Download App
96% Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 72: Seasion 2. 4 Malam yang panjang

Chapter 72: Seasion 2. 4 Malam yang panjang

Setelah Selesai makan, elif membereskan meja makan yang di bantu oleh bibi sarah.

Setelah dari meja makan mereka pindah keruang tamu, untuk melanjutkan obrolan mereka yang terputus, dari arah dapur elif membawa potongan potongan buah melon dan apel yang sudah di bersihkannya, lalu membagikannya kepada seluruh keluarga.

semua orang sangat menyukai elif yang ramah dan sopan.

" kak jnas ayooo gendong sarjan sekarang !" triak bocah laki laki di sebelah tuan huseyyin. jnas tertawa lalu menggendong sarjan di pundaknya dan mengajak bocah kecil untuk bermain main, elif tertawa lalu elif menghampiri mereka berdua dan mencium pipi tembem sarjan yang ada di gendongan jnas.

" istri kak jnas cantik dan harum, sarjan mau juga nikah sama kak elif " ucapny polos, membuat seluruh keluarga terkejut dengan ucapan sarjan lalu tertawa dengan celotehan sarjan.

" terimakasih sarjan, kamu juga tampan dan manis, kakak sangat menyukai mu manis " ucap elif sambil mencubit pipi sarjan dan mengusap kepala anak kecil itu. sarjan senang mendengar pujian dari elif.

" apakah indonesia indah kak ?" tanya sarjan kemudian

" Tentu, indonesia sangat indah " jawab elif

" waahhh sarjan ingin pergi ke indonesia kak " ucap sarjan sambil menarik kerah baju jnas.

" pasti sayang, kapan kapan kak elif dan kak jnas akan mengajak sarjan ke indonesia "

" wwaaaah sungguh ? mau mau .! sarjan mau ikut kak elif ke indonesia " triaknya senang

elif mengangguk dan menbuat lingkaran nol dengan jempolnya tanda setuju.

" hem kata kak elif indonesia sangat indah, rumah kak jnas di irak tidak indah selalu ada perang, kenapa kak elif tinggal di irak ?" tanya sarjan membuat semua orang membelalakkan matanya.

" sarjan yang nakal, tentu karena kak elif mencintai kak jnas jadi kak elif ikut dengan kak jnas kemanapun dia pergi " ucap noera yang berada di samping ibunya.

setelah cukup lama berbagi cerita dan bercanda dengan seluruh keluarga dan juga setelah cukup lama bermain main dengan si kecil yang manja sarjan, jnas mengajak elif ke kamar , dia pamit kepada nenek dan kakeknya tak lupa kepada seluruh keluarga untuk pergi istirahat, karena sudah malam.

sesampai di kamar mereka di lantai atas, jnas menutup pintu lalu menguncinya, seperti ucapannya tadi sore malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk dirinya dan elif.

jnas tersenyum sembari merapatkan tubuh elif di balik pintu mengukung tubuh ramping elif dengan kedua lengannya, membuat wanita itu membelalakkan matanya.

" ini adalah malam yang indah untuk kita, jadi nikmatilah dengan baik sayang " bisik jnas, bibirnya mengecupi setiap senti leher elif hingga ketelinga sambil menggigitnya pelan dan pelan.

" jnas aku lelah " rengek elif

" tidak ada kata lelah sayang, aku sudah merindukan mu, dan aku juga akan membuatmu lupa dengan rasa lelah mu itu " jnas meremas pinggang elif dan terus menciuminya

" huuuf akan aku adukan kau kepada nenek " ucap elif mengancam jnas

" Benarkah.... ? kamu akan mengadu kepada nenek, dan akan bilang jika cucu kesayangannya telah membuat mu berteriak teriak nikmat sepanjang malam" ucap jnas, jnas terkekeh dengan ucapannya yang telah membuat pipi elif merona merah.

Elif memukul pundak jnas lalu membuka kemeja biru yang jnas kenakan dengan perlahan menyisakan kaos putih di dalamnya.

merasakan kecupukan jnas semakin menjadi di lehernya elif memegang kendali, memegang kedua pipi jnas dengan kedua tangannya setelah menjatuhkan kemeja jnas di tangannya.

" jadi ini adalah bulan madu untuk kita " ucap elif

" tidak ! setalah pesta pernikahan kita akan ada bulan madu yang romantis untuk kita berdua sayang, hanya ada kita berdua di tempat yang indah pastinya " ucap jnas

jnas membawa elif ke samping tempat tidur, elif tersenyum lalu mendekatkan bibirnya merapat hingga menyentuh bibir jnas, elif melumatnya dengan penuh penghayatan memberi tekanan dan gigitan gemas. mengajak jnas untuk membalasnya.

jnas membalas sesuai dengan gerakan bibir elif. lembut dan penuh cinta. tangan jnas turut andil menyapu bagian belakang punggung elif dengan telapak tangannya, mengelus dan mencari lesleting dres hitam itu menurunkannya hingga pakain elif terjatuh kelantai. jnas menatap mata hitam elif yang sudah sayu, hawa panas sudah menggelora pada dirinya.

