Chapter 66: Self Love

Ara menghentikan langkahnya untuk menemui ibu Rania karena tiba-tiba saja Yang Maha Kuasa memberikan isyarat bahwa Ara harus melakukan self love. Kondisi self love dimana Ara harus sangat mencintai dirimya sendiri sebelum mencintai pasangan nya. Ara mulai mengagumi ibu Rania dan ingin memberikannya kepastian bahwa Ara akan berkomitmen dalam sebuah rencana untuk menuju kepada pernikahan. Ara diminta untuk melakukan self love terlebih dahulu oleh Sang Maha Pencipta untuk meredakan emosi jiwanya juga egoisme nya. Ara tersadar bahwa dia akan bertemu dengan true love nya sehingga dia harus melakukan healing dan juga self love. Ara semakin kuat untuk menerima takdir bahwa true love nya sudah ada dan dia hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan serangkaian aktivitas yang disebut melamar dan menikahm Ara sebelumnya masih berkutat dengan berbagai rencana menikah dengan orang lain namun entah mengapa harus kandas ditengah jalan dan patah hati. Ara menunggu kapankah waktunya dia akan bertemu dengan tujuan akhir dari kehidupan nya yaitu wanita tempat dia berlabuh dimana dia tidak menginginkan yang lainnya kecuali hanya wanita tersebut. Jika pun wanita tersebut adalah ibu Rania yang tidak terlihat cantik bagi orang lain, maka hati Ara justru mengagumi bahwa inilah wanita yang paling dia idam-idamkan dalam hidup nya. Ara merasakan sebuah getaran yang sulit sekali untuk dia bendung ketika berada di dekat ibu Rania. Jantungnya seperti sulit sekali dia kendalikan karena terus saja berdetak dengan kencang ketika ibu Rania ada di depan nya dan energi dari ibu Rania diserap oleh Ara seketika itu juga dan Ara merasakan sebuah kebahagiaan yang besar ketika ibu Rania hadir didekatnya. Entah mengapa hal itu sulit sekali dia bisa jelaskan kepada orang tuanya. Ara hanyalah seorang manusia biasa yang mengharapkan jodohnya adalah ibu Rania yang sudah pernah dia temui. Ara semakin yakin dengan ibu Rania karena disaat dia terpuruk hanya ibu Rania yang masih peduli kepada dirinya.