Download App
13.12% Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 42: Sarapan

Chapter 42: Sarapan

" aku tidak tahu kau punya bakat jadi pelawak Raven. "

Oyaji terlihat senang mengatakannya.

" seleramu jelek sekali Oyaji. "

" meski begitu, sudah cukup lama aku bisa melihat Fredella bisa seperti itu. "

Raja Klaus tampak senang.

" cukup aneh juga, dia berani melakukan hal itu di situasi seperti ini, sepertinya kau sudah merubahnya Raven kun. "

Ratu Katharina juga tersenyum kearahku.

" ya, saya hanya bertindak karena atas dasar sarapan. "

Mari kita lihat tamu yang hadir selain kami, ada Jenderal Krizza beserta kedua pengawalnya, Emi san dan bohrer, tamu yang di undang Kroos.

" baiklah akan kulanjutkan, aku ingin kalian berkata dengan jujur, apa kalian suka dengan pemimpin kalian yang sekarang ? "

Raja Klaus bertanya pada semua orang disisi lain.

Awalnya mereka hanya diam, sampai Emi san mengacungkan tangannya.

" saya sangat menyukai panglima Raven, dia adalah sosok yang dibutuhkan militer saat ini. "

Meski begitu sosok yang dia banggakan saat ini sedang menunjukkan tatapan tidak bersahabat karena sedang kelaparan.

" jika dilihat kemampuannya sangat hebat, bisa mementalkan pedang sihir Wersberg, itu merupakan sosok yang kuat. "

Jenderal Krizza menunjukkan pujian padaku, tapi tidak terima kasih, aku membutuhkan makanan.

Selebihnya hanya diam dan mengangguk saja, kurasa tidak ada yang perlu dikatakan lagi. Semaunya sudah jelas bagi yang terjun langusng di medan perang, bahkan ketiga pengikutku hanya diam.

" kurasa ini sudah cukup, sekarang saatnya makan. "

Sang raja Klaus memulai acara yang sudah kutunggu-tunggu.

Aku langsung mengambil porsi jumbo ke dalam piringku. Disekelilingku orang-orang mengambil porsi secukupnya, kurasa ini memang sedikit tidak sopan, tapi bodo amat aku sudah kelaparan.

Kusantap semua hidangan itu dengan cepat, kurasa ini memang makanan kelas bangsawan, tapi ini sesuatu yang sudah kuduga, per porsi ukurannya kecil.

Sambil terus melihatku Fredella hanya bisa memegangi kepalanya, sambil memanggil salah satu pelayan dibelakangnya, dia membisikkan sesuatu.

Pelayan itu segera pergi dan melakukan suatu tugas.

Seakan menyadari Tindakan itu, Sakuya dan Karen meminta izin pergi sebentar. Kurasa itu memang sesuatu yang penting bagi para pelayan, mereka segera pergi.

Tapi sekarang makanan disekelilingku mulai tersisa sedikit, Mizue dan Nakame mulai memberikan jatah mereka untuk ku.

" ini makanlah Raven. "

Mizue menyodorkan makanan itu dengan penuh senyuman.

" kalau masih kurang, anda bisa memakan punya saya Raven sama. "

Nakame juga sangat perhatian padaku, terima kasih tuhan karena telah memberikan bawahan baik hati seperti mereka.

" kalian berdua, terima kasih. "

Ucapku dengan tulus sambil mengambil piring mereka berdua.

Sebenarnya Ziemlich juga ingin memberikan jatahnya padaku, tapi karena posisinya agak jauh, jadi dia agak kesulitan melakukannya, dan aku mengirimkan telepati padanya sudah cukup. Kurasa seharusnya dia mengerti.

Setelah beberapa saat memakannya, perhatian semua orang tertuju padaku. Kurasa, itu memang wajar. Tapi jujur saja, lebih enak makan di warung pinggir jalan ataupun restoran keluarga yang nasi dan lauknya bisa nambah, disini agak sedikit sulit untuk melakukan itu.

Tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka dan para pelayanku membawa hidangan baru, dan mereka langsung mengarah padaku.

" ini hidangan tambahan untuk anda Raven sama. "

" eh, tapi aku tidak memesan tambahan apapun lho ? "

" ini atas permintaan Fredella sama. "

" begitu ya, aku sangat berterima kasih. Hei Fredella, terima kasih banyak. "

Aku menolehkan pandangan ku untuk mengatakannya langsung ke arahnya.

