Download App

Chapter 7: Chapter 7

[ BAGIAN SEBELUMNYA ]

Tak mau terjadi hal buruk, Keynal pun memutuskan untuk mencarinya sendiri. Vino mengejarnya untuk membantunya dan meminta untuk mengizinkan menyentuh tangannya.

Setelah menyentuh tangan Keynal, Vino bisa melihat posisi mereka akan menemukan Jessica. Tempatnya cukup ramai, dan ada patung disana. Vino langsung mengetahui lokasi itu dan mengajaknya untuk ikut bersamanya.

---------------------

Pengunjung sudah berdatangan, namun belum ada kabar mengenai Jessica. Bos Melody sangat panik, ia bingung harus melakukan apa.

"Bagaimana kalau dia tidak kembali.. " resah Melody.

"Apa kita harus undur saja waktunya bos?" usul Nadse.

"Tidak! Dia pergi tanpa bilang apapun, kita tidak tau kapan akan menemukannya, kalau tidak ketemu bagaimana? Kamu mau menenangkan orang-orang ini? Cepat cari dia" ucap Melody dengan nada tinggi.

Semua pegawai pun kembali mencari Jessica Veranda.

"Kenapa dia malah membentakku?" bisik Nadse pada semua pegawai.

Dilain tempat, Vino bersama Keynal mendatangi tempat yang telah dilihat Vino tadi, dan benar saja tak lama kemudian mereka melihat Jessica yang sedang berjalan sendirian ditengah keramaian. Sebagai orang asing, tentu saja, ia kebingungan dengan tempatnya berada saat ini.

"Jessica..!!" teriak Keynal, membuat Jessica langsung berlari kearahnya dan memeluknya erat-erat.

Vino berjalan menghampiri mereka "Maaf.. Tapi yang lain sudah menunggu"

Akhirnya, acara bisa berlangsung sesuai yang diharapkan. Para pengunjung terlihat sangat senang karena bisa bertemu Jessica,  begitupun sebaliknya.

Entah apa yang ada dipikiran Vino, disepanjang acara, Vino terus melirik kearah Jessica.

"Hei, lihatlah.. Dia tidak bisa berpaling darinya.." bisik Nadse pada Shani.

Mendengar hal itu, Shani langsung menunjukkan raut wajah kecewa.

Setelah acara berakhir, Jessica bersalaman dengan semua pegawai dari toko kosmetik.

"Terima kasih,.. Untuk hari ini aku minta maaf" ucap Jessica pada Melody.

"Tidak apa-apa.." kata Melody.

"Terima kasih ya.. Apa kamu seorang peramal? Kudengar dari keynal, kamu bisa langsung menemukanku" tanya Jessica pada Vino.

Vino tersenyum "Entah kekuatan khusus atau apa, saya menemukan satu hal pasti.."

"Perasaanmu pada keynal tidak bertepuk sebelah tangan" bisik Vino.

"Apa?" Jessica langsung melihat kearah Keynal yang terlihat bingung.

"Tadi saat kesana kemari mencarimu saya jadi tau perasaan keynal. Beberapa waktu lalu, saya pun merasakan hal yang sama" jelas Vino sambil melihat kearah Shani.

"Jangan lupa jessica.. Hanya karena tak melihatnya, bukan berarti tidak ada. Dan hanya karena tidak mengekspresikannya, bukan berarti dia tidak mencintaimu.. " ungkap Vino.

Jessica tersenyum, dan secara refleks langsung mencium pipi Vino. Tanpa sadar, bola mata Shani langsung membesar saat melihat kejadian itu, menandakan jika dirinya kaget sekaligus cemburu.. (?)

Setelah Jessica pergi, bos Melody langsung mengajak mereka untuk makan bersama. Namun, ketika semuanya berjalan pergi, Vino menahan Shani.

"Tunggu.. Yang barusan itu bukan apa-apa. Hanya kontak fisik saja.." jelas Vino.

Shani menatap Vino heran "Untuk apa kamu menjelaskan itu padaku?"

---------------------

Shani POV

Hari ini sangat melelahkan, baru kali ini toko benar-benar ramai. Semua pelanggan datang hanya untuk menemui Vino, yang sedari pagi tidak masuk bekerja.

"Shaniii.... " teriak Nadse.

"Kenapa nad?" tanyaku.

