Download App
88.57% The Rich and The Poor : Falling in love / Chapter 31: Pra ending

Chapter 31: Pra ending

satu minggu dirumah sakit hakqi akhirnya sembuh, iya keluar dan mulai pergi menuju bar tempat minum, iya ditemani yoga, akhirnya hakqi bertanya,

"apa desy sudah kamu temukan ?",

"maaf tuan, saya tak menemukannya", ucap yoga,

akhirnya hakqi mengambil sebuah botol dan memukul seseorang yang tak dikenalinya lalu mereka bertengkar,

BUUK, BAAAK,

dengan kerasnya hakqi berkelahi dan dibantu oleh yoga, akhirnya mereka menang namun dengan tubuh yang luka parah, banyak darah dan muka yang membiru diwajah hakqi sedangkan yoga yang membantunya hanya terluka sedikit, tak lama kemudian mereka ditangkap oleh polisi, dikantor polisi rangga datang guna menyelesaikan masalah hakqi dan berkata,

"hei kakak bodoh, apa kamu tak mau mendaki puncak ?, bila tak mau maka berikan padaku",

sembari keluar dari kantor polisi hakqi menuju sebuah restoran dan berbincang, hakqi kemudian berkata,

"aku akan menjual 10% sahamku di zeus sumatera selatan kepadamu bagaimana ?, ayah hanya membagi kita saham kecil sebab iya memiliki banyak anak di berbagai kota",

dengan senyum tegang rangga berkata,

"haaha, yah aku saja anak ke 27, lalu berapa harga dan syarat yang harus kupenuhi",

"hahahaha, untuk mengurus grup zeus sumatra selatan saja kita berebut kekuasaan dan saham,

yah sudah lupakan itu, aku akan melepasnya dengan harga pasar yaitu 1 triliun 350 milyar rupiah", ucap hakqi

rangga pun tertawa dan berkata,

"kamu gila ?, mana ada aku uang sebanyak itu",

"harganya akan menjadi 800 milyar bila kamu memberi tahu dimana desy berada", ucap hakqi,

"kakak memang bodoh, demi wanita itu rela membuang setengah dari harga sahammu, tapi baiklah akan ku beritahu, iya berada di sebuah desa segamet di atas bukit di kota lahat, tempat itu sangat jauh untuk di gapai, perjalanannya 13 jam dengan bus", ucap rangga,

"baiklah aku akan memeriksanya, setelah aku kembali siapkan uang 800 milyarmu", ucap hakqi,

saat itu hakqi langsung berlari dan pergi bersama yoga ketempat yang diberikan rangga, tiap jam berlalu, hakqi menahan kantuk dan mabuk dalam perjalanan jauhnya, pukul 10 malam, hakqi tiba disana, cuaca begitu dingin dan menunjukkan suhu 15° celcius, hakqi dan yoga tidur dimobil sambil mengenakan selimut tebal yang mereka bawa, yoga sedikit berbicara menghibur hakqi,

"tuan, bila nanti sahammu sudah dijual, apakah aku akan menjadi pengangguran tua ?",

hakqi yang mendengar humor receh dari yoga akhirnya tertawa dan berkata,

"hahaha tentu saja kamu akan menganggur, namun aku yakin kamu akan bekerja kembali, karna aku akan membangun sebuah panti jompo untuk orang tua sepertimu",

rangga akhirnya ikut tertawa dan berkata,

"tidurlah anak kecil, besok kamu akan mencari cinderellamu yang hilang, aku mau tidur, aku sudah cukup tua untuk bermain petak umpet",

hakqi yang mendengar ucapan yoga akhirnya hanya tersenyum dan tak lama kemudian ikut tertidur.

pagi itu pukul 6:30 hakqi terbangun dengan tubuh nya yang dingin, suasana pagi itu dirasakan sangat dingin dan ber embun, seorang wanita lewat dengan pakaian sederhananya, wajah tak asing dengan muka yang pucat melewati hakqi dengan membuang mukanya seolah tak melihat hakqi didepannya, desy yang mengetahui hakqi yang mengikutinya hanya diam dan berjalan seolah pura - pura tidak tahu.

langkah demi langkah hakqi mengikuti desy, wajah membiru dan bekas luka sayatan diwajah hakqi nampak tersenyum melihat desy yang baik - baik saja, namun hakqi menghentikan langkahnya setelah mengetahui rumah desy dan pergi begitu saja meninggalkan desy setelah mengetahui rumahnya.

desy yang berjalan menuju rumahnya kemudian menutup pintu dan melihat hakqi pergi dari kejauhan, desy duduk bersandar dipintu sambil menangis tersedu - sedu, banyak yang ingin ia ceritakan dan tanyakan, iya sangat rindu, bahkan rindu dalam hatinya pun sangat menggebu - gebu.

tak lama kemudian desy mengusap air matanya dan berlari keluar mencari hakqi, jauh iya berjalan, langkah demi langkah iya berlari namun tak menemukan hakqi bahkan mobilnya, desy yang sedih dan menangis karna menyesal tak berbicara dengan hakqi akhirnya pulang, namun setelah iya membalikkan tubuhnya akhirnya iya menemukan hakqi yang berdiri tak jauh dari hadapannya dengan muka yang memar dan banyak luka sayatan pada wajahnya, lalu hakqi berkata,

"aku sudah menemukanmu sayang".


CREATORS' THOUGHTS
andryahmadbaihakqi andryahmadbaihakqi

bantu bagikan novelnya keteman kalian yah, terima kasih sudah mendukung saya selama ini :)

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C31
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login