Download App
78.09% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 189: Makan Malam Adam

Chapter 189: Makan Malam Adam

"Kak Genta????" kinan yang terkejut kakak laki-lakinya keluar dengan mengenakan stelan jas rapih lengkap dengan dasi dan sapu tangan di saku jasnya.

Genta betul-betul terlihat seperti wali dari Kinan saat itu, dia berpenampilan dewasa namun tetap terlihat muda dengan tatanan rambutnya yang sangat keren hasil karya dari Rasya sahabatnya.

"Aku akan menjadi pria satu-satu mewakili keluarga kita di hadapan Si Bayu tengil itu dan keluarganya, aku tidak akan lengah lagi dan termakan kebohongan dia mulai saat ini".

Semua orang bahagia, tertawa mendengar Genta begitu semangat menghadapi keluarga bayu.

Tanpa disadari oleh semua orang, Genta telah tumbuh menjadi pria dewasa dan bertanggungjawab. Dia telah siap menjadi wali kinan di pernikahannya nanti.

"Bukankah aku keren bu, ibu akan berdampingan denganku menghadapi keluarganya bayu, ibu tidak perlu khawatir, aku yang akan berbicara dengan mereka untuk meyakinkan mereka bahwa kinan kita adalah harta yang paling berharga dalam keluarga kita".

Ibu berjalan dan memeluk Genta dengan sangat erat di kursi rodanya. Ibu benar-benar tidak menyangka bahwa Genta telah berubah dan menjadi sangat percaya diri dengan keadaannya yang dulu sangat membuat ia frustasi dan hampir menyerah dengan jalan hidupnya yang harus seumur hidup berada di atas kursi roda.

"Genta sayang, terimakasih telah hidup dan tumbuh menjadi pria yang bisa ibu dan adikmu andalkan sayang, ibu bangga pada kamu. Ibu yakin keluarga bayu akan menerima kinan dan keluarga kita, ibu senang melihatmu seperti ini".

Ibu mencium kening genta dan kembali memeluknya, kemudian kinan dan keysa ikut memeluk genta dan ibu mereka.

Keharuan itu terjadi di hadapan Tio dan Tisya, tio tahu betul perjuangan yang telah di tempuh oleh keluarga kecil itu. Dia ikut terharu dan meneteskan air matanya menyaksikan semua yang telah mereka lewati hingga hari ini.

"Ayah kenapa kamu juga ikut menangis seperti nenek dan yang lainnya????" Tisya dengan polos bertanya pada ayahnya dan menghapus air mata di pipi ayahnya itu.

Ibu kemudian meminta Tio untuk bergabung dengan mereka dan membawa tisya bersamanya.

Adegan keharuan itu akhirnya berakhir saat ponsel kinan berdering dan ternyata itu dari bayu.

"Bayu menelpon, aku angkat dulu sebentar" kinan berjalan keluar saat akang mengangkat telpon dari bayu.

"Bagaimana?? kamu dimana sekarang??" kinan langsung bertanya pada bayu karena dia sudah sangat menunggunya dari tadi.

"Aku sudah di setengah perjalanan menuju kesana, apa kamu sudah berada di restoran??? ayah dan ibu akan menginap di hotel terdekat dari Kampus kita, jadi ibu akan ke hotel sebentar karena harus istirahat dan meminum obatnya terlebih dahulu, apa kita akan bertemu saat makan malam saja atau kamu akan ke hotel untuk menemui ibu terlebih dahulu??".

Bayu menjawab semua pertanyaan yang ada di benak kinan.

"Aku pikir kita bertemu saat makan malam saja nanti, biarkan ibu istirahat dulu".

Setelah bayu menutup telponnya, kinan langsung memberikan kabar itu kepada keluarganya bahwa bayu sudah dekat lagi akan sampai di bandung dan semua rencananya.

Ibu langsung menelpon pihak restoran untuk memastikan semua telah disiapkan disana.

Adam dan klarissa telah bersiap dan packing untuk kepulangan mereka besok pagi.

Malam telah menyambut di singapur, Klarisa berpikir tidak ada salahnya untuk mereka berdua menikmati malam terakhir di rangkaian acara bulan madu mereka dengan mengajak adam untuk makan malam romantis.

"Apa tidak masalah bagimu jika kita makan malam bersama sekarang?? aku pikir untuk menutup acara bulan madu kita ini, tidak ada salahnya untuk kita menikmati makan malam romantis seperti yang orang-orang lakukan saat berbulan madu, setidaknya ada sepenggal kisah yang bisa aku ceritakan ketika ayah atau orang-orang usil lainnya yang ingin mengetahui apa yang telah kita lakukan selama disini".

"Atur saja, tidak masalah bagiku, kita hanya akan makan dan kemudian minum bersama, tidak ada yang spesial dalam hal semacam itu, lakukan saja!!!".

Adam menjawab ajakan klarissa dengan sangat dingin, meskipun ia setuju untuk makan malam bersama namun nada suara adam yang seperti acuh tak acuh membuat klarissa sadar kembali bahwa dia dan adam sama sekali tidak terikat perasaan apapun.

"Baiklah, betul katamu, tidak ada yang spesial dengan makan malam, kita hanya perlu makan dan minum kemudian pulang".

Klarissa mengambil ponselnya dan meresevasi sebuah restoran yang memiliki view paling romantis di Singapur.

Mereka berdua akhirnya telah bersiap untuk acara makan malam itu, adam mengenakan stelan jas berwarna biru tua metalik tanpa dasi membuat penampilannya sangat maskulin dan santai tapi tetap berkelas.

Dan Klarissa dengan gaun berwarna hitam pekat dengan bagian punggung yang terbuka membuat ia terlihat anggun dan seksi, tubuhnya yang langsing membuat penampilannya sempurna dengan balutan gaun itu dan kalung kecil menghiasi lehernya yang membuat penampilannya semakin berkelas.

Adam sedikit terkejut melihat penampilan klarissa malam itu yang sedikit berbeda dari biasanya.

"Apa kamu sudah benar-benar mempersiapkan acara makan malam ini sebelumnya??? waaah gaunmu itu,,,, hemmm ".

Adam sebenarnya ingin memuji penampilan klarissa namun dia menyampaikannya dengan cara seperti tidak menyangka bahwa klarissa bisa secantik itu dengan gaun yang ia kenakan, seakan klarissa telah mempersiapkan semua itu sebelumnya.

Dia berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk klarissa. Mereka berjalan bersama dan tidak lama klarissa melingkarkan tangannya di lengan adam.

"Tidak ada salahnya melihatku dengan penampilan seperti ini aku menggandeng seorang pria yang berjalan berdampingan denganku".

Adam diam saja ketika klarisa menggandengnya dan berbicara padanya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C189
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login