Perasaan ini sungguh membelenggu aku seolah berlari di ruang kosong tanpa lentera mencari sosok pria yang sangat ingin aku temui selama ini. Berulang kali Ku sebut nama nya bahkan dalam mimpi pun dia tak kunjung datang. Hatiku seolah di belenggu rasa rindu yang amat dalam.
Mendengar suara bentakan Adamson Membuat Ana berdecak sambil perlahan membuka kedua matanya. Kamar mewah nan megah bahkan kamar yang luasnya tiga kali lipat dari luas kamar Pangeran Dirga, kamar yang terlihat asing namun cukup nyaman untuk di tinggali. Tak lama Ana mulai merasakan bahwa tangannya di genggam oleh Seseorang, Ana menoleh ke arah tangannya dan mendapati tangan Pangeran Adamson Sedang menggenggam tangannya erat.
" Pangeran kau tidak bisa membawa wanita lain ke kamar mu ....!!!" Jerit Amora dari arah luar.
Mendengar perkataan wanita itu membuat Ana sadar dan dengan cepat melepaskan tangannya sambil berusaha duduk dan memandang sekeliling ruangan tersebut.