"Yurin kau tau siapa itu Ayumi?" tanya Safira penasaran
Yurin tersenyum dan menjawab dengan tenang "nona Ayumi adalah teman dekat tuan Tanaka kudengar mereka adalah teman masa kecil."
Safira mulai mengabaikan tumpukan file yang ada dihadapanya dan tertarik pada penjelasan Yurin. "Ceritakan padaku tentang Ayumi.!"
"nona Ayumi adalah wanita yang cantik, baik dan santun dia memiliki semua hal yang diinginkan oleh seluruh wanita di Jepang. kecantikan dan bakatnya membuatnya dikenal masyarakat dan melejit menjadi top 10 Model dunia." Yurin menceritakan sedikit tentang siapa Ayumi pada Safira, tapi wanita berwajah bulat dengan binar mata yang berkilauan itu malah cemberut tak puas dengan penjelasan Yurin.
"bukan ituuuuu..... ceritakan hubungan Ayumi dengan Ryuji." Safira memekik dan mengernyitkan alisnya.
Yurin yang merasa aneh dengan sikap istri bosnya ini hanya melotot dan melongo melihat wajah manja Safira.
"nona Ayumi adalah teman kecil tuan Tanaka, meski mereka mengejar karir masing- masing hubungan baik diantara mereka tetap terjalin. sesekali mereka bertemu ditengah kesikannya, dan karena kedekatan nona Ayumi dan tuan Tanaka itulah membuat beberapa pria yang berusaha mendekati nona Ayumi mundur teratur, bahkan sempat beredar rumor bahwa tuan dan nona Ayumi akan menikah, banyak juga dari kalangan masyarakat, kolega bisnis dan fans nona Ayumi yang mendukung hubungan mereka tapi tiba- tiba kabar pernikahan tuan dan nyonya menyeruak ke daratan berhembus kencang mematikan harapan indah penggemar mereka." jelas Yurin sambil menekuk wajahnya saat menceritakan akhir dari kisah itu.
"Yuriiiiiin.....!" lirikan tajam Safira menghunus kearah Yurin dan suasana mencekampun menyelimuti ruang makan rumah mewah itu.
Saat Safira sibuk dengan kemarahanya mendengar kisah Ayumi dan Ryuji, tiba- tiba pria itu memasuki rumah dan mendekap erat Safira.
***
"Ryuuuu.... ku dengar hari ini kamu mau ke mall yang baru saja kamu akuisisi ya?" Safira mendongak melihat suaminya memasangkan dasi.
"Hem..." Jawabnya datar.
"Aku ikut..." wanita ini menunjukan sifat aslinya dihadapan Ryuji.
"Tidak... di sana sangat berbahaya aku tidak ingin seseorang melukaimu saat aku lengah." Ryuji menjawab dingin dengan wajah datarnya.
"Aku janji aku akan terus mengekorimu, lagi pula kan ada Yurin dan tuan Tomo disana. Kamu juga lupa ya aku pernah belajar taekwondo?" Safira menatap dalam Ryuji dan memohon
Ryuji mulai dibuat gemas oleh tingkah istrinya yang mulai menunjukan naluri wanitanya. melihat itu Ryuji menyergap bibir Safira dan dibuatnya basah dengan ludah yang bertukar melalui ciumannya.
"Baiklah kau boleh ikut...!" Ryuji tersenyum tulus melihat binar mata Safira.
***
Safira berjalan tepat di samping Ryuji, awalnya ia merasa semua orang dalam malla itu sedang berlomba melihat wajah cantiknya tapi setelah ia mengamati ratusan pasang mata itu hanya tertuju pada seorang lelaki yang berjalan disampingnya. " Apa yang mereka lihat?? mengapa mereka begitu tertarik pada suami orang??." batin Safira
perlahan Safira melambankan langkahnya dan berjalan di belakang Ryuji... para wanita di mall itu semua menatap Ryuji dan saat ia kembali melihat suaminya dia merasa bahwa suaminya memang terlihat tampan hari ini. Auranya terpancar bebas membius semua pengunjung mall baik wanita maupun pria,bahkan para artis yang berdiri di panggung kecil dipusat mall juga tak bisa menandingi aura Ryuji.
tunggu..... wanita itu.... Ayumi??? batin Safira saat melihat seorang wanita cantik dengan poni yang menutup dahi dia berdiri di barisan paling depan penyambutan tamu di mall ini.
