Setelah Ditya menyelesaikan kegiatan perkuliahan hari ini, Ditya kembali ke kontrakannya. Dia langsung pergi ke kamar dan duduk di atas kasurnya. Ditya kembali teringat dengan peristiwa tadi siang. Dia memang tidak pernah menyukai kelakuan Putra, tapi saat melihat Putra murung seperti itu, hatinya pun ikut sedih. Dia merasa bersalah karena telah mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaannya disaat seperti ini.
"Harusnya aku nggak bicara seperti itu tadi. Dia benar, aku belum benar-benar mengenalnya. Lantas kenapa aku menghakiminya?" ucap Ditya pada dirinya sendiri.
"Apa yang membuat Putra dan Levia putus? Apa mungkin mereka putus karena Levia tahu kalau Putra mencoba mendekati aku?" pikirnya lagi. "Aaaarggghhh... Lagian kenapa Putra berani deketin aku sih? Padahal kan dia udah punya pacar. Kalau kayak begini kan, aku mau nggak mau jadi kepikiran. Bagaimana kalau mereka putus karena aku? Aku kan jadi merasa bersalah."