*Kamu tidak perlu menahannya terlalu lama, karena aku tau kamu hanya ingin terlihat kuat.
*Cinta itu bukan sekedar memiliki, tapi bagaimana kamu terus berjuang untuknya, dan bahkan rela berkorban untuknya.
***
Kopi hangat menemani mereka semua yang masih dalam keadaan berduka. Coffe shop menjadi satu-satunya kenangan akan Sabrina. Putri semakin merapatkan jaketnya, hujan yang turun dengan deras membuat suasana yang sudah dingin menjadi lebih dingin.
Andi terdiam sambil memandang jendela dan menikmati pemandangan hujan dari balik kaca tembus pandang. Mega dan Linda sesekali menyeruput kopi panas mereka, dan mereka pun tidak percaya dengan apa yang baru saja Putri ceritakan.
Coffe shop tutup lebih cepat dari sebelumnya, semua pegawai sudah pulang dan tinggal mereka berempat yang tersisa dalam kesedihan. Linda sepertinya sudah menahan airmatanya cukup lama. Kali ini ia sudah tidak bisa menahannya kembali.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh