10 tahun lalu.
"Huh? Quest rahasia?" Kimansu kebingungan dengan notifikasi aneh yang baru saja dia terima.
CLINK!!!
[Panggilan dari ... error ... error ... error ... Sambungan ilegal ... Error]
"Huh? Sambungan ilegal?" Kimansu semakin bingung.
"Psstt ... Ini aku, Kimansu. Kamu bisa mendengarku?"
Ada perasaan tidak enak saat sambungan itu dia terima. Kimansu sedikit curiga karena dewa mesum menghubunginya sambil berbisik.
"Kamu masih ingat soal server pusat yang aku bobol?"
"Iya, kenapa?" Kimansu mulai tahu alasan dibalik panggilan ilegal itu. "Kamu benar-benar mau menjadikan aku dewa?"
"Iya. Kamu mungkin menolaknya. Tapi dengarkan dulu penjelasanku."
Sang dewa pun menceritakan semua detail mengejutkan tentang dunia para dewa yang tidak jauh beda dari kehidupan manusia.
Dewa pendamping itu bernama Tyr Artifex. Kimansu lebih suka menyebutnya sebagai dewa mesum. Artifex adalah karyawan rendahan yang bekerja di perusahaan para dewa yang bernama NAO Holding Enterprise.
Bagaimana perusahaan itu bekerja?
Ada jutaan dunia di mana terdapat masing-masing dewa di dalamnya. Para dewa itu yang menciptakan, merawat, dan menghancurkan dunianya sendiri jika mahluknya tidak bisa dikendalikan lagi. Dan seperti manusia, tidak semua dewa mampu mengelola dunia ciptaannya.
Untuk itulah NAO berdiri. Perusahaan itu berperan sebagai subkontraktor yang membantu para dewa menjaga keberlangsungan dunia mereka. NAO berperan mengirim pahlawan jika ada kekuatan jahat, juga mengirim demon king jika dunia itu terlalu damai.
Loh, kok juga mengirim demon king?
Dewa juga butuh makan. Sedangkan makanan mereka adalah keyakinan para makhluknya untuk tetap menyembah. Untuk itulah mereka menciptakan sebuah dunia sebagai lahan mencari nafkah.
Namun sayangnya, tidak lah mudah untuk menjaga keyakinan itu tetap berjalan. Para makhluk mudah sekali lupa jika mereka merasakan hidup yang terlalu damai. Karena itulah kedamaian seringkali menyebabkan para dewa mengalami kerugian.
NAO adalah solusinya. Perusahaan itu selama ribuan tahun terbukti menyelesaikan semua permasalahan. Meski sayangnya, ada masalah pelik di internal NAO sendiri yang membuat si dewa mesum berani memberontak.
Masalah apa?
NAO saat ini dipenuhi korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Sebentar ... sebentar ... masalah ini tidak asing." Kimansu memotong cerita Artifex. Dia merasa tidak nyaman dilibatkan ke masalah sulit. "Jangan bilang kamu mau membelot."
"Ah, senang sekali pahlawanku bukan orang idiot." Dewa memujinya. "Iya, aku mau mendirikan perusahaan tandingan." Dia melanjutkan ceritanya dengan satu pertanyaan sederhana. "Kamu tahu ada apa di balik kemampuan cheat para MC isekai?"
Kimansu langsung paham.
"Jangan bilang dewa-dewa itu main suap."
"Tepat sekali, Anak muda! Kami para karyawan bersaing ketat agar pahlawan atau demon king yang kami kirim punya kualitas. Tapi blessing itu tidaklah mudah. Seorang pahlawan harus berlatih keras untuk mendapatkannya. Sedangkan dewa yang mengirim mereka butuh quest point sebagai bukti prestasi."
"Mereka menyuap para developer untuk membocorkan cheat?" Kimansu membandingkannya dengan dunia IT.
"Cerdas! Sebagian dari mereka bahkan memberi cheat ability sejak awal. Makanya banyak pahlawan yang tiba-tiba jadi OP. Padahal mereka dulunya pecundang. Dan kamu tahu? Kami yang jujur ini yang terkena imbasnya."
Kimansu semakin paham. Persaingan antar dewa itu benar-benar tidak jauh beda dengan kondisi perusahaan-perusahaan di dunianya. Karena pemahaman itu, dia juga paham alasan kenapa dirinya bereinkarnasi dari kondisi yang paling mengenaskan.
"Berarti, aku jadi tahi kuda juga karena ulah mereka?" Kimansu mulai kesal.
"Iya! Karena mereka, para hero baru memulai karir dari kondisi minus. Kamu mungkin tidak percaya jika ada hero yang bereinkarnasi jadi bulu ketiak. Tapi itulah kenyataannya. Bagaimana, kamu setuju ikut rencanaku?"
Karena ikut kesal, Kimansu pun tidak ragu untuk berkata ...
"Setuju!"