Dia terlihat mengatur nafasnya "Kamu tau? Vino, hari ini tidak masuk kenapa?" aku menggeleng "Vino sudah berhenti bekerja"

"Apa? Kamu tau dari siapa?" tanyaku lagi.

"Tadi feni dengar Vino berbicara dengan bos" jawabnya.

Kenapa perasaanku seperti ini? Kenapa aku tidak rela jika dia harus berhenti bekerja?

Tanpa berbicara lagi, aku berlari menuju ruangan bos Melody meninggalkan Nadse yang mungkin merasa heran padaku.

Aku pun masuk keruangan bos melody, dan ternyata dia sudah tidak ada disana.

"Ada apa shani?" tanya bos Melody.

"Bukan apa-apa bos" jawabku sambil mengatur nafasku.

Kenapa Vino? Kenapa..?

---------------------

Vino kini kembali menjadi dirinya sendiri, dengan penampilan lamanya.

"Hai Vino, kenapa kamu hanya duduk disana. Pergilah temui pelanggan, mereka ingin menanyakan sesuatu padamu" ucap Mario.

"Sudahlah, aku tidak mau lagi.." ucap Vino sambil memaikan baling-baling drone.

"Kenapa? Cepat sana temui pelanggan" ucap Mario.

Vino berdiri menghampiri Mario "Aku ingin pergi mencari udara segar"

Tanpa menunggu jawaban Mario, Vino langsung pergi sambil membawa drone. Saat ingin membuka pintu, ternyata muncul wanita yang dulu pernah diramal olehnya.

"Hai.. Tidak ingat ya?" tanya wanita itu.

"Aku yang waktu itu kamu ramal untuk berhenti bekerja, karena bos ku yang cabul itu" lanjutnya.

Vino tersenyum "Jadi kamu keluar?"

"Tidak, seperti yang kamu katakan, dia dituduh melakukan pelecehan ditempat kerja. Polisi datang dan memeriksa semuanya" jawabnya.

"Kamu mau pergi ya? Aku bawa kue sebagai tanda terima kasih" lanjutnya sambil menunjukkan tentengan yang berisi kue.

"Kamu makan saja bersama mario ya" ucap Vino dan pergi meninggalkan wanita tersebut.

Hari-hari tanpa Vino, Shani jadi sering melamun ditempat kerja. Pelanggan yang ingin menanyakan produk kosmetik padanya,  hanya di diamkan saja olehnya.

"Kenapa bengong?" tanya Nadse.

"Tidak apa-apa" jawab Shani.

"Mereka kesini lagi.. " ucap Nadse melihat Jessica Veranda dan juga manejernya datang lagi ketoko.

Bos Melody menghampiri Jessica Veranda dan juga Keynal "Wah, selamat datang.. "

"Kami datang untuk meminta maaf soal kejadian waktu itu" ucap Keynal sambik tersenyum.

"Ah.. Tidak perlu seperti itu.. " ucap Melody.

"Ayo masuk" ajak Melody menuju ruangannya.

Jessica menahan tangan Keynal dan membisikkan sesuatu padanya.

"Bisa kasih waktu sebentar?" tanya Keynal pada Melody.

Melody pun mengangguk dan pergi menuju ruangannya bersama Nadse. Setelah itu, Jessica dan Keynal langsung menghampiri Shani yang sedang menjaga kasir.

"Hallo.." sapa Jessica pada Shani.

"Hai.. " balas Shani.

Jessica melihat sekeliling toko "Vino tidak ada ya?"

"Dia sudah berhenti" jawab Shani.

Jessica melihat nametag yang Shani pakai "Shani indira?"

Shani mengangguk "Iya.. "

"Kamu suka sama vino?" tanya Jessica.

"Apa? Tidak.. " jawab Shani.

"Tidak..? Hm.. Menurutku, dia sangat menyukaimu" ucap Jessica.

"Dia mengatakan sesuatu padaku 'Hanya karena tak melihatnya, bukan berarti tidak ada. Dan hanya karena tidak mengekspresikannya, bukan berarti dia tidak mencintaimu'..  Aku rasa dia menceritakan kisahnya sendiri" ungkap Jessica dan langsung pergi.

Shani terdiam, ia mengambil ponselnya dan hendak menelpon Vino.

-

-

-

---------------------------------------


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login