Download App
62.06% Artika family / Chapter 108: berkah

Chapter 108: berkah

tok tok tok

" assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

"ayah bunda kita buka bareng yuk, tarika udah buat bukaan di rumah"

kataku begitu pintu terbuka

"bunda bunda kalau mau ngomong liat orangnya dong"

jawab suara laki laki

"fandri!!"

kaget

"hhhmmmm"

"ya ampun dek kamu kok makin item dekil gini siih jelek banget"

lanjutku

"buset ini kakak yaaa!!! ih ngeselin deh"

masuk

"hahahahahah sory sory"

kataku tertawa

akupun ikut masuk bukannya langsumg menemui bunda aku malah asik menganggu adik besarku itu, ya bagaimana tidak kami sudah sangat lama gak ketemu loh, dia sibuk kuliah dan aku sibuk sama rumah.

fanfri yang sekarang sudah benar benar berubah tak seperti yang terakhir aku temui dulu, dia yang sekarang sudah jadi lebih tinggi, kurus, hitam, gondrong dan diam entah deh selama kuliah dia ngapain aja tapi kayanya berat banget deh terlihat banget dari wajahnya.

"gimana dek rasanya kuliah enak kan"

tanyaku dengan tersenyum lebar

"waaah enak banget kak rasanya kaya rendang daging"

katanya dengan senyum palsu

"hahahahahahahah rasain!!!! dulu aja kamu tuuuh ngata ngatain aku kan, nah udah tau rasa nyahok kamu kan hahahhahahah"

kataku tertawa

"ya yaa tertawa lah selagi masih bisa tertawa kak, kamu itu loo kak udah lama gak ketemu bukannya peluk kek kasih uang kek apa kek yang baik baik malah nyukurin aku!!! dosa!!! ilang tu pahala puasa"

katanya manyun

"astakfiruwlah iya ya dek, heheheh maaf maaf"

baru ingat kalau puasa

"hhhmmm udah telat kak udah masuk ke jantung tu kata kata"

membuang muka

"ya udah kalo gitu gak jadi deh tadi aku niatan kasih uang jajan, ok bye"

kataku pergi dan tertawa pelan

"laaah kak!!!"

"gak masuk ke jantung kok kak, hheheh becanda aja"

"kakak cantik deh hehehe"

dia kaget lalu bangkit dan langsung mendekatiku

"ogah!! udah masuk ke jantung fan"

kataku mengulang kata katanya

"kakak iiiihh!!!"

aku terus saja berjalan tanpa menghiraukannya sambil mencari ayah dan bunda yang entak di mana kom sedari tadi gak kelihatan apa lagi dengan keributan aku dan fandri tadi, masih mencari fandripun terus mengikuti dan merengek.

"oalah yang lama banget, rupanya main dulu sama fandri"

"loh kak kok nyusilin aku"

kataku melihat kak arta

"laah yang pake nanya ini arfa dan tika baru bangun dan nangis"

jawab kak arta menyerahkan Arfa dan Tika

"uluh uluuh anak bunda udah besar masih nangis laaah, ini lagi jagoannya bunda"

kataku mencubit pipi arfa

"ya ampun keponakan oom udah besar banget"

fandri menggendong tika

kamipun duduk sejenak aku menenangkan anak anakku kak arta sedang bercakap capak dengan fandri, sekedar menanyai kabar dan lain lain.

aku meninggalkan tika yang sudah tak merengek lagi pada kak arta sedangkan arfa ikut denganku mencari ayah dan bunda lagi.

setelah lama berkeliling ternyata ayah dan bunda sedang di belakang rumah membuat taman di halaman belakang rumah.

"ya ampun ayah bunda di cari cariin ih malah di sini looo"

"lah ngapa kamu nyariin"

tanya bunda balik

"nanti buka puasanya di rumah yaa, tarika buat bukaan"

"ooh ok ok"

jawab ayah

tak lama aku dan kak arta pulang karna masih harus memandikan arfa dan tika yang baru bangun tidur.

setelah selesai memandikan anak anak kamipun turun menyiapkan semua makanan di meja makan karena memang waktu berbuka tinggal menghitung menit saja.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

jawab kami

kak arta pergi menemani ayah dan fandri lalu aku di bantu oleh bunda untuk meyiapkan semua, setelah selesai aku dan bunda ikut bergabung dengan yang lainnya bercerita cerita sambil menunggu buka puasa di hari pertama kami ini.

dug dug dug

allaahu akbar allaahu akbar

dan akhirnya beduk dan azan magribpun terdengar dengan segera kami semua bangkit dari tempat duduk kami menuju ke meja makan, dengan di pimpin ayah

"Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin"

kami semua mengikuti dan mulai mengambil kurma terlebih dahulu baru minum teh hanyat dan makan kue kue kecil setelah cukup kenyang ayah mengajak shalat magrib berjamaah.