Dan seperti biasa, dia hanya tersenyum dan sedikit malu-malu.

Meski begitu, jika hanya aku saja yang mendapatkan versi jumbo, kurasa ini sedikit tidak adil.

Jadi.

" kalian semua ingin makan lagi ? "

Tapi semua orang hanya menggelengkan kepalanya.

Nakame mulai mendekat padaku untuk mengatakan sesuatu.

" Raven sama, makanan ini kurasa buatan Fredella sama, ini dikhususkan untuk anda, seharusnya anda jangan semudah itu menawarkannya pada orang lain. "

" eh, begitu ya. Aku baru paham, terima kasih Nakame. "

Dia segera Kembali ke kursinya.

Dan kusantap lagi makanan tambahan ini, meski ukuran tubuhku pas-pasan, tapi nafsu makanku cukup besar, menghabiskan ini merupakan perkara mudah bagiku.

" kurasa saat ini lebih baik ku selingi dengan pembiraan lanjutan agar suasananya tidak menjadi dingin seperti ini, jadi aku akan membahas prestasi yang diraih sang Panglima Raven. "

Raja Klaus tampak semangant membahas hal ini.

" Pertama, berhasil mengumpulkan pasukan diwaktu yang tepat, koordinasi yang sesuai sehingga membuat semua orang bisa paham oleh perintah. "

" anu, sebenarnya itu pekerjaan Fredella, saya hanya numpang lewat saja. "

" benarkah itu Fredella ? "

Tampaknya sang raja memang punya ekspektasi tinggi pada putrinya itu.

" saya hanya menjalankan perintah dari Panglima Raven, tidak lebih. "

Kenapa dia tidak jujur.

" apa yang kau katakan Fredella, aku hanya malas-malasan saja, harusnya kau katakan saja itu. "

" diamlah Raven, kita sedang berbicara dengan sang raja. "

Dia menyela ucapanku.

" hmm…, aku jadi bingung. "

Raja Klaus hanya bisa menebak.

" semua terjadi atas perintah panglima Raven. "

" kalau begitu, soal pasukan tambahan itu juga. "

Sepertinya Fredella tidak bisa menjawab serangan mendadak ini.

" kalau soal itu…. "

Dia tampak kesulitan.

" tenang saja Fredella, meski Raven kun malas-malasan pun aku tidak akan memecatnya, dia merupakan pekerja keras, kita harus memanfaatkannya hahaha. "

Kali ini sang raja tidak bersikap formal lagi.

" begitu ya…. "

Fredella Kembali bersikap tenang.

" hei, ini tidak adil. Aku sudah mencoba untuk dipecat, tapi kenapa selalu gagal. "

" ya, mau bagaimana lagi, ini sudah diputuskan dari dulu. "

" dari dulu, memangnya siapa panglima sebelumnya Oyaji ? "

" ah, itu aku. "

" EH… "

" ya, kenapa kau kaget ? "

" jadi, ini seperti jabatan turunan begitu ? "

" tidak, ini jabatan bebas, siapapun yang punya kriteria bisa mencapainya. "

" lantas kenapa sebelumnya kita selalu kalah perang, bukankah kau petualang terkuat di kekaisaran ini ? "

" kalau soal itu, sebenarnya waktu disaat aku menjabat itu berada pada masa krisis, kami masih harus berperang dengan para iblis dan monster liar, serta para pembuat kekacauan yang lain. "

" kukira kau menang judi atau semacamnya. "

" memangnya ini LN soal game. "

" eh, Oyaji tahu tentang hal itu ? "

" tentu saja, kenapa kau meremehkan soal pengetahuanku soal itu. "

" jadi kau sering membelinya ? "

" setidaknya kupastikan sebulan sekali untuk berkunjung ke toko buku. "

" begitu ya, kurasa aku harus sering-sering mengupdate informasi. "

Tanpa sadar pertemuan ini malah menjadi pembicaraan biasa diantara aku dan Oyaji, kami terus berbicara tentang pengetahuan yang ada dibumi.

" kalau begitu, apa ada PC disini ? "

" di istana tidak ada, tapi di rumah kelurga utama aku membuat pembangkit listrik, jadi aku punya PC High End, hehehe. "

Oyaji menampilkan senyum kemenangan.

