"Randi... ikut kakek ke ruang kerja sebentar" Kata kakeknya, biasanya jika kakeknya meminta dia mengikutinya keruang kerja, berarti dia ingin mengatakan hal yang serius.
"Kakek tau, kamu tak setuju dengan keputusan kakek.. tapi kakek yakin.. setelah kamu dewasa, kamu akan setuju dengan usul kakek. Kasih adalah gadis yang sopan dan penuh kasih sayang, kamu sudah dapat melihat nya dari sekarang bukan? Bandingkan dengan temanmu itu, kata-kata Kasih jauh lebih terdidik, meski dia hanya seorang anak pembantu. " Kata kakeknya itu.
"Baiklah kek" kata Randi lagi, dia hanya mengiyakan agar di beri izin kuliah di luar negeri.
"Oh ya, kalian akan tinggal bersama saat dia berusia 20 tahun, baru kamu boleh menyentuhnya. " pinta sang kakek lagi.
" Baik" Jawabnya santai.
'Sepuluh tahun lagi adalah waktu yang sangat lama, hati orang akan dapat berubah dalam itu' Batinnya
"Kakek juga minta, agar kamu jangan terlalu cuek padanya, contoh lah Randa.. adikmu itu bisa membuat Kasih merasa nyaman saat bersamanya. "
"Apa aku harus ikutan main masak-masakan, manjat pohon, dan mandi hujan bersama mereka? " Kata Randi dengan wajah frustrasi.
"Tidak harus seperti itu, kamu kan bisa menyapanya sekali - sekali, menanyakan tugasnya, kakek lihat kamu tak pernah menganggabnya ada, dan dia terlihat takut padamu berkat si Alya itu. kamu tak pernah membelanya sama sekali. " Kata kakek itu lagi.
"Baiklah... mulai besok aku akan memperhatikan mereka berdua" jawabnya datar.
....
esok harinya, mereka dinikahkan, ternyata kakeknya telah mempersiapkan segalanya, mulai dari mengurus surat-surat, izin, sampai pakaian mereka. Mereka menikah di rumah itu.
Hati Ibu kasih amat cemas, apakah dia telah mempertaruhkan kebahagiaan putrinya di masa akan datang? ' Batinnya.
Kasih tampak anggun dan dan imut dalam balutan kebaya mungilnya itu, Randi sempat terpesona, tapi cepat sadar kalau gadis itu adalah bocah 10 tahun.
Randa malah langsung berteriak.. "Kasih.. kau cantik sekali.. " Katanya gembira.
....
Akhirnya... sah..
Kasih resmi menjadi seorang Istri, begitu selesai acara dia segera berganti pakaian, karna dia merasa tak nyaman dengan pakaian itu, dan langsung lari ke halaman bersama Randa melakukan kegiatan rutin mereka manjat pohon mangga, yang ada di halaman samping.
Randi terpana, dia merasa seperti orang bodoh saat ini, bisa-bisanya dia menerima usulan kolot kakeknya untuk nikah gantung. sekarang... istrinya malah asyik nangkring di atas pohon bersama adiknya.
"Apa kalian tak bisa bermain di bawah? "Tanya Randi ketika dia sudah sampai di bawah pohon itu.
Kasih menjadi kaget dan pegangannya terlepas sehingga dia jatuh, Randa berteriak kaget, sementara Randi langsung menangkapnya.
"Terima kasih banyak Tuan muda.. " Katanya tulus karna di selamatkan.
Randi kaget, gadis itu memanggilnya Tuan Muda.
"Kenapa kamu memanggilku Tuan Muda? " Tanyanya penasaran, ini pertama kali nya gadis kecil ini memanggilnya, dan malah panggilan Tuan Muda yang keluar.
"Alya yang suruh" Kata Randa ketika turun dari pohon.
"Apa? "Katanya tak percaya.
"Dari dulu, kasih selalu menyebut kakak 'Tuan Muda' " jawab Randa.
" Mulai sekarang.. jangan panggil itu lagi. panggil mas aja" Katanya lagi.
" Baik Tuan.. eh Mas" Katanya kaku karna tak terbiasa.
"Nggak usah main di atas pohon lagi, bahaya" katanya sedikit kesal.
