Chapter 105: Salah Target

Audisi di tutup, semua orang yang ada di depan ruangan Basket pun dibubarkan.

"Huft! Ternyata nyari asisten aja susah banget ya," keluh Leon kelelahan.

"Kalian mah enak tinggal wawancara doang, gue yang ngatur semuanya!" tak kalah capeknya dengan Max, Leon dan Rangga.

Ya, Farel yang bertugas mengatur acara. Tiga sahabatnya tidak akan tahu bagaimana sulitnya laki-laki itu menertibkan para gadis yang mengamuk karena kelamaan menunggu gilirannya, dirinya sangat kualahan.

"Seharusnya lo tuh menikmati, kan pesertanya juga cewek semua," kata Rangga.

"Iya sih, tapi tetep aja capek. Lebih susah ngatur manusia daripada bebek," keluh Farel.

"Tapi, sekarang kita gak punya peserta lagi, kayaknya kita emang gak akan pernah punya asisten."

Detik kemudian, seseorang masuk ke dalam ruangan dan berseru, "HAI SEMUANYAAAA!!!" Leon, Max, Rangga dan Farel terkejut dengan suara nyaring tersebut dan langsung melihat ke arah sumber suara.

Ternyata itu adalah Nabila dan dua sahabatnya.