Tiba di rumah ayahnya adam langsung masuk tanpa menjawab sapaan ibunya dia langsung ke ruang kerja ayahnya, karena melihat di ruang tengah tidak ada.
"Ayah, aku ingin bicara serius dengan ayah dan juga ibu, aku sudah tidak tahan lagi, aku mohon dengarkan aku atau aku akan benar-benar pergi untuk selamanya". Adam datang dengan semua kekesalan dalam hatinya, menumpuk dan sudah tidak bisa di pendam lagi.
"Nak apa yang kamu katakan??? kenapa datang-datang kamu bersikap seperti itu pada ayah kamu?? lalu dimana menantu ibu, dimana klarissa? kenapa dia tidak datang dengan kamu?" ibu dengan cemas mencoba mengalihkan pembicaraan adam.
"Diam kamu, lebih baik kamu keluar, biar aku bicara dengan anak kurang ajar ini" ayah marah dan meminta ibu adam untuk keluar dari ruang kerjanya. "Jangan bu, aku ingin ibu juga menyaksikan dan mendengarkan permintaan terakhirku ini, aku ingin ayah dan ibu mengikuti apa keinginanku sekarang" adam menahan ibunya agar tidak keluar dari sana.
"Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan sayang???" kecemasan ibu semakin terasa.
"Aku ingin bercerai dengan klarissa, aku tidak ingin dia menanggung semua penderitaan akibat dari pernikahan yang tidak kami kehendaki, bukan hanya aku yang terpaksa, tapi juga dia, ayah perlu tahu itu.
"Aku dan dia hanya menyakiti diri sendiri dengan hubungan pernikahan ini, ayah tidak perlu lagi khawatir aku akan kembali kepada kinan, dia sudah akan bertunangan dan dalam waktu satu bulan lagi dia bahkan akan melangsungkan pernikahannya dengan Bayu, CEO perusahaan kita, ayah lihat???? bagaimana seorang Mr Henry penguasa bisnis di dunia ini menerima kinan dengan tangan terbuka, berbeda dengan keluargaku yang hanya sebutir pasir jika di bandingkan dengan kedudukan Mr Henry, menolak dan menghina kinan gadis baik dan mencintai putramu ini kau rendahkan bahkan sampai kehilangan kepercayaan dirinya, kau puas sekarang?????.
"Kedudukan dia sekarang berada jauh di atas kita, baik kamu ataupun paman setya tidak akan pernah bisa menggapainya meskipun berusaha seumur hidup kalian.
"Aku puas dan ikut bahagia dengan pencapaiannya sekarang, pengorbananku untuk melepasnya dari kehidupan yang akan membuatnya menderita karena memiliki ayah mertua seperti kalian membuahkan hasil, dia menemukan cinta yang bisa membuat dia bahagia dan merasa di angkat derajatnya juga di hargai semua orang, apa kalian puas????.
"Aku akan pergi dari sini, dari semua kehidupan yang gelap ini, jangan pernah mencariku Bu!!!!! klarissa akan segera aku ceraikan, jadi kalian nikmati saja sisa hidup kalian dengan semua kemewahan palsu ini".
Pak Gunawan hampir menampar adam, namun dengan gesit adam menepis tangan ayahnya itu, dia seperti sudah tahu kebiasaan ayahnya bila marah, maka dia sudah mampu mengantisipasi semuanya sekarang.
"Aku bukan adam yang dulu lagi, ayah telah benar-benar menghancurkanku, ayah telah membuatku menjadi pria tak bertanggungjawab dan tidak memiliki pendirian, semua langkahku selalu ayah yang menentukan dan membuatku tidak bisa berdiri tegap sendiri, sekarang aku ingin lepas dari semua itu".
Adam pergi dari ruang kerja ayah dan membanting pintu dengan sangat keras.
Pak Gunawan langsung menelpon beberapa ajudannya untuk menghentikan adam, namun adam telah pergi dengan mobilnya begitu cepat.
Setelah lama dalam perjalanan Bandung dan kembali ke jakarta adam langsung berniat menjemput klarisa ke apartemen untuk mendaftarkan gugatan cerai mereka ke pengadilan.
Tiba di apartemen adam langsung masuk tanpa menekan bel terlebih dahulu, dan mendapati klarisa sedang menangis "Apa yang terjadi??? kenapa kamu menangis???" adam khawatir melihat keadaan klarisa saat itu.
"Apa kamu benar-benar akan menceraikanku???? ayahku baru saja menelponku dan telah mengetahui tentang rencana perceraian kita" klarissa menghapus air matanya dengan segera dan berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan adam.
"Mungkin ayahku langsung menelponnya setelah tadi aku mengatakan semua yang aku inginkan, lebih baik sekarang kita ke pengadilan dan mendaftarkan gugatan kita agar semuanya cepat selesai, sisanya biar pengacaraku yang bereskan, dia sudah ada di sana sekarang, sebelum orang-orang ayah mencegah semua ini terjadi" Adam langsung membawa semua dokumen yang di minta oleh pengacaranya untuk mengurus gugatan cerai dan klarissa yang masih sedikit bingung hanya mengambil tasnya di kamar dan memakai sweater.
Mereka berdua keluar dan langsung pergi menuju pengadilan untuk mendaftarkan gugatan perceraian.
"Apa semuanya akan baik-baik saja? kenapa aku menjadi sedikit cemas melihat kamu yang begitu terburu-buru" Klarissa tidak bisa menutupi kepanikannya lagi.
"Kita sedang di ikuti oleh beberapa orang di belakang, mereka orang ayahku, jadi kita harus bisa menyelesaikan pendaftarannya segera agar bisa di proses, aku akan membebaskanmu dan kita bisa menjalani hidup kita seperti sebelumnya lagi. Jika ayahmu bertanya soal ini, kamu jawab bahwa aku yang bersikukuh ingin berpisah, biarkan dia membenciku, asalkan kamu tetap baik-baik saja". Sambil terus mengendarai mobil adam terus menjelaskan apa yang harus klarisa lakukan.
"Soal ayahku itu urusanku, kamu urus saja urusanmu sendiri" klarisa terdengar seperti sangat kesal pada adam, "Ada apa denganmu??? kenapa kamu seperti kesal padaku??? apa lagi yang salah dariku, aku bahkan sudah berusaha mengakhiri semua ini, bukannya berterimakasih, kamu sebaliknya menjadi sangat kesal padaku, aku bisa melihat betapa kamu kesal saat ini". kemudian suasana di mobil itu menjadi diam.
Sampai akhirnya mereka berdua tiba di pengadilan, dan mengurus semua pendaftarannya di temani oleh pengacara yang sedari tadi menunggu mereka, prosesnya berjalan lancar, sidang pertama mereka akan di selenggarakan bulan depan dan untuk selanjutnya bisa di urus oleh pengacaranya adam.
"Apa kita sudah bercerai sekarang?????" klarissa yang sedari tadi hanya diam, mengikuti apapun yang adam katakan akhirnya membuka mulutnya dan bertanya.
"Apa yang kamu tanyakan???? kita baru saja mendaftarkan perceraian, sidangnya bahkan masih satu bulan lagi dari sekarang, apa kamu benar-benar sudah tidak tahan lagi melihatku berada di sekitarmu????". Adam menjawab sambil memperlihatkan wajah sinisnya karena klarissa terdengar seperti sangat ingin segera bercerai.