"Iya.. " jawab mereka serentak.
Iya nya entah sampai kapan.. nggak ada yang tau.
Tiba-tiba saja hujan turun, serentak mereka bertiga berkata
" hujan"
Randi langsung lari ke dalam rumah sementara... kedua bocah itu lari kehalaman.. mandi hujan....
"Tuhan.. berikan aku kesabaran.. " guman Randi sambil memandang kasih yang loncat-loncat kegirangan karna hujan yang turun cukup deras.
"Apa yang terjadi terjadilah.. " gerutunya lagi.. kakeknya yang berdiri tak jauh darinya tersenyum melihat cucu pertamanya yang kesal. Ternyata cucunya itu masih bisa memperhatikan orang lain, tidak terlalu cuek seperti sebelumnya.
.....
Seminggu kemudian, Randi telah berangkat kenegara tujuannya, Randa tampak sedih, Tapi wajah Istri kecilnya itu malah terlihat santai, tanpa beban, padahal suaminya akan pergi bertahun-tahun.
Karna mengetahui Randi kuliah di Australia, Alya merengek pada orang tuanya juga ingin kuliah di sana.
Seperti biasa kedua orang tuanya selalu mengikuti keinginan anak mereka ini. Alya juga dikirim ke sana, dan masuk kampus yang sama.
Di sana dia juga selalu membuntuti Randi, dia tidak tau kalau Randi telah menikah, meskipun tau, dia tak akan peduli sama sekali, gadis itu hanya akan menganggap pernikahan mereka suatu lelucon.
Entah kenapa Alya sangat ingin mendekati Randi, padahal cowok itu selalu cuek padanya.
Atau mungkin karna wajahnya yang tampan. Randi memang termasuk kategori tampan, semenjak kecil wajah rupawan itu telah nampak di wajahnya. Tapi semua itu tertutup karna sifatnya yang cuek dan dingin, sehingga tak banyak orang yang berteman dengan nya.
....
Semenjak kasih menikah dengan Randi, Orang tua Kasih tak lagi menjadi pembantu di rumah itu. Kakek memberikan mereka sebuah ruko beserta isinya agar bisa di kembangkan, tapi beliau ingin Kasih tetap ada di sana karna Kasih adalah bagian dari keluarganya saat ini.
Meski sedih berpisah dari kedua orang tuanya, tapi Randa selalu membuat gadis ini tersenyum, sehingga dia merasa tidak terlalu kesepian.
Randa selalu menjaga Kasih, baik saat di rumah, sekolah, ataupun tempat les mereka. Kakek benar-benar menanamkan pada mereka bahwa mereka benar-benar saudara.
...
Waktu terus berganti, mereka semakin beranjak remaja, kakek selalu mengirimkan foto-foto mereka melalui email pada Randi, awalnya Randi tak tertarik, tapi semakin lama.. wajah Kasih semakin membuatnya terpesona, Istrinya itu tumbuh menjadi gadis cantik dalam usia belasan tahun ini, sehingga dia selalu menantikan foto-foto kiriman kakeknya.
Sementara... Kasih dan Randa telah tumbuh menjadi sepasang remaja, mereka sudah memasuki masa puberitas, dan sayangnya mereka malah saling menyukai, mungkin karna mereka tidak ingat kalau mereka adalah saudara sepersusuan, atau mereka tidak paham dengan pernikahan Kasih lima tahun yang lalu.
Melihat perlakuan dan pandangan Randa yang sudah berbeda pada Kasih.. kakek itu memanggil mereka berdua.
"Apa kalian saling menyukai? "
Mereka terdiam mendengar pertanyaan itu, dan kakeknya juga tidak menunggu jawaban.
"Kalian tak boleh pacaran, kalian bersaudara" kata kakek itu lagi.
"Saudara dari mana kakek.. Kasih bukan saudaraku, apa salahnya kalau akau menyukainya? "
"Salah" Jawab kakek itu lagi.
"Kalian saudara sepersusuan, haram hukumnya menikah" jawab kakek itu menatap ke dua remaja ini dalam, seolah menegaskan.
"Kenapa bisa kami menjadi saudara sepersusuan? " Tanya Randa sedih.
