Kata-kata itu terdengar sedih. Sang pria kemudian menutup mata untuk beberapa saat.
Ah Mo terkejut mendengarnya. "Tuan, maksud Tuan… kemungkinan besar… ayah kandung Lingshikah itu?"
Ah Mo juga telah berusaha keras mencari tahu keberadaan pria itu. Mereka padahal ditakdirkan bersama, sehingga dia tahu apa yang dipikirkan Mu Lingshi.
Mu Yuchen pun kembali membuka mata, menghela napas. "Kalau diingat-ingat lagi, itu kemungkinan besarnya. Sudah kucoba untuk menyaring orang-orang yang dekat dengan Lingtian sebelumnya, tapi tidak banyak yang tersisa. Meski itu bukan mereka, pastilah seseorang yang dekat dengan Bibi. Tidak ada yang lain lagi."