Download App
72.98% Artika family / Chapter 127: bertambah

Chapter 127: bertambah

Habata itara

modoranai to itte

Mezashita no wa

aoi

aoi

ano sora

begitu mendengar lagu naruto Blue Bird - Ikimono - Gakari akupun langsung terbangun dari tidurku untuk menyiapkan sahur, tapi ada yang berbeda kali ini karena aku tak melihat kak arta di sampingku itu membuat aku bertanya tanya kemana dia.

"lah kak arta mana??"

tanyaku bingung

"gak mungkin jalan waktu tidur kan, kalau bangun lebih awal itu lebih gak mungkin"

pikirku

aku bangkit dari duduku lalu ke kamar mandi mencuci wajahku yang masih sedikit mengantuk lalu keluar dari kamar, sambil berjalan menuruni tangga aku berusaha menelpon kak arta tapi sayang aku tak mendapat jawabah bahkan setelah berkali kali aku telepon.

"kemana sih!??"

mulai kesal

"aah coba sekali lagi lah"

sambil mencobanya sekali lagi akupun berjalan mejuju ke dapur, tiba tiba langkahku terhenti mendengar suara yang tak asing dan berusaha mencari di mana.

"kalau gak salah ini nada dering ponsel kak arta deeh"

gumamku sambil terus menelponnya

aku terus melangkah mendekati sumber suara itu sampai aku berhenti pada pintu kamar tamu yang di tempati fandri adikku, saat itu akupun langsung memikirkan sesuatu di kepalaku.

"PUBG!!!"

kataku kesal

aku yang sudah kesal akhirnya membuka pintu itu dan masuk ke dalam dan yaa benar saja kak arta memang disitu bahkan dengan ponsel masig di tangannya begitu juga dengan fandri yang tak beda jauh.

"kalau aja cerita ini bergenre romantis fantasi pasti authornya udah bilang aku pake tanduk ini sangking emosinya tapi sayang ini romantis familly"

rasanya aku sudah tidak bisa menahan kekesalankku itu akupun langsung mendekati mereka dan menjewer telinga mereka sekuat kuatnya tak peduli apa yang akan terjadi nantinya bagaimana.

"Wwaaaadddaaaauu!!!"

fandri

"SSaaaakkiiiiiiit!!!!"

kak arta

dengan langsung memegang telinga mereka terbangun dan membuka mata.

aku dengan wajah marah menyilangkan tanganku seperti penagih hutang membuat mereka melotot bahkan fandri mundur dan saat itu aku pun langsung mengomel habis habisan.

"kalian ini yaaa!! semalam di larang gitu aku tidur kalian beraksi terus!!

kamu lagi kak!! ini kali pertama kamu yaa gak tidur bareng aku bukan karna pekerjaan atau hal yang penting kak tapi demi nge game!!! kamu lagi fan sampai gak ganti baju pula!!! candu udah yaaa!!! aku gak larang kalian nge game tapi ini udah kelewatan!!! jam berapa kalian tidur!???"

omelku

"hhmmm anu yang"

kak arta menggaruk kepalanya dan melihat fandri

"JAWAB!!!"

kataku keras

"aduk kak mati lah kita"

kata fandri pelan

"aku gak suruk kalian bisik bisik yaa aku suruh kalian jawab!!!"

"hhmm jam 2 lewat kayanya deh"

jawab kak arta

aku yang kaget akhirnya langsung meninggakan mereka tanpa mengatakan apapun.

menuju dapur aku langsung memasakkan telur dadar untuk sahur.

mereka mengikuti aku dan duduk di meja makan, aku tak berbicara apa apa lagi langsung makan tanpa mempedulikan mereka.

setelah selesai makan aku pergi meninggalkan mereka langsung menuju kamar anak anak.

"sayank"

pangkil kak arta

"jangan marah sayang"

"aku minta maaf yaa"

"sayang keluar dong"

"ya udah aku gak main lagi deh yang"

"sayank"

aku mendengar semua yang kak arta katakan tapi aku tak ingin menjawab apapun karena aku sudah terlanjur marah dan malas untuk melihatnya.

aku gak melarangnya untuk main tapi aku gak suka kalau dia main berlebihan gak ada manfaatnya banget ber jam jam nge game mengabaikan semuanya.

"sebel banget aku sumpah!! kalau bukan karna ini bulan puasa aku udah meledak ledak ini!!"

kataku pelan

"ber jam jam di depan ponsel main game bahkan sampai begadang buat game gak penting banget tau gak sih, suka boleh lah asal jangan berlebihan tuhan aja gak suka sama yang berlebih lebihan apa lagi aku yang hanya manusia biasa"

omelku kesal dar dalam kamar

"tapi apa aku keretlaluan yaa marahnya"

tiba tiba menyesal

"aaah bodok amat lah"

kataku menggaruk kepala

aku berbaring di dekat anakku arfa yang masih tidur berusaha menenangkan diri, tak lama terdengar pemberitahuan waktu imsak sudah masuk akupun keluar dari kamar untuk mengamil mukenah dari kamarku yang ada di sebelah.

