Download App
14.03% Hirarki abu-abu / Chapter 16: Beraninya kau..part 2

Chapter 16: Beraninya kau..part 2

"Maaf, ada perlu apa y?" Bulan menanggapinya dingin.

"Oh, aq adalah.." belum selesai wanita itu menjelaskan, " Adalah selingkuhannya Leo? Aq tidak bertanya siapa kau. Aq bertanya, ada perlu apa kau memanggil q?" Bulan berbicara dengan nada rendah dan tajam. Sesaat wanita itu terdiam. Terkejut akan pemikirannya yang selama ini meremehka Bulan. Dia berfikir bahwa Bulan akan selalu menjaga sopan santun dan bahasanya dalam hal apapun. Dan saat ini dia mulai berhati-hati dalam bersikap.

"Ada yang ingin aq jelaskan kepadamu. Sebagai sesama perempuan. Aq harap kamu bisa mengerti keadaannya." Wanita itu menggunakan nada sok bijaksana. Dan itu membuat Bulan merasa kesal, wanita itu penuh dengan kepura-puraan. Bahkan setelah merusak hubungannya sendiri, kemudian merusak hubungan orang lain. Dan kini dia bergaya sok bijak seperti ini? Wanita gila..pikirnya.

"Oh, masih adakah yang perlu dijelaskan? Aq pikir semua sudah jelas. Dan aq juga tidak merasa butuh penjelasan side A side B." Bulan tidak memberi ruang untuk wanita itu.

"Tolonglah..setelah ini aq berjanji tidak akan mengganggumu. Aq harus menyampaikan ini." Dia memohon..

Sambil mendengus kesal, Bulan menarik kursi di meja pojok.. Wanita itu mengikutinya.

"Terimakasih,Bulan..Nama q Julia."

"Lanjutkan, Julia, aq ada janji." Bulan menegaskan.

"Waktu itu aq dan tunangan q sedang bermasalah. Tunangan q adalah orang yang sangat posesif. Kami sering bertengkar." Julia melanjutkan. "Saat itu aq sudah tidak tahan lagi, tapi tidak tau harus bagaimana.. Dan sepertinya saat itu Leo membacanya. Leo yang paling pengertian. Dia menanyakan masalah q. Dan aq pun mulai sharing dengannya. Mulai dari masalah-masalah biasa hingga masalah hubungan q dengan tunangan q." Julia berhenti..

"Lanjutkan." Bulan berkata sinis.

"Hubungan q dengan tunangan q berakhir. Saat itu aq sangat berterimakasih padanya. Dan kemudian kami mulai merencanakan bisnis bersama. Menggabungkan tabungan kami, dan mulai berbisnis. Kedekatan kami makin intens."

"Aq tau dia menjalin hubungan dengan mu. Tetapi dia mengatakan bahwa kalian sedang ada masalah. Kau sudah dijodohkan oleh orangtua mu."Julia berhenti di sini. Menunggu reaksi Bulan. Agak terkejut, tetapi Bulan tidak bicara apa-apa.

"Dia bercerita beberapa hal tentang hubungan kalian, katanya terlalu banyak masalah. Dan 2 bulan yang lalu kalian telah memutuskan hubungan."

"Aq tidak tau jika kalian ternyata masih menggantung. Belum sepenuhnya putus. Maafkan aq,Bulan.. Aq benar-benar meminta maaf. Jika kau mau, aq akan memutuskan hubungan q dengannya." Julia mencoba meyakinkan Bulan.

Bulan mengetatkan kepalan tangannya menahan kesal. Wanita ini sungguh tidak tau malu!

" Apa kau sudah selesai bicara?" Bulan bertanya dengan nafas tertahan. Julia mengangguk dengan tatapan matanya yang terus menatap Bulan dengan seperti minta dikasihani.

" Julia, aq sungguh terkejut melihat kenyataan bahwa kau ternyata hampir 5 tahun lebih tua dari pada q. Mungkin jika dilihat dari penampilan fisik mu, semua orang percaya. Tetapi ternyata isi kepalamu seperti anak remaja yang masih mudah ditipu atau sepertinya dalam kasus mu ini..kau beranggapan bahwa aq mudah kau tipu dengan narasi mu yang terlalu kau buat-buat."Bulan menekankan pada kalimat terakhir.