"aduh kak aku gak bisa gerak"

kata fandri

"makanya jangan rakus kalo makan, semua di comot"

kataku menokok kepalanya

"aduuh kak"

"fan fan makan secukupnya aja laah udah besar masak iya masih harus dikasih tahu"

lanjut kak Arta

"ih iya iya aah"

manyun

"dia itu badan aja kurus perut karet"

sambung bunda dari jauh

"bunda lagi tuh nambah nambahin aja"

kata fandri lagi

"hahahahahahaha"

semua tertawa karena fandri

"udah yuk yuk shalat waktunya diangkat ini"

kata ayah

kami semua bangkit dari tempat duduk dan satu persatu mengambil wudhu lalu mulai menyusun saf dan shalat sedang Arfa dan Tika sedang menonton tv dengan tenang.

begitu selesai baru lah kami semua makan bersama, tapi tidak dengan fandri dia sudah telentang di depan tv karena sudah kekenyangan dari tadi.

sambil melihat ke sekitar yang ramai membuat aku tersenyum akan hangat nya suasana Ramadhan tahun ini di rumah kami.

terasa begitu sempurna rasanya bisa seperti ini bahkan sampai hari raya idul Fitri nanty.

begitu selesai makan aku dan bunda segera mencuci piring karena kalau gak pasti bakal menggunung nanti pagi.

begitu sudah selesai mencuci piring kami ikut bergabung dengan yang lain menikmati acara tv malam itu sambil menunggu waktu tarawih.

kak Arta tiba tiba memecahkan ketenangan saat semua menonton dengan mengatakan tentang rencana kepergiannya begitu bulan ramadhan selesai untuk 2 bulan lamanya dan kak Arta minta tolong ke ayah dan bunda untuk temani aku selama dia gak ada di rumah, ayah dan bunda pun mengiyakan.

tak lama azan pun terdengar kami semua bergegas untuk ke masjid melakukan shalat isya dan tarawih selama lebih kurang 2 jam lamanya baru pulang.

"adeek sama abank bobok yaa sayang udah malam"

kataku mengajak anak anak untuk tidur

"masih mau main sama oom Bun"

kata Arfa menoleh ke fandri

"tapi udah malam sayank besok lagi yaaa, ya kan om fandri"

kataku melihat fandri

"iya bank, besok aja kita nainnya ok ok"

fandri ikut membujuk

"beneran yaa om, janji"

kata Arfa dengan wajah imutnya

"iya janji"

fandri mengangkat kelingkingnya

"ya udah ayo bobok Bun"

giliran Arfa yang menggandeng tanganku

dengan semangat dia menarik tanganku dan berjalan menuju kamar mereka sedangkan Tika sudah di gendong kak Arta.

begitu di dalam kamar aku membaringkan kedua anakku itu lalu mulai menyelimuti mereka.

aku tepuk tepuk pundak mereka dengan pelan dan lembut lalu menyanyikan lagu tidur untuk mereka dan syukur setelah beberapa menit merekapun tertidur.

"iihh kakak apaan sih"

kataku sedikit kaget saat kak Arta memelukku

"kangen aja yank"

jawabnya

"miring yaa kak otak kamu, kangen gimana sih tinggal 1 rumah tiap hari jumpa tidurnya bareng laah laaah kak"

kataku heran

"kangen di belai kamu sayang"

lanjutnya makin bertingkah

"apaan sih kak"

aku pergi meninggalkan nya

"sayaaang"

panggil nya

aku tak menghiraukannya dan turun kebawah ingin bersama yang lain tapi ternyata mereka mau pulang.

aku mengunci pintu dan naik ke atas lalu masuk ke kamar, aku lihat kak Arta dengan santai duduk dengan membolak balik majalah akupun melewatinya lalu ganti pakaian tidur.

"kak ih!!"

kaget dengan kehadiran kak arta yang langsung menyergap tubuh ku yang setelah tanpa busana.

"pengen yank"

katanya dengan manja

"gak kak"

mendorongnya

"kenapa yank kan udah gak puasa lagi sih yank"

lanjutnya

"bulannya kan masih puasa kak"

jawabku mengenakan pakaian

"laah jadi 1 bulan ini aku gak dapat jatah gitu??? ya gak mungkin kan yang mana tahan aku"

omelnya

"hhhmm iya sih, ya udah 2 Minggu sekali boleh kak"

"buset yang pelit amat"

manyun

"ya udah ya udah 1 Minggu sekali lah"

" 2 kali seminggu lah yank"

tersenyum

"laah kok jadi tawar menawar sih kak hahaha apanya kita ini"

"aah bodok deh yaank hehehe"

"hhmmm"

"ok yaa Dil 2 kali 1 Minggu yank"

"iya iya"

anggukku

kak Arta pun langsung membopong aku lalu membaringkan aku ke teman tidur dan mulai dengan aksinya, dengan jahil aku menurutinya dan terus memancingnya sampai.

"setop kak 2 kali seminggunya malam Jumat dan malam senin yaa, aku capek nih yuk tidur hehehe"

kataku cengengesan

"sayang iih!!"

kesalnya

"kamu mah gitu deh nanty aku cari"

"cari apa kak"

potong ku langsung

"heheheh gak kok yank gak"

"kakak ini yaa"

aku bangkit dan langsung membalas serangannya yang tadi, melakukan tugasku walaupun aku hari ini sudah cukup lelah tapi katanya pamali juga kan nolak ajakan suami.

============================

maaf kemarin gak up yaa ada acara bukber gak sempat heheheh


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C108
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login