"yank!!"

tiba tiba muncul

"eh!! copot!!"

latah

"yank aku minta maaf"

memohon

tapi aku masih malas melihatnya akupun hanya melaluinya tanpa menjawab dan langsung ke kamar untuk mengambil mukenah dan pergi berwudu lalu shalat subuh.

dia yang melihat aku hanya diam mulai sedih apa lagi aku shalat sendiri tanpa di imaminya.

"alhamdulillah"

kataku setelah selesai shalat

aku keluar dari kempat shalat melaluinya yang baru masuk dan ingin shalat akupun hanya diam bahkan diamkupun terus berlangsung sampai pagi harinya.

"aku pergi ya yang"

pamitnya

tapi aku tetap diam tak menjawab apapun dengan berwajah sedih kak artapun pergi begitu saja tanpa melakukan kebiasaan kami yang bersalam dan mengecup kening.

walau aku mendiamkan kak arta aku tetap punya kewajiban sebagai ibu juga seorang istri selesai mengurus rumah menyuruh ankku untuk mandi lalu aku memasakkan mereka makanan karna saat sahur aku hanya mendadar telur saja.

"akhirnya"

kataku setelah semua selesai

"bundaaa bunda"

panggil mereka heboh

"apa sayang"

jawabku

"kami mau main rumah nenek"

kata arfa

"oooh ya udah yuk"

kataku langsung menggandeng mereka

kamipun berjalan menuju rumah ayah dan bunda, sesampainya mereka langsung bermain dengan kakek nenek mereka sedangkan aku yang sangat lelah mulai mengantuk dan ingin tidur.

"bun, tarika numpang tidur lah capek dan ngantuk banget"

kataku

"yoo wes"

kata bunda cuek

akupun pergi ke kamar tamu dan membaringkan tubuh lelahku di sana dan tidur dengan lelapnya.

sampai aku tak terasa bangun saat sudah jam 5 sore di mana sudah waktu mandi anak anak.

"bun anak anak udah makan"

tanyaku

"udah, tadi makan di sini"

jawab bunda

"oohh baguslah"

lega

"anak anak kita pulang yuk mandi udah sore nanti malam lagi kita main ke rumah kakek nenek yaa"

kataku pada anak anakku

"yaaah bundaaa"

kata arfa tak mau

"ayoo bang pulang"

ajak tika

"hhmmm ya ya"

"yuk sayang"

kataku menggandeng

kamipun berpamitan pulang pada ayah dan bunda.

sesampainya di rumah kak arta sudah pulang dan menonton tv.

aku tanpa menyapanya langsung menuju ke kamar mandi.

setelah selesai dengan anak anak akupun kembali keluar menyiapkan piring piring di meja makan.

tiba tiba kak arta datang menghampiri dengan menaruh ponselnya tepat di depanku dengan note yang lengket di layarnya saat itu kak arta terlihat beda dari hari biasa.

"maaf sayank"

itu yang tertulis

setelah itu kak arta kembali duduk di depan tv.

aku hanya diam dan membiarkanya sampai tiba tiba aku medengar nada dering seperti milik nokia.

aku terus mendengarkanya.

"hallo"

kak arta

sepontan aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku karena ingin berteriak sangking kagetnya melihat kak arta menggunakan hp nokia tulalit pula tanpa kamera.

"oooh ya udah kirim aja datanya lewat email ya"

lanjutnya

"saya udah gak pake wa lagi"

"ya udah saya tunggu yaa"

"walaikumsalam"

menutup

seketika aku merasa sedih dan ingin menangis dengan segeraaku menghampirinya dan memeluknya erat erat tak ingin melepasnya.

"maaf kak aku keterlaluan, aku gak suka kakak abaikan, aku gak suka saat aku bangun kakak gak ada di samping aku, aku mencari cari kak, aku gak suka kakak sampai begadang gitu demi hal yang gak penting dan gak memikirkan kesehatan kakak sendiri, aku yang paling tau kakak capeknya gimana, tapi kakak malah kaya gituu gegara main game"

kataku sambil menangis

"aku minta maaf ya sayang aku janji deh gak bakal lakuin lagi hal hal yang gak kamu suka, maafin aku yaaa"

mengecup kening

"iya kak"

jawabku kembali terbenam dalam pelukannya

entah sudah berapa lama aku berada di pelukannya sampai akhirnya sekarang aku sudah lebih tenang.

"sayang"

kata kak Arta menghapus air mata

aku langsung melihat ke atas dan kak Arta pun semakin mendekat

"ehem ehem!! waaah drama yang bagus"

"fandiri!!!"

kompak aku dan kak Arta

"eh ingat pada puasa"

katanya pergi

"FANDRI JONEEES!!"

teriakku kesal

"hahahahahaha"

================================

semoga suka all

ayo yang belum tulis ulasan segera

tulis pendapat kalian tentang cerita yang aku buat

untuk mendukung cerita ini untuk setiap hari

dan jangan lupa untuk kasih bintang dan komentar

terima kasih

😊😊😊😊😊😊😊😊


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C127
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login