Julia mengerutkan alisnya, tak percaya Bulan mengatakan hal seperti itu.

"Julia, aq turut menyesal atas hubungan mu dengan tunanganmu yang kau rusak. Karena menurut q saat kita menjalin hubungan dengan seseorang apa lagi sampai tahap tunangan, pasti memakan waktu yang cukup lama. Memutuskan untuk bertunangan, setidaknya kau sudah cukup mengenalnya dan keluarganya dengan baik. Dan kau tidak tahan karena dia posesif? Lucu sekali. Selama ini mata mu ke mana saja? Apa terlalu sibuk memperhatikan pasangan orang lain sehingga kau lupa untuk memahami pasanganmu sendiri? Baik lah, hak mu untuk memutuskan dengan tunangan mu. Tetapi kenapa harus kau libatkan orang lain ke dalamnya? Apa kau tidak cukup berani untuk mengambil keputusan atas hidupmu sendiri? Bull****! Kau tau resiko membawa pria lain ke dalam hubungan mu. Walau kau menyangkalnya. Kenapa bukan teman wanita mu yang membantumu? Apa kau tidak punya teman wanita? Atau mungkin tidak ada wanita yang sudi berteman dengan mu karena perilakumu?" Cecaran Bulan menusuk hati Julia. Dia terkejut atas analisis Bulan yang sangat mengena namun dia tak bergeming.

" Leo adalah karyawan baru saat itu. Dan kau melibatkannya dalam urusan percintaanmu. Kau tak sesembrono itu, Julia. Kau sengaja." Bulan memicingkan matanya menatap Julia.

"Jangan menuduh, Bulan. Aq tidak ada maksud untuk.." Julia membela diri.

"Oh, jadi sedekat apa hubungan kau dengan Leo sebelumnya? Dengar Julia, jangan buat aq tertawa dengan bualan mu. Kau biarkan karyawan baru di kantormu untuk ikut campur dalam urusan pribadi? Haha..buat aq percaya dengan bualan mu berikutnya." Bulan tersenyum


Chapter 17: Ceroboh

Mereka terlihat kaku satu sama lain. Di lantai bawah, Chintya dan Dilla mengamati dengan khawatir. Mereka berusaha untuk menahan godaan melabrak wanita di hadapan Bulan. Mereka tau persis, tidak pernah sebelumnya mereka melihat kakak senior mereka ini dalam kondisi tegang seperti seekor serigala putih yang siap menyerang musuhnya kapanpun juga. Pancaran matanya tajam menusuk disertai senyuman berbahaya. Saat ini yang dapat mereka lakukan adalah memberi ruang untuk Bulan menyelesaikan masalah pribadinya. Walau mereka yakin, Bulan tidak akan memperjuangkan pria sekelas Leo, yang sudah jelas mengkhianati cinta tulusnya. Mereka yakin, Bulan tidak akan sembarangan bertindak.

"Kau..kau tidak berhak menilai q,Bulan!" Julia berkata dengan nada yang mulai meninggi.

"Kau juga tidak berhak menjelaskan masalah mu pada q! Kau ingin aq mendengarkan masalah mu dengan kekasih-kekasih mu, yang salah satunya saat itu masih menjadi kekasih q. Kau berharap aq untuk memakluminya? Dan memahami alasan mengapa kau memutuskan tunangan mu dan berselingkuh dengan kekasih q?! Tapi di sisi lain kau tidak merasa bersalah sama sekali? Kau merasa telah dipermainkan oleh cinta?? Begitu kan? Kau merasa jadi korban?" Bulan melanjutkan argumennya. "Dengar Julia, apakah sempat terlintas di fikiranmu, di mana-mana yang menjadi korban adalah pihak yang tersakiti. Dirugikan. Materiil ataupun imateril. Sedangkan kau? Kau bahagia bukan? Kau berhasil mendapatkan kekasih baru dan mencampakkan yang lama. Kau bangga mampu menindas q?! Jangan bermimpi,Julia. Bahagialah dalam mimpimu yang melampaui batas. Aq berterimakasih karena kau telah membantu q mengenal wujud asli dari hati Leo. Dan aq merasa beruntung melepasnya untuk mu. Aq hanya menyesal, mengapa kau terlalu lama. Karena ulahnya, aq sempat kerepotan saat ujian akhir. Seandainya saja kau lebih terampil menggodanya. Mungkin ini tidak akan mengganggu q sama sekali. Apa kau paham maksud q, Julia?" Bulan membuat nada suaranya datar, namun melukai. Seperti kelibatan pedang tipis yang menembus udara tanpa suara namun mampu menusuk jantungmu dan meninggalkan luka tipis yang sangat dalam.

