Soo jung kembali ke ruangannya saat Soo jung masuk kedalam ruangannya dia melihat Min ji duduk disana
"Hey!!! Kim Min ji kembalilah ke ruangan mu apakah ruangan ku lebih menarik dari pada ruangan mu" Min ji tersenyum
"Aku rasa begitu" jawab Min ji
"Cih... dasar anak ini" gumam Soo jung
"Kau tau saat aku memindahkan bunga tadi aku melihat sebuah kartu di bunga itu" kata Min ji menyerahkan kartu nya pada Soo jung
"Kau saja yang membacanya" tolak Soo jung
"Baiklah" jawab Min ji
~Bunga yang indah hanya untuk wanita terindah dari penggemar rahasia mu~ baca Min ji
"Tiba-tiba aku merinding mendengarnya" kata Soo jung sambil memegang lehernya
"Hahaha... aku rasa dia orang yang romantis"
"Romantis kata mu secara tidak langsung dia ingin membunuh ku dengan meletakkan bunga itu di sini"
"Ayolah Soo jung aku rasa dia tidak tau kalau kau alergi dengan bunga carnation, aku yakin dia memilih bunga itu karena makna dari bunga itu" Soo jung tertawa datar dan berkata
"Hentikan Min ji aku sama sekali tidak tertarik"
"Dasar anak ini" kata Min ji menepuk bahu Soo jung
"Hey!!! Jung Soo jung bisa kah sekali saja kau memanggil ku Eonni"
"Hentikan omong kosong mu aku tidak ingin memiliki Eonni seperti mu bahkan dalam mimpi sekalipun" kata Soo jung
"Cih... dasar anak ini dimana rasa hormat mu kepada orang yang lebih tua" Soo jung hanya tertawa
Sebenarnya Min ji lebih tua 2 tahun dari Soo jung itu karena saat Soo jung duduk di bangku SMP dia berhasil memecahkan soal ujian anak kelas 9 dan pihak sekolah memutuskan untuk memindahkannya ke kelas 9 pada saat sekolah Soo jung mengadakan tes IQ mereka terkejut melihat hasil tes Soo jung.Soo jung memiliki IQ 140 namun pada saat dia duduk di bangku SMA orang tuanya melarangnya untuk pindah kelas dengan Alasan mereka tidak ingin Soo jung terbebani oleh pelajaran yang ada di sekolah walau pun pihak sekolah menyayangkan keputusan orang tua Soo jung namun Saat di bangku kuliah Soo jung berhasil Lulus dengan nilai terbaik dan hal itu membuat banyak rumah sakit yang memintanya untuk bekerja pada mereka dan banyak juga universitas yang menawarkan beasiswa untuknya namun Soo jung menolaknya dan lebih memilih bekerja di Seoul national university hospital.
*** *** ***
Soo jung melihat seorang kakek sedang duduk di ruang tunggu dengan wajah yang sangat muram kakek itu menggunakan baju pasien Soo jung segera menghampirinya
"Kek apa yang sedang kakek lakukan di sini?" tanya Soo jung sambil duduk di samping kakek itu
"Aku sedang menunggu anak ku Dokter,dia berjanji pada ku dia akan menjengukku hari ini tapi ini sudah sore dan dia tak kunjung datang" kata kakek itu dengan raut wajah yang muram
"Mungkin anak mu sedang sibuk kek"
"Aku tidak yakin,aku rasa dia tidak ingin melihat ku lagi"
"Kakek kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu,mungkin saja anak mu benar-benar sibuk sehingga dia belum sempat untuk menjenguk mu" kata Soo jung sambil meraih tangan kakek itu
"Dokter bahkan cucuku pun tidak pernah melihat ku" kata kakek itu
"Bagaimana kalau aku yang menemani mu kek"
"Apakah kau bersungguh-sungguh Dokter?" tanya kakek itu dengan mata yang berbinar
"Ya tentu saja"
"Lalu bagaimana dengan tugas mu"
"Kakek tenang saja aku sudah selesai dengan tugas ku dan ini adalah waktu istirahat ku,jadi aku bisa menemani kakek"
"Seandainya saja cucuku sebaik dirimu aku tidak akan kesepian"
"Kalau begitu kakek boleh menganggap ku sebagai cucu kakek,lagi pula aku juga sudah sangat lama tidak bertemu dengan kakek ku"
"Terimakasih Dokter"
"Kalau begitu kakek boleh memanggil ku Soo jung"
"Baiklah Dokter Soo jung,kau boleh memanggil ku kakek Ahn"
"Ayo kek aku akan membawa kakek ke taman" kata Soo jung.Soo jung meminta seorang perawat untuk mengambilkan kursi roda lalu Soo jung membawa kakek Ahn ke taman dari kejauhan seorang pria dengan baju pasien terus memperhatikan Soo jung pria itu tersenyum melihat kebaikan Soo jung.
Soo jung dan kakek Ahn berkeliling taman
"Dokter Soo jung..."
"Kakek kau boleh memanggil ku Soo jung tanpa kata Dokter"
"Baiklah Soo jung"
"Nah itu terdengar lebih baik"
Soo jung dan Kakek Ahn banyak bercerita kakek Ahn menceritakan masa mudanya pada Soo jung hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6:30
"Kakek sekarang sudah waktu nya untuk kembali"
"Baiklah" jawab kakek Ahn Soo jung membantu kakek Ahn untuk kembali ke kamarnya
"Terimakasih karena telah menemani ku Soo jung"
"Kakek tidak perlu berterimakasih aku senang menemani kakek" jawab Soo jung sambil tersenyum
"Baiklah kek,sekarang waktunya kakek untuk istirahat dan jangan lupa untuk meminum obat kakek secara teratur agar kakek segera pulih" Kakek Ahn hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung meninggalkan Kakek Ahn.
Saat Soo jung keluar dari ruangan kakek Ahn tiba-tiba Dong won menghampiri Soo jung
"Selamat sore Dokter Jung" sapa Dong won Soo jung hanya menganggukkan kepalanya
"Apakah kau akan pulang sekarang Dokter Jung?" tanya Dong won
"Tidak" jawab Soo jung dengan ekspresi datar
"Ah... begitu" kata Dong won menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ehm... mau kah kau menemaniku untuk makan malam?" tanya Dong won penuh harap
"Maaf tapi aku sangat sibuk sekarang"
"Bagaimana dengan lain waktu" Soo jung menghela nafasnya dan menatap Dong won dengan tatapan sedingin Es
"Aku tidak bisa" jawab Soo jung tegas
"Ayolah Dokter Jung sekali saja"
"Maaf Dokter Park bisa kah kau berhenti mengganggu ku.Aku benar-benar sibuk sekarang" kata Soo jung setelah itu Soo jung mempercepat langkahnya meninggalkan Dong won
"Gadis ini benar-benar membuat ku penasaran" gumam Dong won.