"Kamu masih butuh ASI saat ibumu pergi, jadi kakek minta Ibu kasih menyusuimu agar kamu bisa tumbuh semestinya "
"Andaikan aku paham saat itu, aku tak akan meminumnya, hal itu membuat aku kehilangannya" jawab Randa dengan nada sedih sambil memandang kasih.
"Jadi... kalian benar-benar saudara, tak boleh pacaran ingat itu." Kakek masih belum mau mengatakan kalau kasih adalah istri kakaknya, karna gadis itu akan syok mendengarnya. masih ada 5 tahun lagi untuk mengatakan hal itu.
Setelah mendengarkan nasehat kakeknya, mereka berusaha merubah perasaan mereka, meski hal itu tak mudah.
" Tak apa-apa.. hubungan kita malah lebih erat dari hubungan sepasang kekasih... sampai kapanpun kau tetap adekku" Kata Randa menghibur kasih.
Mereka saat ini telah berusia 15 tahun, ini adalah tahun terakhir mereka di SMP, sebentar lagi mereka akan duduk di bangku SMA.
......
satu tahun kemudian
Mereka tidak berada di SMA yang sama sebab Randa akan masuk SMK, dia ingin mengambil jurusan mesin produksi, karna di situlah hobinya. tapi mereka akan tetap bertemu karena mereka tinggal di rumah yang sama. lagi pula mereka harus sedikit menjaga jarak agar mereka bisa menjaga perasaan mereka agar tidak terus tumbuh sehingga akan lebih melukai perasaan masing -masing karna cinta mereka cinta terlarang.
Semenjak tak ada Randa di sisi Kasih.. gadis itu mulai di dekati oleh banyak pria yang menyukainya, karna jika ada Randa di sampingnya, cowok itu akan mengusir semua pria yang mencoba mendekati kasih, tapi entah kenapa Kasih tak bisa memiliki perasaan apapun pada teman-teman cowok nya itu. padahal dia masih belum menyadari pernikahannya.
Julian adalah salah seorang pria yang sangat menyukainya dari pertama mereka masuk SMA itu , dia adalah ketua kelas di kelas Kasih, cowok itu selalu memprioritaskan urusan Kasih dari teman-temannya yang lain, bahkan dia duduk dan berbaris selalu di dekat kasih.
Dia juga sering menyanyikan lagu cinta saat duduk di belakang kasih.. tapi karna kasih tak ada rasa padanya, lagu itu tak sampai ke hatinya, dia menganggab lagu itu sebagai polusi suara yang mengganggu telinganya, sehingga dia ingin pindah tempat duduk dan Julian langsung bertanya.
"Kamu akan kemana? " Tanyanya cemas. ketika Kasih berdiri membawa tasnya.
"Pindah.. Kamu mengganggu konsentrasi ku" jawabnya kesal.
"Karna laguku? " Tanyanya sedih.. ternyata gadis ini menganggab isi hatinya yang di sampaikan melalui lagu adalah suatu gangguan.
"Aku janji.. tak akan ribut lagi.. jangan pindah ya.. " pinta nya.
"Baiklah" kata Kasih dan kembali duduk.
Kasih pernah menolaknya terang-terangan ketika suatu hari Jimmy, sahabat Julian berkata..
"Kasih.. Julian naksir kamu"
"Kenapa kamu yang bilang" Tanya Kasih..
"Dia tak berani" Jawab Jimmy
"Gak bisa.. aku dah punya kekasih" kata Kasih berbohong.
"Aku gak percaya.. aku tak pernah melihatmu bersama seorang pria " Kata Julian yang ternyata telah berada di belakang Kasih.
"Lagi pula aku lebih tua darimu...Aku tak menyukai cowok yang lebih muda . Usiaku empat tahun di atasmu. " Jawab Kasih lagi.
"Bagaimana bisa? " Tanya Julian tak percaya.
" Ya... bisa saja, aku sering tinggal kelas dahulunya. " Julian terdiam.. dia tak percaya, dan.. waktu senior meminta bio data siswa baru, Julian sang ketua kelas kebagian tugas mengumpulkan bio data itu, buru-buru dia mencari bio data Kasih.. dan menemukannya, sebuah senyuman menghiasi bibirnya karna Kasih tak lebih tua darinya, dia memandang Kasih, gadis itu melihatnya tapi cuek, pura-pura gak liat.
