Download App
60.91% Artika family / Chapter 106: pertama

Chapter 106: pertama

marhaban ya Ramadhan

hari yang ditunggu akhirnya tiba

hanya tinggal menghitung jam jam kita semua memasuki bulan yang indah.

bulan dimana semua kebaikan terbuka dan semua keburukan tertutup.

bulan dimana begitu banyak pahala yang berlimpah dan banyak bermanfaat untuk diri kita dan banyak orang.

malam ini adalah malam tarawih pertama kali bersama.

eh bukan pertama kali salat bareng kak Arta ya tapi bareng dengan ayah, bunda dan juga dengan anak-anak.

dimalam yang pertama ini semua begitu mendukung dari cuaca yang tidak terlalu panas ataupun dingin dan banyak lagi, kami semua naik mobil dan langsung menuju ke masjid terdekat, setibanya di sana kak arta memarkirkan mobil dan kami pun turun melihat keramaian malam itu.

"waaah bulan penuh berkah"

aku melihat keramaian yang ada

kami mencari tempat yang hampir penuh itu lalu kami langsung masuk ke dalam dan menyusun saf yang rapi dan benar.

dan untungnya Arfa dan Tika saat itu tidak rewel dan membuat heboh, putra dan putri ku itu terlihat begitu imut dengan mukenah dan Koko yang mereka kenakan membuat aku dan juga banyak orang begitu memperhatikan mereka.

"uhh anak siapa ini"

kataku dalam hati dan tersenyum dan lebarnya

dan kami pun memulai melakukan salat tarawih 23 rakaat sampai selesai yang kurang lebih 2 jam lebih.

begitu selesai dan kami berdoa saat itu anak-anak sudah pada tidur di dekat aku dan Bunda.

aku Salim ke bunda dan bunda mencium pipi kiri dan kananku, sambil menunggu jamaah semuanya keluar dari dalam masjid aku dan Bunda menepuk-nepuk pelan Arfa dan Tika yang sedang tertidur.

setelah sebahagian orang berkeluaran membuat sedikit ruang di dalam masjid barulah aku bangkit dan menggendong Arfa lalu Tika digendong oleh Bunda kami keluar dan langsung menuju ke mobil yang ada di parkiran.

"iih untung lah mereka gak rewel ya Bun"

kataku saat sampai di parkiran

"iya nak"

"mana lagi mereka kok belum kelihatan"

kataku berusaha mencari kak Arta dan ayah

"iya yaa, lama banget sih kaki Bunda udah geal-geol ini nggak tahan berdiri lama lama"

lanjut bunda

"ya udah Bun kita cari tempat duduk sebentar yuk"

kataku

dan benar saja kami menunggu selama 15 menit dan mereka belum juga muncul.

pundak rasanya sudah pegal menggendong arfa yang sedang tidur.

"naah ini nih yang di tunggu, ke mana aja sih pundak aku rasanya mau sengkleh ini kak"

kesalku

"hehehehe maaf ibu negara tadi niatnya mau ngambil selebaran jadwal imsak dan berbuka, cuman ternyata ayah asyik ngobrol dengan orang yang ada, mau macam mana lagi"

lirik kak arta ke ayah

"ayah ini yaaa"

kata aku dan bunda kompak

"iih Arta bocor deeh"

"aduh ayah maafkan menantumu ini dari pada aku disuruh tidur diluar sama ibu negara ini hehehehe"

"kamu lebih baik pilih tidur di luar atau di pecat sebagai menantu"

"laah ayah kok gitu"

kak Arta terpelongok

"apanya ayah ini pecat pecat terus ayah biarin anak ayah ini janda beranak dua dasar!!! udah ah pulang yuk"

omelku

"hehehe bercanda Kak bercanda"

"hhmm cepetan aah!!"

"tauk nih udah gemetaran laah kaki bunda gara-gara nunggu kalian ayok laah, lebih lama dari ini copot beneran ini kaki tau"

lanjut Bunda

"okk siap"

jawab ayah cepat

kamipun langsung masuk ke dalam mobil dan segera pulang, begitu sampai aku dan kak Arta langsung mengantarkan Arfa dan Tika ke dalam kamar.

kak Arta langsung menuju ke kamar sedangkan aku masih harus ke dapur memasak nasi untuk sahur dan juga menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak.

begitu selesai aku pun langsung ke kamar berganti pakaian dan tidur.

Habata itara

modoranai to itte

Mezashita no wa

aoi

aoi

ano sora

blue bird - Ikimono gakari lagu Naruto

Yap itu bunyi alarm ponselku yang menandakan sekarang sudah jam 3 lewat.

kenapa harus jam 3 karena aku bakal masak lagi.

aku duduk sebentar mengumpulkan nyawa yang sekiranya masih tinggal di dunia mimpi, barulah aku mencuci muka dan langsung ke dapur.

bulan ini Bu Inah minta izin untuk berpuasa di kampung halamannya jadi aku hanya memasak sendiri.

sebenarnya aku mau gak ngizinin sih tapi kan kasian juga dia nggak bisa puasa ataupun berlebaran dengan keluarganya nanti kalau aku marah.

ya udah deh, apalagi Arfa dan Tika nggak jadi ke sama papa mamanya kak Arta karena mendadak dangdut mereka ada urusan.

aku mengambil semua bahan-bahan yang ada di kulkas yang sudah aku siapkan sedari tadi malam tinggal meracik bumbu dan memasaknya.

tak terasa 1 jam telah berlalu aku pun sudah selesai memasak segera aku naik dan langsung masuk ke kamar untuk membangunkan kak Arta.

