Download App
59.18% Harapan Masalalu / Chapter 29: Tidak mau mengakui

Chapter 29: Tidak mau mengakui

Seperti yang sudah ditentukan pagi ini mereka menuju bandara,dan disana mereka bertemu.Mereka akan menuju Villa milik Sean yang lokasi nya dekat dengan pantai.Sean melihat Kyra beberapa kali,tanpa Kyra sadari.

"Hai..kamu Lia?" tanya Farah

"iya." jawab Kyra datar

"Aku minta maaf untuk waktu itu,sepertinya ada kesalahpahaman." ucap Farah seraya menyodorkan tangannya.

"Farah." lanjutnya lagi dan tersenyum

"Lia." jawab Kyra membalas senyum

Mereka berempat beranjak pergi,1jam lebih perjalanan mereka sampai di tempat tujuan.

"Ah,akhirnya.." ucap Farah girang

"Apa kamu lelah?" tanya Andrean pada Kyra

Kyra menggelengkan kepalanya,kemudian Andrean menggandeng tangannya segera masuk.

"Ayo." ucap Andrean lagi

Kyra tersenyum mengikuti,dia tidak memperhatikan Sean yang memperhatikan mereka berdua.

"Ayo,Sayang.." ucap Farah lembut

Sean mengangguk dan kemudian masuk,ada empat kamar di pojok ruangan saling berhadapan.

"Kamu bisa tidur di kamar ini,Lia." ucap Farah ramah

Kyra mengangguk,kemudian Sean membuka pintu kamar disamping kamar yang di tunjuk Farah untuk Kyra.

"Kamu mau kemana?" tanya Farah

"Aku akan tidur di kamar ini." ucap Sean kemudian membawa tasnya masuk

Farah dan Andrean saling melirik.

"Kalau begitu,kamu istirahatla..kamarku ada didepan kamarmu." ucap Andrean tersenyum

Kyra masuk kekamarnya,Farah hanya bisa menghela nafas melihat Sean yang sama sekali tidak peka.

Kemudian mereka istirahat di kamarnya masing-masing.

Sudah jam 10 pagi,Farah keluar kamarnya..saat dia tidak sengaja secara bersamaan keluar dari kamar dengan Sean.Sean melirik nya sekilas kemudian langsung ke dapur mengambil minum.Dan Kyra langsung keteras memperhatikan pemandangan pantai dihadapannya.Tidak lama Andrean keluar,melihat Kyra dia pun mendekati.

"Kamu suka?" tanya Andrean

"Sangat indah." ucap Kyra tersenyum

Andrean berdiri disampingnya,berada dilantai 2 villa itu..mereka melihat pemandangan bersama.

"Ayo,Kesana." ajak Andean seraya menunjuk kearah pantai

Kyra mengangguk mengikuti nya kesana.Sean memperhatikan mereka berdua yang turun,kemudian mengambil posisi dimana Kyra tadi berdiri.

"Kamu disini." ucap Farah yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya

"Tidak biasanya kamu mengajak kesini." ucap Sean datar

Farah memeluk lengan Sean.

"Aku merindukan saat-saat itu." ucap Farah lembut

Sean melirik Farah sebentar kemudian melihat lagi kearah Andrean dan Kyra yang sedang duduk di pinggir pantai.

"Mereka sepertinya sangat cocok." ucap Farah melanjutkan

Sean hanya melirik Farah sekilas tidak menanggapi.Entah sejak kapan dia mulai memperhatikan Kyra,dia tau bahwa Kyra adalah gadis cantik dan baik.

"Apa kamu lapar?" tanya Farah

Sean cuma menggelengkan kepala nya.Dia masih melihat pemandangan pantai itu,sambil sesekali melihat Kyra dan Andrean yang tampak sedang tertawa bersama.

"Aku sudah lama tidak liburan." ucap Andrean

"Apa kamu sesibuk itu?" tanya Kyra

"Sebenarnya tidak,aku hanya tidak punya seseorang untuk menemani" jawab Andrean seraya menatap wajah Kyra

"Jadi kamu merasa senang bisa berlibur bersama?" tanya Kyra tersenyum

"Tentu,apalagi bersamamu." jawab Andrean lagi

Kemudian memejamkan matanya,menghirup udara sekitar,merasakan sejuknya udara pantai.Tapi Kyra menatap wajah Andrean bingung dengan pernyataan Andrean.

"Aku suka ada didekatmu,Lia." ucap Andrean lagi,kembali membuka matanya menatap Kyra dalam

Kyra memandang gugup,dia seolah melihat tatapan Andrean yang sama dengan tatapan Joe saat itu.Hanya tatapan Andrean kali ini sangat lembut.

"Teruslah disampingku." ucap Andrean lagi

Kyra tidak menjawab,dia hanya melihat wajah Andrean dengan perasaan gugup.

"Kamu gugup?apa bicara ku aneh?" tanya Andrean tersenyum

"Ah,itu..aku hanya.." belum sempat Kyra melanjutkan

"Tenanglah Lia,aku hanya sedang menikmati kebersamaan kita." ucap Andrean menenangkan Kyra

Dia tau ini bukan saat yang tepat,Kyra bukan gadis sembarangan yang bisa asal menerima perasaan seorang pria..apalagi menjalin hubungan.Dia melihat Kyra berbicara dengan Joe saat itu,Andrean berniat menenangkan Kyra lagi..dia tidak ingin gadis itu merasa terbebani.

