisihan, mereka kira itu hanyalah kebetulan karena Tema Kari mungkin saja adalah Speciality milik Akira. Dan tema hidangan kali ini adalah Sup, yang notabene menjadi salah satu keunggulan dari Hisako, yang gaya memasaknya berdasarkan kepada Herbal dan Tanaman Obat.
Namun, hasil ini membuktikan bahwa kemampuan memasak Akira sangat luar biasa, Erina yang berdiri di pinggir Tribun Penonton juga melebarkan matanya, bahunya bergetar, walaupun dia mengakui bahwa kemampuan Akira memang sangat Luar Biasa, Ia masih tidak dapat percaya, Sekertarisnya dikalahkan di Tema yang masih masuk ruang lingkup Keahliannya.
Hisako yang melihat hasil itu hanya menundukan kepalanya dengan mata Gelap, ia sudah menerima hasil ini setelah memakan Hidangan yang dimasak Akira, Hisako lalu tersenyum pahit sambil berkata.
" Kekalahan ya? " Gumam Hisako, ini sangat memalukan baginya, rasanya, Ia ingin langsung menutup wajahnya karena malu, apalagi, Erina-sama yang sangat ia hormati menonton pertandingan ini secara langsung.
Sementara itu, Alice yang ada di Tribun Penonton tersenyum, seperti ia sudah yakin dengan kemenangan Akira hari ini, Souma yang melihat kemenangan Akira juga tersenyum dan berpikir.
' Sepertinya, aku bisa berhadapan dengan Hyoujou di babak selanjutnya. ' Pikir Souma, yah, walaupun ia berpikir seperti itu. Sebenarnya, Babak Semi Final akan ditentukan dengan Undian, jadi, Souma belum tentu akan melawan Akira.
Akira yang sudah melepas Bando Hitamnya, mengambil Koper diatas meja memasaknya, lalu mendekat kearah Hisako yang masih tertegun dan berdiri diam di tengah Panggung. Namun, Akira tidak berniat menghiburnya atau apapun, disaat seperti ini, Hisako mungkin butuh sendiri daripada kata-kata Motivasi tidak berguna yang akan ia ucapkan. Jadi, Akira hanya dengan santai melewatinya, dan bersiap untuk keluar dari Arena.
Saat ia sudah beberapa langkah dibelakang Hisako, terdengar bisikan dari Hisako yang ada dibelakangnya.
" Kenapa? Kenapa masakan yang sudah aku sempurnakan bisa kalah, bagaimana masakanmu bisa menjadi senikmat itu? Katakan padaku, Hyoujou Akira. " Ucap Hisako dengan pelan, agar hanya Akira yang dapat mendengarnya. Akira yang mendengar itu, berhenti dan diam ditempat sejenak.
Ia lalu berkata tanpa berbalik.
" Itu adalah hal yang harus kau cari sendiri, namun... akan kuberi satu saran untukmu. " Ucap Akira, Hisako hanya diam mendengarkan, kemudian Akira melanjutkan.
" Jangan pernah, membohongi Dirimu sendiri, itu saja. " ucap Akira, Hisako yang mendengar itu melebarkan matanya, kenangan demi kenangan terbesit dipikirannya, semua hal tentang Erina-sama nya yang sangat ia hormati, dan apa posisinya di dalam hidupnya, Hisako terus mengingat itu.
Akira, sempat mengalihkan pandangannya sebentar, saat ia melihat Hisako yang sepertinya sedang berpikir, Akira tersenyum dan kembali berjalan untuk keluar dari Arena, melihat pertandingan hari Ini telah selesai, para penonton mulai berbondong-bondong keluar dari Aula, Dua Pertandingan Perempat Final lainnya, akan dilaksanakan keesokan Harinya, jadi mereka semua bersiap kembali ke Asrama mereka masing-masing.
---
Akira telah kembali ke Asrama setelah membereskan barang-barangnya yang ia taruh di Ruang Tunggu, Akira saat ini terlihat sedang memakan Es Krim, sambil mengutak-atik Smartphonenya, malam ini, Akira berencana untuk menelepon Neneknya, karena sudah beberapa bulan ini, ia sama sekali tidak menghubungi rumah, bahkan saat Liburan Musim Panas, ia malah Liburan ke Benares, alih-alih Pulang ke rumahnya.
Saat suara Telepon yang sedang tersambung terdengar, Akira menaruh Smartphonenya di telinga, dan menunggu Telepon tersambung, setelah beberapa saat, Telepon tersambung dan terdengar suara wanita tua dibaliknya.
" Hah??? APA? SIAPA INI? AKU SEDANG SIBUK SAAT INI, JADI TELEPONNYA NANTI SAJA!!! " Teriak Suara itu, Akira yang mendengar itu kaget awalnya, lalu ia tersenyum masam dan berpikir.