" jika kau punya itu, kenapa penerangan disini masih menggunakan sihir atau api biasa ? "

" kurasa karena teknologi belum saatnya datang ke dunia ini. hehe "

" tapi kau sudah menciptakannya bukan. "

" ya, karena bosan jika selalu bekerja, jadi kubuat saja. "

" oke, aku juga akan ikut. "

Semua orang terus mencoba memahami percakapan kami, meski terdengar banyak Bahasa asing yang belum pernah mereka dengar.

" kalian berdua, bolehkan aku lanjut berbicara ? "

Raja Klaus tampak menjelaskan situasi.

Aku dan Oyaji hanya diam karena baru sadar berbicara Panjang sekali.

" selanjutnya, kemenangan pertama melawan kerajaan Balbados, itu merupakan sebuah prestasi besar, dan yang terbaru melawan Aliansi kerajaan Parthia dengan guild petualang, aku sudah tidak bisa berkata-kata apalagi. "

" ya, itu semua memang terjadi atas perintah Raven, Raja Klaus. "

Fredella mencoba memperjelas situasinya.

" karena itu, aku memberikanmu hadiah, 100.000 emas murni serta wilayah di utara lalu ditambah 10 permintaan apapun yang bisa dikabulkan oleh kekaisaran. "

Semua orang tanpa terkecuali terpesona oleh jumlah hadiahnya.

" ano, raja Klaus bukankah ini sedikit berlebihan ? "

" hmm, mungkin benar juga Raven kun, kurasa ini memang masih kurang, akan kutambahkan senjata kuat mungkin. "

" tunggu, bukan itu, apa sebaiknya hadiah itu disimpan saja, aku mungkin sudah cukup dengan gajiku. "

" jadi begitu, kalau begitu gajimu akan kunaikkan menjadi lima kali lipat. Apa ada lagi yang kau inginkan ?. "

Tampaknya raja ini memang tidak paham perkataanku atau memang dia ingin mengikatku dengan kekaisaran ini.

" bukan soal itu, saya cuma ingin usul, kurasa ada hal yang lebih baik. "

Saat melihatku sang raja lalu memalingkan pandangannya kearah Fredella dan Kembali lagi kearahku hal itu dia lakukan terus menerus.

" hmm, jadi begitu, apa kau ingin Fredella Raven kun ? "

" EH ? "

" EHHHHHHHH ? "

Aku dan Fredella mengucapkan respon yang sama tapi dengan nada yang berbeda.

" tunggu sebentar raja Klaus apa aku tidak salah dengar ? "

" EHH, apa yang kau katakan Otou sama, kami tidaklah sedekat itu. "

Kami mencoba menjelaskannya secara masuk akal.

" kurasa kalian cocok. "

Ucapan dari seorang raja yang memerintah kekaisaran ini memang tidak terdengar main-main.

Sedangkan Oyaji, dia hanya tertawa setelah mendengar ucapan sang raja.

" COCOK DARI MANA ? "

Kami segera berdiri dan menjawab secara bersamaan.

" nah, benarkan apa kataku. "

Sang raja menunjukkan senyum kecil.

Sekarang giliran kami yang berada dalam posisi malu-malu.

Disampingku, para bawahanku tampak mendukung hal ini.

" Raven kun apa ada yang kau inginkan lagi ? "

" kalau soal itu entahlah. "

Aku memberi jawaban yang ambigu.

" kalau soal Fredella jangan khawatir, aku dan ratu sudah setuju, benarkan Katharina ? "

" tentu saja, untuk mendapatkan menantu seperti Raven kun, itu merupakan kehormatan yang luar biasa bagi keluarga kami. "

Ano, sebenarnya sekuat apa sih posisi keluarga kami.

" tapi saya tidak berencana menikah dalam waktu dekat. "

Aku mencoba mencari jalan aman.

" hmm, jadi kau tidak menyukai Fredella ? "

Raja Klaus tampak menanyakannya sesuatu yang berbahaya. Saat itu juga, kepalanya digetok dengan kipas kayu milik ratu.

" apa kau bodoh ? "

" aku cuma ingin tahu saja. "

" tapi jangan saat ini juga, maafkan dia Raven kun kadang raja Klaus itu orangnya memang aneh seperti ini. "

" hei, itu sedikit tidak sopan. "

" apa ada penolakan ? "

Senyuman ratu Katharina terlihat sangat mengintimidasi, kurasa bagian itu menurun pada Fredella.

