Kenapa dia malah menggodaku.
" apa boleh buat, sekali-sekali aku harus menuruti keinginan egois dari Mineko chan. "
" heh, memangnya siapa yang egois disini. "
Saat melihat senyuman manis dan mematikan miliknya, aku sama sekali tidak bisa melawannya.
" baik, maafkan aku. "
Tanpa sadar aku kembali membungkuk padanya.
" dasar kau ini, aku tidak marah padamu kok. Cepatlah lakukan. Aku akan membuka mulutku. "
Aaaa...
Dia benar-benar melakukannya, kukira dia hanya bercanda.
Sebagai teman yang baik, aku harus menuruti keinginan nyonya besar Furuse ini.
Dengan satu tusukan, kuarahkan satu takoyaki ini menuju kemulut Mineko chan.
Jujur saja, meski aku sering menyuapi atau disuapi oleh mantan-mantanku sebelumnya, tetap saja hal ini masih membuatku gugup.
Kulakukan hal ini, dengan sangat hati-hati.
Lalu, aku berhasil memasukkannya pada mulut Mineko chan secara perlahan-lahan.
Dia memakan itu sedikit demi sedikit, hingga akhirnya dia menghabiskannya.