Xi Xiaye berdiri di sana memandang mobil yang semakin menjauh hingga akhirnya menghilang dalam kegelapan. Dia masih terpaku di sana dalam gelapnya malam, dan tiba-tiba merasakan kesedihan yang mendalam.
Udara mulai terasa dingin setelah beberapa saat. Dia melihat langit yang mendung. Lampu jalan mulai terlihat kabur.
"Ayo kembali. Kalau rindu, kau bisa mengunjungi mereka kapan saja." Didengarnya suara Mu Yuchen yang berdiri dengan tangan yang dimasukkan ke dalam sakunya dan yang satunya lagi pada bahu Xi Xiaye. Matanya tampak fokus pada lampu jalanan yang remang dalam gerimis.
Xi Xiaye pun mengangguk, berkata, "Aku sadar Kakek benar-benar sudah tua. Bahkan Ibu… Dia tidak akan mengatakan padaku semua itu, tapi sekarang…"
Dingin. Tangannya sedikit menegang memeluk pundak Xi Xiaye, bertanya, "Apa yang dikatakannya?"