Akhirnya, sang raja sama sekali tidak berkutik dihadapan istrinya.

" bukan begitu, hanya saja saya belum berpikiran dilangkah yang sejauh itu. "

" itu benar, kau dan Fredella masih sangat muda, masih banyak petualangan Bersama yang ingin kalian lakukan, setidaknya seiring berjalannya waktu kalian dapat saling memahami. "

Ucapan sang ratu seperti sebuah petunjuk yang diberikan oleh dewa game galge, sangat tepat sasaran.

" ya, itu memang salah satu bagiannya. "

Aku mencoba untuk tetap tenang.

" jadi bagaimana Fredella ?, apa kau menolak ? "

Sang ratu mengatakan pertanyaan yang dia sendiri sudah tahu jawabannya.

" saya tidak bisa menentang keinginan raja dan ratu kekaisaran ini. "

Dia mengatakan hal itu dengan wajah yang memerah.

" ara, Fredella manisku benar-benar malu, tapi ini keputusan ku sebagai orang tuamu juga, apa kau mau menerimanya wahai putriku ? "

" soal itu….. "

Fredella masih kesulitan menjawabnya.

" kau tidak harus menjawabnya sekarang, sudah kukatakan bukan kalau kalian berdua harus menemukan kecocokan, seiring berjalannya waktu akan terlihat apa kalian cocok atau tidak. Jadi, waktu kalian masih panjang, nikmatilah dan buatlah kenangan Panjang Bersama. Hihihi. "

Sekarang aku tahu, kalau penguasa kekaisaran ini sebenarnya adalah sang ratu, dia benar-benar punya banyak pengalaman soal hal yang aku sama sekali masih hijau soal perasaan tulus itu.

" kurasa perkataan Okaa sama memang benar, biarkan waktu yang menjawab pertanyaan itu. "

" baguslah kalau begitu anakku. "

Mereka berdua tampak saling memahami.

Ekspresi kaget ditunjukkan oleh pangeran Raymond.

Dan Wilhelmina, dia tampak senang mendengar hal ini, kisah romantis yang seperti ini sangat disukai oleh para putri kerajaan atau anggota bangsawan wanita.

" sekarang situasinya sudah jelas, lantas apa ada yang ingin kau katakan pada semua orang Raven ? "

Oyaji tampaknya sadar dengan niatku.

" ya, ada sesuatu. "

Aku segera berdiri dan melanjutkan kalimatku.

" aku ingin melakukan perombakan besar-besaran. "

Fredella juga ikut berdiri karena mengerti maksudku dan mulai berbicara juga.

" kita akan menuju ke Langkah pertama, pelatihan besar-besaran seluruh pasukan kekaisaran. Detailnya akan dijelaskan Kembali oleh Panglima Raven. "

" jadi begini, kita akan melatih kemampuan dasar para prajurit kekaisaran. Dalam hal ini, aku akan mendatangkan orang-orang dari Ise yang dibawah perintah Nakame untuk mengajarkan Teknik dasar mereka. "

Semua orang tampak kaget sekaligus kagum.

" karena itu, aku akan membagi rata semuanya, waktu pelatihannya kira-kira berapa lama Nakame ? "

" jika kemampuan mereka normal akan membutuhkan sekitar 6 bulan, tapi saya bisa mempercepatnya menjadi 3 bulan jika mereka punya bakat. "

" tenang saja, yang kuharapkan adalah kualitas. Sedikit lebih lama tidak apa-apa. Ini terjadi karena kemampuan Pasukan Kekaisaran kita jauh lebih lemah dari petualang biasa rank D. "

" saya tidak sependapat dengan perkataan anda Raven dono, tidak semua orang selemah itu. "

" sanggahan yang bagus jenderal Krizza, tapi yang saya takutkan adalah jika mereka semua sekuat dengan orang dibawah bimbingan anda, itu akan mudah. tapi faktanya mereka semua pemula dan masih lemah serta tidak bisa diharapkan. "

" saya menerima fakta itu, jika kejadian itu terjadi lagi, Saya yakin kami akan kalah. "

" makanya aku mengadakan pelatihan ini, setidaknya aku ingin semua pasukan itu menguasai satu jurus standar agar mereka tidak mati sia-sia di medan perang. "

" jadi begitu, mohon maaf kelancangan saya sebelumnya. "

Jenderal Krizza menundukkan kepalanya untuk minta maaf.

