Telpon dari rumah sakit membuat Ayu resah, dia harus kembali meminta ijin waktu pada atasannya untuk pergi ke rumah sakit. Dengan rasa cemas Ayu langsung menuju ruangan atasannya untuk menghadap "Selamat malam Pak, saya ingin meminta ijin untuk pergi ke rumah sakit karena saya baru saja menerima telpon dan harus segera ke sana"
Braaakkk...Ayu sangat terkejut saat Atasannya memukul meja "Kamu pikir ini perusahaan nenekmu? seenaknya saja meminta ijin..selama ini saya bisa mentolerir semua tindakanmu..tapi kali ini tidak lagi" ungkap Bos nya begitu kasar.
"Tapi Pak.." Ayu berusaha untuk menjelaskan.
"Tidak ada tapi-tapian..jika kamu berani meninggalkan pekerjaanmu malam ini maka kamu akan saya pecat dan harus mengembalikan semua pinjaman yang telah diberikan perusahaan.." tanpa kompromi atasannya langsung pergi meninggalkan Ayu yang bengong mendengar ultimatum tersebut.
'Apa yang harus aku lakukan' batin Ayu..
jika ia langsung pergi tanpa ijin maka ia aka dipecat..tetapi yang nenjadi masalah utamanya adalah dimana ia akan mendapatkan uang dengan cepat untuk mengembalikan pinjaman yang telah diberikan perusahaan dengan jumlah yang tidak sedikit? sedangkan saat ini rumah sakit juga sudah menuntut untuk pembayaran lanjutan untuk perawatan ayahnya..
Dengan gontai ia keluar dari ruangan Bosnya dan berjalan kembali menuju restauran tapi baru beberapa langkah berjalan terdengar suara seseorang "Berapa banyak uang yang kau butuhkan?"
Ayu berhenti dan berbalik..ia melihat orang yang berbicara tadi berdiri cukup tersembunyi dalam kegelapan. melihat dari penampilannya yang rapi Ayu menilai bahwa orang tersebut pastilah orang yang memiliki latar belakang yang tidak sembarangan. tapi Ayu tidak perduli..karena ia merasa tidak mengenal pria itu kemudian ia pun berbalik untuk melanjutkan perjalanan.
"Aku akan membayar hutangmu dan membiayai perawatan ayahmu dirumah sakit serta kamu juga tidak harus bekerja dihotel ini lagi karena uang yang aku tawarkan bisa untuk hidup selama sepuluh tahun kedepan" Suara pria itu kembali terdengar saat Ayu baru melangkah.
Ayu merasa emosinya dibangkitkan..kemudian berbalik dan menyahut "Anda sangat tidak sopan..menguping pembicaraan saya..sebenarnya apa mau anda?" berusaha untuk menekan amarahnya Ayu akhirnya bertanya karena merasa cukup tertarik dengan tawaran itu..
"Bagus..mari kita bernegosiasi..tolong ikuti aku.." pria itu akhirnya keluar dari tempatnya berdiri kemudian berjalan menuju restauran diikuti oleh Ayu.
"Silahkan duduk.." Ayu hanya bengong berdiri..."jangan takut sekarang kamu bukan lagi karyawan restauran di hotel ini tapi kamu adalah tamu saya jadi tidak akan ada yang berani menegurmu" sambung pria itu karena melihat Ayu hanya berdiri kebingungan.
Ayu menurut bagai kerbau dicocok hidungnya dan saat seseorang yang merupakan temannya bekerja menghampiri dan berniat menegur, suara dingin pria itu kembali terdengar "Dia bukan pelayan atau karyawan disini lagi..dia adalah tamu saya.."
"ooh.." pelayan itu terkejut
" Bawakan satu jus jeruk untuk nona Ayu ini dan satu Bir hitam untuk saya" suara pria itu menyadarkan pelayan itu kembali kemudian mengangguk dengan hormat untuk kemudian segera berlalu..
— New chapter is coming soon — Write a review