Download App

Chapter 19: 19. Menunggu Mas Fatih

Sementara di rumah Pak Santosa tampak Farah mondar mandir di ruang tamu. Dia terlihat kacau balau, gundah gulana memikirkan betapa tidak enak hatinya sama Kakak Sepupunya si Fatih dan bagaimana cara menjelaskan ke kakak sepupunya itu....

Gimana gak jadi resah gelisah coba.... dibayangkan aja si Fatih kan lagi libur saat ini lagi hangout sama teman-temannya dan yang jelas lagi asyik maen futsal bersama teman-teman se geng nya jelas saja dia tahu kan tadi pagi dijemput sama si Makhluk Es itu manusia dingin si Ardan..... eh tiba-tiba di perintah dengan setengah memaksa oleh Bu Dhe Asri hanya untuk segera pulang dan harus mengantarkan alias mengawal Farah pergi jalan-jalan ke mall.... emang Farah anak kecil harus dikawal dan diawasi.... Ihhhh.... Bu Dhe Asri ini ayak-ayak wae (ada-ada aja) dech...

Pasti Fatih merasa terdzolimi dech pikir Farah hiks hiks.....

Farah jadi galau tingkat dewa nech harus berkata apa untuk menjelaskan ke Fatih bahwa bukan keinginan dia untuk diantar ke Mall... pastinya Fatih marah nech dan merasa kecewa kepadanya pikir Farah..... Hadew.... Pusing Kepala Barby Honey.....

Tak selang beberapa lama di waktu kebingungan yang Farah alami ada sebuah sepedah motor datang dan langsung memasuki halaman rumah yang asri itu.....

Hmmmmm asri?????..... memang halaman rumah itu banyak bunga dan terlihat nyaman, Indah dan asri he he.... kayak namanya yang punya rumah ini tak lain dan tak bukan Bu Dhe Asri orangnya terlihat banget kalau pemilik rumah ini orang yang rajin, telaten dan suka keindahan pastinya he he....

Akhirnya terlihat pemilik sekaligus pengendara sepedah motor itu adalah orang yang dinanti-nanti oleh Farah sejak tadi yang saat ini sedang memakirkan sepedahnya dan melepas helm polkadot yang dipakainya.....

Melihat temannya yang ditunggu-tunggu yaitu Diana sudah sampai di rumah Pak Dhe nya Farah segera menyambutnya dengan senyum manisnya di teras rumah ber cat putih itu.....

Melihat Farah sudah berdiri di teras Diana segera berjalan menuju ke arah teras rumah tempat Farah berdiri....

"Ha ha ha.... " Farah tertawa terpingkal-pingkal sambil menunjuk-nunjuk ke arah Diana dan melupakan kegalauannya sedari tadi.....

"Ya ampun..... Diana sumpah..... parah banget lho..... kok bisa kayak gitu sich ha ha....." teriak Farah histeris.... sambil terus tertawa terpingkal-pingkal gak bisa menahan ketawanya sambil memegangi perutnya.....

"Ish..... apaan sih Farah kejam dech kamu..... lagian emang apa sih yang bikin kamu ketawa kayak gitu... Ih ketawamu itu sangat menyakitiku dech sebel banget..... " ujar Diana sambil cemberut....

"Eeeh... maaf gak bermaksud begitu dech Diana..... Eits..... sensitif amat buk.... lagi PMS yach.....????? dan Farah masih terus aja senyum-senyum sendiri gimana gak sendiri nah disitu hanya ada dia dan Diana sedang Diana sendiri mukanya lagi ditekuk cemberut karena ulah si Farah

"Itu tuh.... Emang rambut kamu lucu banget Di..... kayak singa gak pernah sisiran rambutnya selama satu abad ha ha ha... " Farah masih tidak bisa menahan ketawanya walau dia sudah berusaha untuk tidak ketawa he he.....

"Eh ni anak jahat banget sich..... masak temennya dibilang kayak singa gak sisiran satu abad lagi.... Hadew...., eh tapi memang mana ada singa sisiran rambutnya aneh dech Farah ini..... cobak pakek apa sisirannya.... Ih jadi sebel dech" ujar Diana tambah cemberut aja

"Iya iya..... Eh sorry dorry morry sayang..... maaf Diana maafkan daku yach..... udah ach gak usah dipanjangin lagi dong tuh bibirnya..... jadi semeter tuch panjangnya..... Jelek tau" ujar Farah sambil mencubit pipi Diana.....