" ini tidak adil sayang, kamu telah menelanjangiku tapi kamu masih berpakaian lengkap" ucap elif sewot

jnas terkekeh dengan rajukan elif.

" lepaskan pakaian ini untuk ku farosyah " bisik jnas di telinga elif membuat wanita itu bergidik geli.

Elif menurut, tangannya mulai aktif membuka lesleting celana jnas, hingga menurunkan celana jeans itu terjatuh ke lantai, begitu juga dengan jnas dia langsung membuka kaosnya yang masih melekat di tubuhnya.menampilkan tubuh sempurna miliknya, membuat wajah elif memanas saat memandang tubuh atletis jnas di hadapannya.

sejauh ini meskipun meraka sudah menikah satu bulan yang lalu, elif tidak pernah membuka baju jnas terlebih dahulu, tapi hari ini, jnas membuat elif berani melepas pakaiannya. jiwa posesif elif muncul, dirinya menekankan dalam hati dan jiwanya bahwa jnas adalah suaminya hanya miliknya, ia sangat mencintai pria itu, elif mengusap ngusap dada jnas dengan telapak tangannya sesekali dengan bibirnya, menciptakan hawa panas dalam tubuh jnas semakin mebara.

" Apa yang kamu lakukan baby ?" goda jnas

elif tak menjawab, tindakannya yang menjawab pertanyaan jnas, wajahnya mendekatkan ke dada bidang jnas menciumnya lalu tangannya memeluk pria itu dan mengusap ngusap punggung jnas dengan gairah, jnas merespon dengan pejaman mata menikmatinya.

" dari mana kamu belajar berani menggoda ku hem ?" jnas meremas pinggang elif dan membaringkan tubuh elif di atas tempat tidur dan menindihnya.

"enggh... aarrrghh baby " jnas semakin bergairah saat tangan elif bergelayar di tubuhnya. perlahan jnas menyatukan miliknya dengan elif dan menyentaknya, jnas menatap wajah elif yang memerah dengan bibir yang terbuka lebar tidak berhenti mendesah dan berteriak nikmat.

dua puluh menit pun berlalu jnas merebahkan tubuhnya di samping tubuh telanjang elif, berbaring sambil memeluk tubuh lemas elif yang sudah tidak bisa banyak membuka mata. elif tertidur dalam dekapan jnas pria yang sangat ia cintai.

***

sinar matahari sudah keluar, mengusik tidur jnas yang tengah mendekap tubuh elif, perlahan lahan jnas membuka matanya dan menatap langsung wajah elif yang tertidur lelap di lengannya.

jnas mengelus pipi elif lalu mengelus rambutnya yang panjang dan mencium kening elif lembut " Bersamamu aku merasa hidup elif, hati ku yang kosong dan kaku akhirnya terisi, kau datang dalam hidup ku meruntuhkan egoku dan membuka mata dan hati ku " ucap jnas sambil mengeratkan pelukannya.

jnas mengangkat kepalanya berhadapan dengan wajah elif lalu meniup niupnya, mengusik tidur lelap elif.

perlahan elif membuka matanya, menatap sorot mata jnas yang teduh pagi ini " selamat pagi farosyah " sapa jnas

" pagi.... jam berapa ini sayang " tanya elif sambil melepaskan diri dari dekapan jnas.

" kenapa baby, kita masih belum melakukan yg kedua " ucap jnas sambil mencium punggung elif

" jnas... katakan jam berapa sekarang ? ucap elif sambil melempar bantal ke wajah pria di sampingnya.

" berikan aku morning kiss nya dulu baby " ucap jnas

cup ! elif mengecup bibir jnas singkat.

jnas melihat jam di pergelangan tangannya " jam sembilan baby " ucap jnas

" Oh Astaga... !" elif terlonjak bangun dari tidurnya dan mencari cari pakainnya yang di lepas oleh jnas tadi malam.

" kenapa kaget sayang , ayolah berbaring lagi, kamu masih lelah setelah semalam " ucap jnas menarik tubuh elif ke dadanya dan memeluk kembali tubuh mungil elif.

" tidak bisa jnas, kamu keterlaluan tidak membangunkan aku lebih awal, apa kata nenek nanti aku kesiangan bangunnya di awal aku menginap di rumahnya " ucap elif sewot menarik tubuhnya dari dekapan jnas.

" hahaaa nenek akan mengerti kita elif " ucap jnas

" tidak bisa, aku akan malu saat bertemu nenek dan juga bibi ntar di bawah "

" hemm baiklah ... bukankah kamu akan melaporkannya kepada nenek tentang perbuatan kita semalam saat kau mendesah nikmat bersama cucu kesayangannya " goda jnas sambil tertawa

" Iiiihhh awas kamu !" elif melempar bantal ke wajah jnas dan memukul pelan dada pria itu, lalu bangkit dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

jnas hanya terkekeh dengan tingkah elif


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C72
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login