Karna lelah mengejar Kasih..akhirnya dia pacaran dengan siswi kelas lain, tapi Kasih masih sering di buntuti di dalam kelas, bahkan waktu pergi hiking, Julian lebih memilih menjaga Kasih dari pada pacarnya dengan alasan, sebagai ketua kelas, harus mengawasi rombongan, tapi yang di awasi hanya kasih seorang.
Ada juga seorang cowok yang blak-blakan mengatakan kalau dia menyukai Kasih, Kasih menjawab.
"Gak mau.. aku lebih tinggi darimu. " kata gadis itu mencari alasan.
Cowok itu bukannya marah.. malah berkata..
"Aku akan sering olahraga biar aku lebih tinggi darimu " jawabnya penuh tekat.
Kasih hanya mengerutkan alisnya karna heran melihat kesungguhan pria ini, padahal tadi dia sengaja agar cowok itu marah dan menjauhinya, tapi malah dikira Kasih memberi nya semangat untuk merubah penampilan.
......
Hari ini kakek kembali lagi mengirimkan foto Kasih memakai baju putih abu-abunya, gadis kecil dulu telah menjelma menjadi remaja yang cantik, Randi tersenyum memandang foto gadis itu, dia semakin ingin untuk bertemu. satu tahun lagi dia akan kembali setelah menyelesaikan S-2 nya dan Kasih pada saat itu telah berusia 17 tahun..dia ingin waktu akan cepat berlalu.
Lamunannya buyar karna ketukan pintu, ternyata Alya berkunjung.
"Ada apa? " Randi masih saja bersikap cuek seperti biasa, tapi Alya sudah terbiasa dengan sikapnya itu.
"Kita keluar yuk! Aku lapar... makan malam.. " ajaknya.
"Maaf.. aku sibuk, aku harus segera menyelesaikan tesisku. " Jawabnya.
"Kenapa kau tak pernah mau ku ajak keluar? apa kau seorang gay? kau tak tertarik pada wanita. "
" Aku normal" Jawabnya.
"Benarkah? " Kata Alya dan mulai mendekatkan diri pada Randi, tapi Randi tetap cuek, bahkan dia berkata..
" Pintu ke arah sana"
Alya yang sudah berdiri hanya satu langkah didepannya langsung berhenti.
"Kau mengusirku? Tanyanya kesal..
Randi hanya tersenyum sinis sambil menaikkan alisnya.
"Oke.. gak papa, ku udah terbiasa dengan sikapmu," tanpa sengaja Alya melihat kearah lap top Randi, dia melihat foto seorang wanita di sana. Alya mendekati laptop itu.
"Siapa dia? "Tanyanya penasaran.
"Istriku" Jawabnya singkat.
"Huh.. istrimu? kapan kamu menikah? Kau kira bisa membodohiku? " katanya kesal.
" Kami menikah sebelum aku berangkat ke sini. "
"Ya ya ya ya" kata Alya tak percaya,
"Aku tak pernah melihat perempuan ini di sekolah" Katanya lagi.
"Kalau kau tak percaya aku tak bisa memaksa, tapi yang jelas, dia memang istriku. " jawabnya tegas.
"Kenapa selama ini kau tak pernah bercerita? " Kata Alya lagi.
"Kau tak pernah bertanya" Jawabnya santai.
Tiba-tiba saja Alya semakin mendekat..
" Apa kau tak membutuhkan itu setelah sekian tahun kepergianmu darinya? " Katanya mulai menggoda Randi, tangannya mulai membelai dada pria itu, Randi cepat menjauh.
"Aku tak membutuhkanmu" Jawabnya ketus.
Alya kaget, dia ditolak mentah-mentah..
"Apa perlu ku tunjukkan lagi dimana pintu keluar? " Kata Randi kesal.
"Aku tau jalannya" kata Alya merajuk.
Alya keluar sambil membanting pintu.
Randi dengan segera membalas email dari kakeknya.
"Kakek.. bisa kirim aku lebih banyak foto Kasih..? Aku merindukannya. "
Kakeknya tersenyum bahagia membaca email dari cucu nya itu.
"Tentu saja" balas kakeknya.
You may also Like
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT