"Mengapa kau menatapku begitu? Apa ada sesuatu di wajahku?" Rose bertanya kepada pria itu yang masih memandangnya dengan serius.
Rune hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tidak ada? Jadi, kenapa kau menatapku terus? Apa kau tidak tahu kalau menatap seseorang seperti itu tidak sopan?" Rose memukul dada Rune dengan pelan. "Sebaiknya kita lanjutkan agenda kita hari ini. Aku ingin menunjukkan Kota Tua yang indah. Tempat ini adalah bagian favoritku di ibukota."
"Oke," jawab Rune dengan ceria. Ia menggandeng tangan Rose dan bersama-sama mereka keluar dari restoran. Pelayan yang berdiri di pintu masuk menundukkan kepalanya dengan pelan ketika Rose lewat.
Rose hanya membalas dengan tersenyum manis kepada pelayan itu. "Terima kasih untuk hari ini. Makanannya enak dan kami menghabiskan waktu yang menyenangkan."
"Merupakan kehormatan bagi kami bisa melayani Yang Mulia dan para tamu," pelayan itu menjawab dengan senyum lebar.