Mei, gadis berambut sebahu berlari kecil usai turun dari mobil yang sengaja dihentikan di depan gerbang sekolah. Hari ini adalah hari pertama dia sekolah setelah hampir satu minggu mengurusi surat pindahan.
Semua mata memandang ke arahnya. Bagaimana tidak? Seragam yang dikenakan Mei sangat kontras dengan seragam sekolah barunya.
"Hei, bisakah kamu menunjukkan kelas 5-b?" tanya Mei pada seorang siswi berkacamata yang menurutnya tidak peduli dengan kedatangannya.
"Uhmmm, naiklah ke lantai dua. Kelas yang kamu maksud tepat di depan tangga." Mei berterimakasih kemudian melangkah acuh tak acuh dengan pandangan siswa lain.
Mei bukan tipe siswi sombong, hanya saja ia memang tak suka basa-basi dan dia seorang yang cukup tidak peduli dengan tanggapan orang lain. Menurutnya, hidup cuma sekali. Jangan dibuat ribet. Cukup pelajaran matematika saja.
"Selamat pagi." ucap Mei saat tiba di depan kelas bertuliskan 5-b. Beberapa siswa menjawabnya.
"Aku Mei, murid pindahan. Mohon bimbingan teman-teman."
"Oh kau murid baru yang tempo hari dibicarakan wali kelas. Perkenalkan, aku Juna. Ketua kelas." Mei mengangguk mendengar ucapan Juna.
"Duduklah denganku." celetuk gadis berkucir di sebelah Juna yang sejak tadi mendengar pembicaraan singkat Juna dan murid baru, Mei.
"Bolehkah?" gadis itu mengangguk, "Aku Shinta." lanjut Shinta.
Mei duduk di bangku ke empat dari belakang, selang beberapa menit meja yang ia duduki penuh dengan teman sekelasnya. Mereka ingin menyapa dan berbasa-basi.
"Nanti pas jam istirahat, aku temani ambil seragam ya." tawar Shinta.
"Iya. Padahal niatku hendak mengajakmu nanti. Kebetulan sekali."
— New chapter is coming soon — Write a review