Safira berlari dan duduk disamping Ryuji, pria yang menjadi pusat perhatian itu hanya memasang wajah datar dan tatapan dinginya membuat suasana terasa tegang.
"Selamat sore bun - bun.... , selamat sore nyonya Tanaka." Ayumi tersenyum manis dan menempatkan diri di kursi samping Ryuji. menyambut Ayumi Ryuji sedikit menarik ujung bibirnya membentuk guratan senyum diwajahmu.
"Bun - bun kamu terlihat sangat lucu dengan tatanan rambut barumu." kata Ayumi sembari menunjukan senyum nakalnya, senyum Ryuji pun sedikit lebih mengembang.
"Aku tidak menyangka kamu juga menjadi brand ambasador hotel ini?" kata Ryuji memuji Ayumi.
Darah Safira seperti mendidih melihat keakraban Ryuji dan Ayumi, Safira melingkarkan tanganya pada lengan Ryuji agar semua mata yang melihat Ryuji tahu bahwa orang ini sudah ada pemiliknya. tapi.... apapun yang dilakukan Safira sepertinya tak berpengaruh pada tingkah para pengunjung mall dan juga Ayumi.
"Kami berikan kehormatan pada Tuan Tanaka untuk memberikan sambutanya sebagai pemilik baru Mall." Seorang pria paruh baya memanggilnya maju keatas panggung.
Ryuji berdiri di balik podium dia mulai memberikan sambutan sebagai seorang pengusaha. sontak seluruh wanita yang ada di mall itu bersorak kagum layaknya sedang melihat artis besar.
Safira terlihat sangat tidak nyaman dengan keadaan ini, suaminya adalah medan maghnet paling nyata yang pernah ia lihat secara langsung selama hidupnya. hal itu tak membuat Safira bahagia terlihat dari tingkahnya dia memanyunkan bibir dan menyilangkan tanganya di dada ditambah sorot mata yang mengintai setiap wanita yang menatap Ryuji dengan mata berbinar.
"Hentikan...!!!!." pekik Safira
tingkahnya menyedot perhatian semua orang bahkan para wartawan kini mengarahkan kameranya pada Safira yang terbakar api cemburu.
"Kenapa kamu terus tebar pesona???? kamu pikir kamu siapa????." teriaknya sambil menunjuk Ryuji diatas panggung, saat itu Ryuji masih memamerkan wajah dinginya tapi semua berubah saat Safira mengatakan
"Kamu ingin mengencani semua gadis di mall ini??? kamu pria beristri tapi masih berani memasang wajah tampan dihadapan orang lain??? hentikan....!!! malam ini jangan harap kamu bisa masuk kamar..!"
wajah Ryuji merah padam dalam sekejap istrinya telah membuatnya kehilangan jati diri sebagai orang paling disegani "Ada apa dengan gadis ini?? mengapa dia membuatku seperti macan yang kehilangan taringnya?" gumam Ryuji melihat Safira berlari meninggalkan mall yang disusul oleh Yurin di belakangnya.
Seluruh orang dan media masih tercengang dengan apa yang baru saja mereka lihat, Ryuji adalah pengusaha muda yang dikenal dingin, kaku, ambisius, dan tak kenal ampun kali ini dia tak bergeming dihadapan istrinya.
Ryuji mengakhiri sambutanya dengan permintaan maaf karena kejadian yang tak pernah diduga sebelumnya ini.
"Safira.... kamu akan membayar rasa malu ini sesampainya aku dirumah!" batin Ryuji meninggalkan podium.