Chapter 122: Pekerjaan Sesungguhnya

               "Wah, akhirnya dapat juga bagian yang kamu inginkan," kata pria itu turut senangdengan kesenangan yang dirasaan oleh Mira. Entah kenapa, meskipun keduanya baru berkenalan tadi siang di kantin, Dimas merasa sudah mengenal lama gadis itu.

               Dimas merasa ingin mengenal lebih dalam tentangnya. Gadis itu mungkin terlihat sangat muda dengan umurnya sekarang, namun ia berhasil menarik perhatian pria itu. "Kamu pulang naik apa? Ada kendaraan pribadi?" tanya pria itu pada Mira.

               "Saya gak bisa menyetir, saya pulang naik kendaraan umum. Saya naik Bus yang lewat di halte sana," kata Mira menunjuk sebuah halte tempat ia menunggu Bus menuju jalan pulang.

               "Tapi kan itu nyebrang, di sana juga terlihat sepi," komentar Dimas.

               Keadaan di halte tersebut sangat bahaya. Apalagi untuk Mira yang menunggu sendirian.

               "Ah, say sudah biasa kok. Tadinya mau pesan ojek online tapi saya ingin berhemat."