"kamu buka Twitter ya nan?"
"iya mbak disty yang cantik"
"ada apa kok kamu ngelamun lama gitu?"
"gpp mbak. keinget bapak tiba tiba"
"makanya kamu doain"
iya mbak ku sayang
kita berempat biasa santai di akhir pekan maklum walau akhir pekan hanya kami yang rumah nya jauh dan butuh kocek yang lumayan buat pulang yang tetap stay di kosan. kalo anak rantau yang rumahnya cuma beberapa jam ini kesempatan mereka pulang kampung (pulkam). kecuali mbak Rian ini tak berlaku bagi dia walau rumahnya hanya satu jam kenyataannya dia anak MIPA yang banyak tugas dan laporan. Dia mengerjakan semua itu tidak menggunakan komputer jaman sekarang tapi mesin tik jaman baholak.
"tiiiin tiiiinnn tiiinnnn " ( suara klakson motor)
"siapa sih mbak berisik amat ya"
mbak Rian yang sedari tadi menyandar pada trali besi jendela kamar ku yang berbentuk persegi panjang. mengintip ke arah bawah. kamar kami berada di lantai 3. Jendela legend bagi kami. kami bisa liat siapa yang dianter pacarnya , temen siapa yang nunggu di bawah, atau sekedar liat orang lalu lalang. kadang kami juga mengintip pasangan mesum. habis anter pegang tangan lah kaki lah untung udel juga gak di pegang.
"Naniaaa. Naniaaa" suara laki laki dari bawah
"siapa sih mbak ?"
"hahahaha ya ampun dandanannya nan. Muntari cari kamu tuh " kata mbak Rian terkekeh
Mbak Tya dan mbak disty buru buru ingin melihat juga tak dapat aku melihatnya mereka sudah duluan mendorong antrean mau liat.
Mereka tertawa terbahak bahak melihat sesosok makhluk dengan celana basket minim banget , baju yang lebih mirip singlet sebahu warna hitam. baju nya yang Aneh banget. bagian tangan bolongannya sampe panjang banget. benar benar besar . Malah lebih besar dari bolongan untuk kepala. Di tambah kupluk di kepala dan sepatu bertali.
Nania melihat lalu terkekeh hahahaha ni orang pedenya kebangetan ya
masih sambil tertawa dia bertanya
"kenapa Mun?"
"woy kita kan satu kelompok kimia dasar. kamu lupa ya ? " di tambah lagi "hais geblek kamu ini"
"Anah kurang ajar anak ini. biawak tengil emang" kesel banget hati ini. emang sih aku salah aku lupa hari ini aku udah janji sama Mumun ini mau buat tugas. Kenapa bisa juga sih ya Tuhan satu kelompok sama biawak aneh .
"cie di jemput pacar loh Nan"
" pacar Baru ya Nan " kata mbak disty
udah lagi mbak. kata ku sedikit bete. hadeh
sampai di motor bedol ini aku liat ke arah jendela kamar ku tiga kurcaci yang mengetawai. Kalo di lihat gaya kami sama Aneh nya. Aku menggunakan celana training dengan kemeja warna merah. Aduh cocok top markotoplah. aku lihat tawa tawa licik dan terdengar suara suara tertawa renyah tingga pentol korek ini .
(di jalan)
"kamu lupa apa gimana toh kok aku nunggunya lama?" kata dia dengan nada agak sinis sih.
"iya maaf aku lupa"
"minta no kamu biar aku bisa menghubungi "
"iya aku gak ada pin BB atau lainnya maaf ya"
"aku juga" dengan nada datar
hah aku suka ternyata Ada manusia yang sama kita satu planet.
"kerjain di mana ?"
"di Berta aja " kata dia
"Berta apa sih "
"beringin cinta . kamu gak tau Tah tempat orang bertemu dan berjumpa tapi kalo malam ada makhluk lain yang bertemu dan berjumpa"
"cari tempat lain aja yuk" jujur aku agak penakut hahaha
"lemah"
Yah saya akhirnya sampai di beringin cinta Alias Berta . Dua pohon beringin berdiri kokoh di tengah universitas ku. Semua lalu lintas melewati nya. setiap Beringin terdapat rumbai rumbai yang menambah kesejukkan mahasiswa yang searching , bernyanyi, atau pacaran. Ah sejuknya. Bahkan terik matahari hanya menembus sisi sisi nya. di bawah setiap Beringin terdapat beberapa tempat duduk melingkar. setiap meja di kelilingi oleh bangku panjang yang melengkung. dicat warna hijau menambah keasrian beringin cinta.
satu sisi ada sekelompok mahasiswa serius yang mengerjakan tugas, ada lagi yang sedang asyiiik pacaran, dan ada pula anak anak mahasiswa begajulan yang lagi bernyanyi . kami mungkin bergaya seperti mahasiswa begajulan tapi kita serius kok belajar. kami mulai bagi tugas. aku memang gak punya laptop seperti dia . tapi aku bisa mengerjakan soal soal dan dia menyelesaikan makalah kami. nanti kami akan bertukar pekerjaan kami, dia mengoreksi jawabanku dan aku mengedit makalah kami.
sambil mengerjakan soal aku mendengar suara nyanyian mahasiswa paduan suara. seakan lagi piknik. ah mana sejuk lagi kan.
disela sela pekerjaan ku aku sempat memperhatikan Mumun ini . Not bad. Kini aku menyadari dia cukup tampan. aduh pikiran macam apa ini. Nania menepuk kepala nya sendiri "aduh".Si munmun gila ini menoleh dengan tersenyum sinis.
Kenapa harus di tempat ini dengan laki laki ini. Ya tidak papa siapa tau ketemu jodoh kan disini.