Chapter 107: Persidangan

Pengalaman buruk itu akan selalu membekas dan menghantui Fey hingga ke akhir hayatnya. Entah bisa atau tidak Fey mungkin tidak akan bisa menerima sosok Pria di dalam hidupnya namun yang jelas saat ini Fey terbelenggu masa lalu yang begitu menyakitkan dan menyeramkan.

Fey memandang langit langit kedua tangan nya terikat sama persis seperti saat Roy menyiksanya. Kembali memori memori kelam itu menghantui Fey, Fey menjerit merasakan kesakitan yang sebenarnya di timbulkan hayalan nya. Wajah pria itu selalu saja muncul dan menghantui Fey walau itu dalam mimpi. Fey hanya bisa menangis, memberontak dan saat lelah kembali tidur. Dokter tidak mengijinkan untuk membuka tangan Fey, karena ketakutan dokter bahwa Fey akan melukai Dirinya sendiri.