"kak bangun saur, aku udah selesai masak"

kataku membangunkannya

"hhmm iya"

jawabnya tapi masih tetap dengan posisi yang sama

"kak ayoo bangun udah jam 4 lewat lho nanti keburu imsak deh"

kataku lagi

"sebentar yank 5 menit lagi"

jawabnya memeluk bantal

"Kak ini aku masih banguninnya secara baik-baik ya"

aku mulai kesal

"iya iya ih"

katanya dan terduduk dengan mata terpejam

Aku yang merasa sudah cukup sabar akhirnya berdiri dan menuju ke kamar mandi lalu mengambil sedikit air dan mencipratkan ke mukanya.

"ini masih satu cipratan ya belum satu gayung"

kesalku

"iya iya yank"

bangkit

"ya udah aku tunggu di bawah cepat yaa, awas aja sampai tidur lagi"

akupun pergi

begitu turun Aku menyiapkan piring teamilk, air putih dan mengambilkan nasi ke piringnya tapi setelah semua yang sudah aku lakukan aku belum melihat kak Arta turun.

"memang ini yaa!!"

kataku kesal

aku pun kembali berjalan menuju tangga betapa kaget dan mendidihnya darahku melihat kak arta duduk di tangga dan tidur di sana.

"astaghfirullahaladzim kak ARTA!!!!"

teriakku

"eit eit tet tet anu yang ngantuk banget hehehe"

katanya dan cengengesan

aku yang sudah benar-benar tidak bisa menahan diri mendekatinya yang masih terduduk dan menjewer telinga nya dengan sangat kuat.

"aaauuuuuwww sakeeeeet"

teriaknya

tapi saat itu aku tidak peduli dengan rasa sakit yang dirasakan aku tarik dirinya dan menyuruhnya duduk dan makan di meja makan, aku yang sudah benar-benar kesal coba menenangkan diri dan mulai makan.

dengan diawali niat puasa aku dan kak arta pun menikmati sahur di hari pertama kami ya walaupun butuh perjuangan untuk membangunkan dia.

nih tips tarika agar pusaranya kuat dan gak lemes walaupun sambil menjalankan aktivitas seperti bekerja contohnya.

aku dari dulu biasa kalau sahur makan dengan lauk pauk yang sehat ya hampir-hampir empat sehat lima sempurna, kayak menu sahur kami sekarang ada nasi ayam terus tahu dan tempe yang sambel dan juga rebusan daun kangkung nah terus untuk minuman aku buat teamilk kalian tau lah teh ditambah susu kental gitu dan tentu saja dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup.

tips Arta untuk menjalankan puasa cukup simple hanya 2 yang perlu dilakukan.

makan yang banyak saat sahur dan tidur yang banyak saat siang hari hehehehe simpelkan.

buat kalian-kalian yang pasti lagi nggak kerja atau nggak ada aktivitas lakuin cara ini dijamin gak bakal bolongnya puasanya.

hahahahahaha tapi dijamin bakal mengurangi pahala puasa.

"udah dong Kak stop makannya nanti nggak bisa salat subuh lagi"

omelku

"dikit lagi yang, sumpah sambal tempe tahunya enak banget aku sangat suka benar-benar suka hehe"

katanya masih makan

"Halah bilang aja biar tahan lama nggak laper kamu mah"

lanjutku

"hehehehe kamu memang istriku yang sehati dan sejiwa benar-benar mengerti aku"

"hhmmmm makan tu lebai!! udah cepetan nanti imsak lagi"

"iya iya"

begitu selesai makan aku mencuci piring sebentar lalu sikat gigi dan menunggu azan salat subuh dan kami pun salat bersama.

begitu selesai kak arta kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya dan aku menuju ke kamar Arfa dan Tika melihat mereka yang tidur hanya berdua tanpa ditemani Bu Inah.

syukur mereka saat itu masih tertidur jadi aku masih bisa melakukan beberapa aktivitas seperti mencuci menyapu menjemur pakaian dan mandi.

jam 07:25 aku selesai melakukan semuanya kembali ke kamar dan membangunkan kak arta karena hari ini dia bekerja.

"kak bangun gak kerja apa udah jam 8 looh"

bohong

"APAA!!! YA AMPUN YAANK KAMU KOK GAK BANGUNIN AKU DARI TADI SIH, UDAH TELAT DONK!!!!"

Omelnya dan langsung bangkit dan mandi

"maafkan istrimu ini ya Kak"

dalam hati

kadang kala berbohong itu ada baiknya apalagi untuk membuat disiplin seseorang seperti kak arta ini hehehe.

aku hanya duduk dan terus memperhatikannya dengan pura-pura bersalah padahal nggak sama sekali cuman salahnya bohong aja hehehe.

nggak lama setelah itu kak Arta pun keluar dari kamar mandi, ya perkiraan aku sih dia mandi bebek kali ya kok cepet banget, pakai pakaian dan terus turun.

"ya udah aku pergi ya sayang hati-hati di rumah"

sempat-sempatnya dia mengecup keningku lalu pergi.

"lah dia belum tahu sekarang jam berapa hahahaha"

kataku tertawa

=============================

hai semua

masih ada yang nungguin kah

balik lagi nih

semoga kalian suka

ayo dong guys tulis ulasan biar semakin banyak yang baca dan aku pun semakin semangat nulis


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C106
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login