Julia merasa kerongkongannya tercekat. Merasa dipermalukan oleh seseorang yang dia pikir akan mudah ditundukkan. Seharian tadi dia penuh senyum karena merasa sangat bisa menenggelamkan Bulan dalam karangan indahnya. Dan akan melenggang ringan meninggalkan gadis itu dibelakang tanpa tau harus menyalahkan siapa selain nasib buruk. Dia akan tertawa melihat Bulan makin terpuruk akibat mulut manisnya. Mengelus musuhmu, membelai mata dan telinganya, kemudian secara perlahan mulai menusukkan belati tepat di ulu hati musuhmu. Kemudian membiarkannya mati secara perlahan saat kau tinggalkan dia di belakang.

Namun ternyata musuh yang ia hadapi saat ini di luar jangkauannya. Bahkan dari detail yang ia dengar dari Leo, Bulan adalah seorang kekasih yang manis dan penurut. Dan kini dia memakan semua akibat dari kecerobohannya. Dia tak berdaya atas setiap kalimat yang dilontarkan Bulan. Kata-perkata yang mampu meremas jantung dan mencekik kerongkongannya. Bulan tidak memberikan sejengkal ruangpun untuknya membela diri. Julia tidak tahan lagi!

"Cukup, Bulan! Aq datang mencarimu ke sini dengan niat baik." Julia memekik. Beberapa mahasiswa mulai memperhatikan mereka berdua. Ada yang mulai berbisik-bisik ingin tau.

"Niat baik? Aq melihat mu dari tadi pagi bersama Leo di sini. Tanpa tau malu kalian bermesraan. Oh, maaf kan aq, maksud q Kau terlalu menempel pada Leo. Sungguh tidak punya aturan. Di sini wilayah kampus. Ada aturannya. Seharusnya kalian sewa kamar hotel agar tidak ada yang muntah melihat kelakuan mu dan Leo!" Tiba-tiba Chintya dan Dillia menyeruak masuk melewati beberapa mahasiswa yang memperhatikan mereka.

"Ya, pergilah dari sini. Bawalah Leo bersamamu jauh-jauh. Wanita perebut kekasih orang! Sungguh kalian amat sangat cocok. Kau hanyalah wanita penggoda dan Leo adalah pria hidung belang, akhirnya takdir mempertemukan kalian. Selamaat!" Dilia tidak tahan untuk ikut memberi sapaan hangat pada Julia.

Sempat terkejut dengan kehadiran ke dua juniornya..Namun saat ini Bulan sudah tidak berniat untuk memperpanjang perdebatan.

"Sudahlah, kita turun saja." Bulan merasa risih menjadi tontonan beberapa mahasiswa yang mulai mengira-ngira masalah mereka.

"Q pikir saran dari teman-teman q ini ada benarnya. Cocok untuk mu. Selamat berbahagia, semoga kalian berjodoh." Bulan melangkah diikuti Chintya dan Dillia. Meninggalkan Julia sendiri di meja pojok. Yang tampak seperti kehabisan nafas. Mencengkeram ujung tas nya menahan kemarahan yang dia cari sendiri.

Dia menyesal telah meremehkan Bulan. Dia menyesal tidak mendengarkan perkataan Leo bahwa Bulan tidak senaif yang ia kira. Dia terlalu percaya diri.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C16
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank 200+ Power Ranking
Stone 0 Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login

tip Paragraph comment

Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

Also, you can always turn it off/on in Settings.

GOT IT