Download App
88.88% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 104: Rencana Jahat

Chapter 104: Rencana Jahat

Di suatu tempat di istanah kerajaan, terdapat ruang rahasia yang berada di bawah tanah, dimana ada berbagai tanaman merambat yang tumbuh di setiap celah-celah dinding, bahkan bunga mawar juga telah tumbuh dengan subur di tengah-tengah ruang yang cukup gelap itu, membuat nuansa yang sedikit lebih berbeda.

Tiga orang bertudung yang berpakaian serba hitam terlihat berdiskusi.

Namun setelah kedatangan sosok seseorang yang berasal dari bayang-bayang membuat mereka semua diam.

Aura yang di bawah oleh sosok itu seperti hawa kematian, membuat ketiga pria bertudung tertunduk dan sedikit gemetar.

Tak ada seorangpun di antara mereka bertiga yang berani menatap langsung ke matanya, itu seperti hal yang tabuh untuk mereka lakukan. Meskipun sosok itu tak berbicara sepatah katapun, namun aura mencekam di sekitarnya memberikan rasa penindasan kepada ketiga pria bertudung.

"Laporkan!" ucap sosok itu dengan suara parau, hanya dengan satu kata ketiga pria bertudung mengerti apa yang dimaksud oleh sosok itu.

"Tuanku, seperti yang ada perintahkan, saya telah mencari keberadaan wanita itu dimulai dari desa dimana wanita itu menghilang. Namun sampai sekarang bawahan saya tidak menemukan jejak apapun, dia seolah menghilang di telan bumi. Saya berfikir ada seseorang yang mungkin membantunya untuk menghilangkan jejak!"

BRUK....

Sebelum pria bertudung satu menyelesaikan laporannya, tendangan kuat menghantam tubuhnya dan membuatnya terbanting ke arah dinding dengan sangat keras, seteguk darah mengalir di antara kedua bibirnya yang mengernyit kesakitan.

Membuat dua pria bertudung lainnya terkejut dan semakin ketakutan. Seperti yang di duga, majikan mereka akan menjadi sangat kejam jika pekerjaan mereka tidak seperti yang di harapkannya.

Namun hasil kerja mereka juga tidak lebih baik dari pria bertudung satu, membuat tubuh mereka mulai bergetar hebat.

"Lanjutkan!" ucap sosok itu sekali lagi, namun suaranya terdengar lebih buruk dari sebelumnya.

Pria bertudung dua berusaha menenangkan dirinya dan mulai melaporkan hasil kinerjanya.

"Tuanku, selama setengah tahun ini aku sudah mengikuti Yang Mulia Raja. Namun tidak seperti yang Tuan katakan sebelumnya, Yang Mula Raja tidak memyembunyikan apa pun selama ini, dia bahkan hanya melakukan rutinitasnya seperti biasa tanpa ada yang terlewat.

BUG.... Sekali lagi suara hantaman yang sangat keras terdengar.

Dua gigi seri yang berlumuran darah terjatuh di lantai, hanya dengan satu pukulan pria bertudung dua kehilangan dua giginya. Rasanya sangat sakit, namun untuk mengeram kesakitan saja dia tidak berani.

Sementara pria bertudung tiga terlihat sangat syok, melihat pria bertudung dua tertunduk di lantai dengan kedua tangannya yang memegang mulutnya. Dia mencoba menahan air matanya untuk tidak keluar, sosok itu sangat mengerikan jika sedang tidak senang, dia harus mempersiapkan mentalnya.

"Lanjutkan!" sosok itu kembali bersuara untuk yang ke tiga kalinya, tapi kali ini bahkan lebih menakutkan lagi dari sebelumnya, dari nadanya terdengar aura penindasan yang membuat nyali pria bertudung ketiga menciut dan hampir pingsan.

"Tu..tuanku, saya telah memperhatikan dan mengawasi pergerakan Ibu Suri dan menemukan berita penting. Ibu Suri yang biasanya terlihat sehat bugar dan baik-baik saja di usianya yang sudah lanjut usia, ternyata menyimpan rahasia tentang penyakitnya selama ini. Bahkan Ibu suri hanya memberitahukan masalah ini pada dokter kepercayaannya saja!" lapor pria bertudung tiga dengan gugup.

Mendengar laporan itu, aura mengancam yang ada di sekitar sosok itu sedikit mereda. Dia sepertinya mendapatkan berita yang cukup bagus kali ini.

"Terus awasi Ibu suri dan laporkan segera jika kamu mendapatkan informasi terbaru!" perintah sosok itu.

"Siap Tuanku!" jawab pria bertudung tiga dengan tegas, dia merasa rohnya kembali kedalam tubuhnya saat Tuannya puas menerima laporannya.

Beberapa saat kemudian, ketiga pria bertudung pergi meninggalkan sosok itu sendirian dalam ruang remang-remang yang terlihat menakutkan.

Setelah ketiga pria bertudung pergi, seorang pria dengan pakaian yang sangat mencolok keluar, dia telah mengawasi dibalik kegelapan sejak awal.

"Sepertinya salah satu bawahanmu masih ada yang berguna!" ucap si pria mencolok dengan senyum misterius di wajahnya.

sosok itu berbalik dan melihat ke arah si pria yang mencolok.

"Adryan adalah orang yang sangat berhati-hati, bahkan dalam waktu setengah tahun ini bawahanku tidak menemukan sesuatu yang aneh tentangnya. Seperti yang di harapkan dari seorang raja, dia memiliki kelicikan dan pertimbangan yang matang!" ucap sosok itu.

"Lalu bagaimana menurutmu tentang wanita itu, bukankah dia juga bisa menghilang begitu saja dari pengawasan para bawahanmu. Aku berfikir ini mungkin ada hubungannya dengan Adryan!" ucap si pria mencolok sambil memetik sebuah mawar merah di sebelah kanannya.

"Aku juga sudah memikirkan hal itu, jika memang demikian, hal ini bisa lebih mempermudah pencariannya!" ucap sosok itu.

"Sepertinya kali ini menjadi lebih menarik, lalu apa yang akan kamu lakukan pada wanita itu jika kamu menemukannya, jangan katakan bahwa kamu masih memiliki dendam itu dalam hatimu? Sungguh sangat di sayangkan jika kamu langsung membunuhnya, jika kamu mau aku bisa membantumu untuk mengatasinya, dan ku pastikan sebelum kematiannya dia akan sangat-sangat menderita!" ucap si pria yang mencolok dengan senyum mengerikan. Sifat psikopatnya telah tertutupi dengan wajahnya yang rupawan, namun hanya orang terdekatnya yang tau sekeji apa dirinya jika sifat aslinya keluar.

"Aku akan mempertimbangkan hal itu nanti setelah aku menemukannya, sekarang hal yang penting untuk dilakukan adalah mengatasi Si tua bangka itu terlebih dahulu. Dia cukup hebat bisa menyembunyikan penyakitnya dengan baik sampai sekarang, bahkan Adryan pun tak mengetahuinya. Bersiap-siaplah, hari dimana kita akan berkuasa sudah semakin dekat. Pada saat itu tiba mereka semua yang membuatku menderita selama ini akan menerima akibatnya beribu kali lipat.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C104
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login