' Sepertinya Nenek Tua ini masih baik-baik saja, aku yang bodoh karena Khawatir ia akan terkena sakit, Tubuhnya itu seperti monster, dalam 16 tahun hidupku, aku bahkan belum pernah melihatnya mengeluh kesakitan apalagi Sakit. ' Pikir Akira, sebelum Telepon ditutup, Akira berbicara.
" Ini aku, Nek. Apa kau tidak melihat nama pemanggilnya? " Ucap Akira, yang membuat suara dibalik telepon, yang merupakan suara milik Sabeki, nenek Akira langsung terdiam. Setelah beberapa saat, Teriakan yang lebih keras terdengar dari balik Telepon.
" JADI KAU, CUCU BRENGSEK!!! KUKIRA KAU SUDAH MATI KARENA TIDAK MENGHUBUNGIKU SELAMA 3 BULAN, APA MAUMU SEKARANG, KMANA SAJA KAU? KENAPA KAU TIDAK PULANG LIBURAN MUSIM PANAS INI!!!??? " Teriak Sabeki yang membuat Akira menutup telinganya dan tersenyum pahit. Ia lalu menjawab pertnyaan Neneknya.
" Maaf, maaf nek, karena tidak meneleponmu selama 3 bulan ini, dan juga, tidak pulang saat Liburan Musim Panas, itu karena aku harus menyiapkan Pemilihan Musim Gugur dan Pergi ke Benares, ke rumah Sensei. " Ucap Akira, lalu terdengar pertanyaan dari balik telepon, kali ini tidak berteriak seperti tadi.
" Sensei? Oh, Arielle ya? Apa kabar Gadis Brengsek itu? Apa dia baik baik saja di Benares? " Tanya Sabeki. Akira yag mendengar itu menjawab.
" Um, Dia baik-baik saja, dan juga, dia sudah menikah dan dikaruniai seorang Putri. " Ucap Akira, yang sepertinya membuat Sabeki di balik Telepon sedikit terkejut.
" Gadis Brengsek itu? Dia menikah? Geh, aku tidak menyangka ada lelaki yang mau dengannya. " Ucap Sabeki dengan nada menghina, sepertinya ia masih kesal karena dipisahkan dengan cucunya selama 3 Tahun.
Setelah itu, Akira dan Sabeki menghabiskan Malam mereka dengan mengobrol, sepertinya Sabeki bilang sibuk tadi hanya sebagai Alasan karena ia sedang tidak ingin menelepon. Akira menceritkaan tentang semua hal yang terjadi padanya selama 3 Bulan terakhir ini, tentang Bagaimana Ujian Masuknya, lalu Bagaimana ia masuk ke Asrama dan bertemu Orang-orang gila, lalu Kamp Pelatihan Musim Panas, Kejadian di Cold Room, dan hal-hal lainnya.
Walau tidak terlihat diluar, namun, Sabeki sangat senang karena sepertinya cucunya cukup bahagia di Totsuki, karena kebahagiaan Akira adalah kebahagiaannya Juga, yah dengan kata lain, Sabeki itu adalah Tsundere.
---
Keesokan harinya, Akira dijemput Alice di Asramanya untuk ergi bersama dan Menonton pertandingan Ketiga dan Keempat di Babak Perempat Final, Pemilihan Musim Gugur. Yang bertanding Hari ini adalah Kurokiba yang melawan Tadakoro, yang mengusung Tema Kerang, dan Hayama melawan Takumi yang mengusung Tema Hidangan Timur.
Pertandingan antara Kurokiba berlangsung cukup Sengit, Namun, Juri memutuskan bahwa Hidangan Kerang yang Kurokiba sajikan lebih mendapat Impact nya, daripada hidangan yang dibuat Tadakoro. Jadi, Kurokiba menjadi orang ketiga yang memasuki Semi-final setelah Souma dan Akira.
Sementara itu, Pertandingan antara Hayama dan Takumi adalah Kekalahan Telak untuk Takumi, ia jelas sangat tidak diuntungkan dengan tema ini, Hidangan Timur, yang dominan dalam pemakaian Rempahnya, menjadi salah satu Ruang Linkup dalam Keahlian Hayama. Jadi, Pertandingan keempat, sekaligus terakhir dari babak Perempat Final dimenangkan oleh Hayama.
Keempat Semi-Finalis telah diputuskan, uniknya, dari keempat Finalis ini, semuanya berasal dari Grup yang sama di Babak Penyisihan, yaitu Grup A. Souma, Akira, Kurokiba, Hayama, mereka bereempat akan bertanding di babak Semi-Final, untuk merebut Tiket menuju Final dari Pemilihan Musim Gugur.
— New chapter is coming soon — Write a review