"Nah ngatain jelek lagi..... " Diana tambah cemberut aja...

"Udah ach aq kan udah minta maaf....

yuks masuk dulu yuks.....! " ajak Farah dan mempersilahkan Diana untuk masuk ke ruang tamu.....

"Nah bukannya kita langsung berangkat aja Farah???? Kan ini sudah buka Mall nya kalau jam segini ini" tanya Diana dengan maksud mengajak Farah langsung berangkat aja.

"Masuk aja dulu.... Nech aq mau ambil tas dulu sekalian mau ijin sama Pak Dhe sama Bu Dhe dulu.....

dan lagian aq gak boleh alias ndak diijinkan pergi ke Mall kalau sendirian aja Diana..... tunggu dulu yach aq pamit mereka dulu yach...." ujar Farah sambil pergi menemui Pak Dhe dan Bu Dhenya.....

Setelah pamitan dan diijinkan pergi dengan syarat diminta harus menunggu Fatih untuk mengantarkan kepergian mereka ke Mall.

" Nah kan sama aq perginya Farah kamu kan gak berangkat sendirian..... gimana sich! " tanya Diana masih bingung dengan perkataan Farah tadi

" Iya sama kamu tapi Bu Dhe khawatir aq pergi sama kamu doang takut kenapa-kenapa secara kita kan cuma cewek-cewek dan cuma berdua lagi... Wis gak tahu aq Bu Dhe kok jadi over protektif gitu sama aq.... " jelas Farah ke Diana.....

"Nah maksudnya kita pergi sama Bu Dhenya kamu gitu ke Mallnya? " tanya Diana masih tidak mengerti tentang kata-kata Farah.

"Ih ya nggak gitu juga kali Diana..... Bu Dhe gak ikut kita beliau sekarang lagi nemenin Pak Dhe bercocok tanam di kebun sebelah tuh..... tapi minta kita diantar sama Fatih ke Mallnya kalau tidak ya ndak boleh berangkat ke Mall alias di rumah aja" ujar Farah

"Oooooooooooooo..... " jawab Diana sambil senyum-senyum tidak jelas gitu.....

"Wah Ooooo nya panjang amat buk.....

dan lagi kenapa senyum-senyum gitu..... lagi kesambet setan ketawa yach Jeng??? " tanya Farah menggoda Diana secara dia kan tahu kalo Diana agak sedikit suka dan mengidolakan Kakak Sepupunya Farah yang cakep itu he he....

"Apaain sich! " jawab Diana dengan merona wajahnya....

Hahay..... jadi ketahuan kan kalau sebenernya Diana jatuh hati sama si Fatih he he....

"Ditungggu dulu yach Mas Fatih lagi futsal sama temen-temennya tapi kata Bu Dhe Asri bentar lagi bakalan pulang" kata Farah sambil. ikut duduk di sofa depan Diana duduk.....

Diana "....."

Tampak Farah begitu gugup dan gelisah dan itu terlihat jelas di mata Diana yang membuat Diana jadi penasaran apa yang membuat Farah jadi gelisah dan gugup seperti itu....

"Nah kalo sekarang kenapa kamu kok jadi gak tenang gitu??? " tanya Diana.....

"Bukannya aq gak tenang tapi sebenernya aq itu takut Mas Fatih kecewa sama aq karena kan memang dia dipaksa Bu Dhe buat nganter aq padahal ini kan jadwalnya dia kumpul sama temen-temennya buat main futsal. Aq kan sudah gak enak hati karena tiap hari dia harus antar jemput aq ke kampus walau sebenernya dia juga ke kampus yang sama dengan aq tapi kan jadi kerepotan harus bawa aq pulang pergi eh sekarang giliran dia liburan dan ada menikmati kegiatannya sama temen-temennya masak harus diganggu dengan mengantarkan aq buat jalan-jalan..... Kan jadi gak enak hati aq?!"....

"...." Diana juga jadi ikutan bingung harus jawab apa... secara kan sebenernya dia juga suka aja kalau hati ini jalan-jalannya ke Mall sama Farah dianter sama Fatih he he..... tapi gak berani juga bilang ke Farah kalau dia lagi happy kalau dianter Fatih he he.....

Akhirnya mereka terdiam dengan pikiran sendiri-sendiri menunggu kedatangan Fatih pulang dari futsal untuk mengantar mereka ke Mall.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C19
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login