Di sebuah lapangan di bagian utara pinggiran kota, Xi Xiaye tampak mengenakan jaket hitam, dia berdiri di tepi. Kedua tangannya memegang terali sambil menengadah, menatap langit yang kelabu dengan angin dingin yang berdesir. Sepertinya mau hujan.
Cukup lama setelahnya, dia menatap ke bawah bukit yang saat itu penuh dengan gairah dan semangat.
Rambutnya tampak melambai tertiup angin, begitu juga dengan pakaiannya yang berkibar. Lekukan rambut itu terlihat menawan di wajahnya.
Tak pasti telah berapa lama waktu berlalu ketika didengarnya suara mobil yang menghampirinya dari belakang.
Terlihat mobil hitam yang mendekat!
Mobil berhenti di tepi jalan dengan cepat, pintunya terbuka. Tampak tiga orang turun dari dalamnya. Yang satu merupakan pria paruh baya yang sangat kurus, memakai kacamata. Dengan langkah lebar dia menghampiri Xi Xiaye. Dua yang lainnya sedang menunggu di dekat mobil.