"Ehm..tentu.Aku suka berlibur bersama,aku sudah lama memimpikan hal ini" ucap Kyra kembali tersenyum

Andrean melirik gadis itu.

"Mimpi?" tanya Andrean

"Yah,aku sudah lama ingin ke Jakarta..memimpikan saat-saat aku bisa berlibur bersama.Dan semua terwujud saat aku mengenalmu." ucap Kyra

"Benarkah?" tanya Andrean lagi

Kyra mengangguk senang.

"Kalau begitu,aku akan mewujudkan semua mimpimu." jawab Andrean

Kemudian dia berlari ke pantai,mengajak Kyra bersama nya.Sesekali dia memercikkan air pantai pada Kyra.

Disisi lain Sean mulai gusar,dia berbalikk masuk keruangan.

"Mau kemana?apa kamu tidak ingin bergabung dengan mereka?" tanya Farah

Sean hanya diam tidak menanggapi.

"Ayolah.." ajak Farah lagi

Sean menoleh melihat Farah yang merengek,kembali dia menoleh ke arah Kyra dan Andrean.

"Apa mereka terlihat seolah ingin di ganggu?" tanya Sean datar

Farah tidak bisa menjawab lagi,dan melihat Andrean bersama Kyra di pantai..jelas dia tau apa maksud Sean.

Farah mengikuti nya masuk kedalam.

"Apa kamu lapar?aku akan buatkan sesuatu." ucap Farah

"Sesuatu?kamu mau memasak?" tanya Sean sembari duduk di sofa depan TV

"Ehm,aku akan buatkan mie untukmu." jawab Farah

Sean tau kalau Farah tidak bisa memasak.Karena Farah terbiasa hidup mewah,dia bahkan hampir tidak menyentuh dapur sama sekali.Kedua orangtua nya sangat memanjakannya.Apalagi Farah adalah anak bungsu dari 2 saudara.Dia memiliki kakak laki-laki yang sedang kuliah di Amerika.

Farah berlalu,Sean menatap ponselnya beberapa kali.

"Aku akan menemuimu." desahnya dalam hati

Sean menatap kertas surat dari Yumii yang sudah dia foto dengan ponselnya.Melihat itu dia kembali teringat bagaimana dia salah mengenal orang,hampir saja dia kesal..dia kembali teringat wajah Kyra yang menenangkannya dengan secangkir coklat panas.

"Dia mirip sekali denganmu" ucap Sean

Tidak ingin salah mengenali orang lagi,Sean hanya bisa memperhatikan Kyra.Dia tau Lia yang dia kenal adalah teman dekat Andrean,lagipula nama nya Lia bukan Kyra.Tidak mungkin mereka orang yang sama.Sean melirik cincin tunangan yang dia pakai,muka nya berubah suram..karena pertunangan itu bukanlah keinginannya.Dia kemudian melepas cincin itu,dan menyimpannya disaku.Langkah kaki Andrean dan Kyra terdengar saat menaiki tangga,mereka masuk kedalam dengan senyum di wajah mereka..walaupun dalam keadaan sedikit basah.

"Apa kalian bersenang-senang?" tanya Farah yang kemudian menghampiri Sean dengan 2 mangkuk mie instan

"Tentu." jawab Andrean

Kyra hanya tersenyum mengiyakan ucapan Andrean.

"Apa kamu memasak hanya untuk kalian berdua?" tanya Andrean lagi

"Ah,maaf.Aku tidak tau kalian akan selesai secepat ini." ucap Farah seraya memelas

Kyra melirik Andrean,bingung dengan maksud ucapan Farah selesai.

"Baiklah..aku akan memasak makan siang untukku dan Lia." ucap Andrean dengan nada mengejek

"Aku tau kamu koki yag handal,setidaknya jangan pamer di hadapanku." jawab Farah cemberut

Dia tau Andrean berusaha mengejeknya yang tidal bisa memasak dan hanya bisa membuat mie instan.

"Bukan aku saja,Lia juga koki yang handal." Andrean melanjutkan dan menyeringai

"Baiklah aku akan membantumu" ucap Kyra tersenyum

Sean melirik mereka sebentar,kemudian mengambil semangkuk mie dan memakannya.

"Tentu saja kalian menang,kalian benar-benar pasangan yang serasi." lanjut Farah

Sean yang mendengar itu langsung menghentikan kunyahannya,dan beranjak mengambil minum kedapur.

"Mau kemana?" tanya Farah

"Minum" jawab Sean datar

Sean kedapur di ikuti Andrean dan Kyra dibelakangnya.Andrean mengambil beberapa sayuran dan mencucinya.Sementara Kyra mengambil beberapa bumbu dan mulai memotong nya.Seolah mereka sudah paham apa yang akan mereka masak.

Sean melirik beberapa kali,menuangkan air putih kedalam gelas..tanpa sadar air itu sudah tertumpah.Kyra melihat bingung dengan Presdir nya itu.

"Airnya tumpah." ucap Kyra

Sean melihat gelasnya terkejut,dia berbalik pergi dengan perasaan malu.Sedangkan Kyra hanya melihat Sean berlalu dengan bingung.

"Apa yang dia fikirkan?" desah Kyra dalam hati


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C29
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login