Nalla menatap ponselnya setelah menghubungi ibu nya, masih belum aktif. Dia menutup matanya sambil menghembuskan napas dengan berat. Kesal dan marah, serta kecewa. Apakah ibu benar-benar tidak mencintai dan menyayangi dirinya? Tapi mengapa? Batin Nalla dalam hati. Ingin rasanya dia menangis. Tapi untuk apa, hati Nalla rasanya sudah terbiasa dengan semua kekecewaan yang diciptakan oleh ibundanya.
Gadis itu mematut wajahnya di cermin. Mengecek riasannya. Dia terlihat cantik tapi make up nya tidak bisa menutupi sorot matanya yang sedih dan kecewa. Rasanya hanya segelintir mahasiswa yang melalui hari wisuda sendirian, tanpa orang tua dan keluarga. Hari wisuda adalah hari yang paling dinanti. Seluruh keluarga akan berkumpul dan merayakan hari itu. Sepertinya hal itu hanya akan menjadi mimpi yang tidak terwujud untuk Nalla.
"Beep.. Beep..", alarm ponsel Nalla berbunyi. Itu tanda dia harus segera pergi kalau tidak mau terlambat di hari wisudanya.