Matahari semakin naik, adam masih kebingungan mencari Klarissa sampai dia akhirnya mulai merasa lelah dan beristirahat di sebuah kedai kopi di pinggir jalan, matanya tertuju pada sebuah taman di tengah kota yang lumayan terdapat banyak orang yang sedang bermain sepeda.
"Apa itu klarissa????? Aaaaaah dia membuatku gila, apa yang dia lakukan disana??? apa dia tidak bisa mengendarai sepeda??? lalu untuk apa dia bermain disana di saat aku seperti orang bodoh mencarinya" Kemudian adam tersadar, timbul pertanyaan dalam hatinya yang membuat dia sedikit tidak mempercayai apa yang ada di dalam hatinya saat itu.
"Lalu apa yang terjadi denganku? kenapa aku perlu pusing mencarinya? dia wanita dewasa, dia pasti membawa uang, dia bahkan mungkin tidur di hotel mewah semalam dan kenapa aku harus cape-cape mencari dia??? dan apa yang dia lakukan sekarang?? dia seperti orang bodoh yang ingin mengendarai sepedah di tengah orang-orang yang pandai bermain sepedah". Klarissa terlihat selalu jatuh dengan sepedahnya saat adam akhirnya bisa menemukan dia di sebuah lapangan tempat orang-orang jakarta berolah raga di waktu akhir pekan.
"Naiklah, biar aku yang pegang dari belakang!!!!" Adam mendekati klarissa ke lapangan dan meraih sepedah klarissa yang terjatuh.
"Apa yang kamu lakukan disini???? bagaimana kamu tahu aku disini???" klarisa terkejut, dia hanya bertanya tanpa mendengar apa kata-kata adam. "Sudahlah, naik saja, aku tidak tahan melihatmu seperti orang bodoh, di usiamu sekarang kamu bahkan belum bisa mengendarai sepedah, apa kamu sudah bekerja dari usia anak-anak, sampai tidak ada waktu untuk belajar menaiki sepedah????? Adam menggoda klarissa yang mulai kesal padanya.
"Baiklah, aku naik, pegang kuat-kuat atau aku akan sangat marah karena terjatuh" mereka berdua akhirnya hanyut dalam ketenangan di pagi hari dengan adegan bersepedah bersama, karena akhirnya setelah banyak perjuangan jatuh- bangun klarisa bisa mengendarai sepedehnya.
Banyak tawa adam dan klarisa yang pecah disana karena kebodohan klarisa dalam menaiki sepedah membuat adam terhibur dengan tingkahnya yang terlihat polos ketika itu.
Dalam perjalanan pulang, adam baru tersadar bahwa dia tidak membawa mobil hingga bisa sampai ke tempat itu dari apartemennya.
Memang tidak jauh jaraknya dari apartemen namun jika berjalan kaki itu akan sangat jauh terasa.
"Apa kamu gila??? apa kamu berjalan kaki dari rumah sampai sini???" Klarisa tidak habis pikir melihat adam menjelaskan bahwa dirinya tidak membawa kendaraan untuk tiba disana.
"Aku tidak berjalan untuk tiba disini" adam menjawab klarissa dengan santai sambil terus berjalan menuju hotel tempat klarissa menginap yang tidak jauh dari lapangan itu. "Lalu??? apa kamu naik taksi?" klarissa sedikit meragukan adam, "Aku berlari seperti orang bodoh" adam sambil tertawa kecil menjawab rasa penasaran klarissa. "Apa??? berlari??? apa yang lucu dengan itu??? kenapa kamu malah tertawa???" tidak berhenti sampai disitu klarisa kembali terkejut.
"Lucu karena aku berlari dari apartemen sampai ke sini untuk mencari kamu di sepanjang jalan, aku tidak terpikirkan sama sekali apa yang sedang kamu lakukan sampai harus mencarimu di sepanjang jalan menuju ke tempat inj, aku menertawakan diriku sendiri, bukan kah itu lucu???? aku mencari seorang wanita tua sepertimu, aku berpikir kamu menghilang karena tidak ada di apartemen ketika aku pulang kesana tadi pagi-pagi sekali, dan kamu tahu???? kita bahkan belum bertukar nomor ponsel hingga hari ini, ini hari ke 7 kita menjalin hubungan suami dan istri, tapi kita bahkan belum memiliki nomor ponsel satu sama lain, apa yang telah kita lewatkan selama satu minggu ini???? aku benar-benar tidak yakin hubungan ini akan berhasil, apa kita hanya menyakiti perasaan kita masing-masing dengan hubungan ini???? aku tidak ingin melukaimu, aku yang membawamu masuk ke duniaku yang rumit ini, benar kata kinan semalam, keputusan kita menikah akhirnya terjadi karena aku menyetujui perintah ayahku, dan menjebakmu dalam lingkaran setan ini. Kamu berhak bahagia, aku tidak akan lagi mengikatmu dalam hubungan yang pahit ini, hari ini aku akan berbicara langsung dengan ayahku, kita selesaikan drama menyakitkan ini. Hubungan ini tidak akan berhasil dengan perasaan kita yang bahkan tidak saling terikat satu sama lain, aku tidak bisa membayangkan bagaimana kita hidup bersama dengan perasaan yang kita miliki sekarang. Maafkan aku karena membuat hidupmu rumit!!!!".
Adam masuk ke dalam mobil yang klarisa bawa ke hotel dan mereka berdua pulang ke apartemen.