" tidak usah terlalu formal begitu jendral, saya tahu maksud anda baik, saya tidak tersinggung sama sekali. Selanjutnya, Pasukan Elit dibawah Emily kalian kutugaskan untuk tetap melindungi ibukota, kurasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi. "

" akan saya laksanakan Raven dono, tapi bolehkah saya tahu siapa yang anda curigai ? "

" tentu saja, para bangsawan. "

Aku mengatakan hal itu dengan entengnya.

Semua orang tampak menyadari kalau ini lawan tersulit, bahkan Raymond dan Wilhelmina yang sedari tadi diam saja, sekarang kaget setelah mendengar ucapanku.

Dia memang benar-benar berani atau sudah berada ditahap yang berbeda, jika dia menyinggung hal itu sama saja mengatakan bahwa akan ada perang saudara yang akan terjadi.

Tapi aku sangat menantikan Langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

" tapi, jika anda melakukannya, itu akan memicu… "

" perang saudara, ke egoisan yang kuat dari mereka akan menghambat hal ini, jika pelatihan ini berhasil pun, hanya akan memperkuat 40 persen pasukan kita, sisanya hanya akan jadi sasaran empuk pasukan negara lain. Kurasa tidak berguna jika tidak kita laksanakan sekaligus. "

" ini memang masuk akal, jadi apa itu yang akan kau lakukan Raven kun ? "

Sang raja tampak ingin mempertegas perhitungannya.

" tidak bukan seperti itu, kurasa sesuatu yang lebih efisien dan cepat. "

Aku memainkan sebuah teka-teki, saat melihat respon semua orang yang paham hanyalah dua orang, yaitu Oyaji dan Ratu Katharina.

" lakukan saja, kurasa itu memang Langkah terbaik. "

Oyaji memberi persetujuan.

" kurasa waktu kita bersandiwara sudah berakhir, setidaknya kau telah meringankan tugas keluarga kerajaan, terima kasih Raven kun. "

Ratu katharina memang sangat peka.

" saya hanya menjalankan pekerjaan, karena kemungkinan gagal saya juga cukup besar. "

Aku mencoba untuk mengikuti permainan sang ratu.

" kalau begitu, ini seperti mahar untuk meminang Fredella bukan, ara Raven kun mulai berani sekarang, hihihi. "

Semua orang tampak tidak paham dengan maksud kami.

" tolong jangan membuat semua orang salah paham Ratu Katharina, ini merupakan sesuatu yang biasa. "

" sesuatu yang biasa itu akan tercatat dalam buku sejarah, hihihi. "

Ratu tidak bisa menahan tawanya.

Sang raja tampak kebingungan.

" sebenarnya apa yang kalian bahas dari tadi ? "

" sesuatu diluar akal sehat. "

" eh, apa itu ? "

" tidak seru jika kukatakan sekarang, yang jelas Fredella chan, tolong bantu Raven kun ya. "

" eh, tentu saja Okaa sama, saya akan membuat Raven bekerja seharian penuh. "

" Setidaknya beri dia waktu istirahat, ya kurasa itu sudah cukup, atas nama keluarga kekaisaran, kami memberi izin. "

" dimengerti ratu, terima kasih banyak. "

Aku menundukkan kepalaku pada beliau.

Semua orang tampak diam setelah perkataanku, kurasa ini semacam rencana sangat rahasia yang hanya diketahui Perdana Menteri,Ratu, dan Panglima.

" sudah cukup Fredella, saatnya menyelesaikannya. "

aku memberi perintah pada Fredella.

" sekian, rencana selanjutnya akan dikirimkan saat pelaksanaan misi. Sekarang sudah cukup. "

Lalu Fredella menutup arahan kali ini.

" kurasa sudah cukup, mari kita Kembali. Kukatakan acara awalan ini sudah selesai. Pertemuan selanjutnya akan terjadi malam hari nanti. "

Diikuti perkataan Raja Klaus, acara pun berakhir


CREATORS' THOUGHTS
Elnight_Sensei Elnight_Sensei

Like it ? Add to library!

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C42
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login