Di kediaman bayu...
Kinan semakin terlihat cantik saat kalung yang bayu berikan padanya menghiasi lehernya dan liontin itu benar-benar berkilauan saat terpantul cahaya lampu.
Saat bayu selesai memasangkan kalung itu, dia langsung membalikkan tubuh kinan dan memandangnya dengan sangat dalam.
Kemudian kecupan manis mendarat di kening kinan, kelembutan yang bayu berikan pada kinan secara bertubi-tubi membuat kinan seperti es yang tersinari matahari, meleleh dan tak terbendung, hatinya berdetak lebih kencang dan membuat dirinya pasrah saat bayu mencium keningnya.
"Apa kamu sudah siap???? buat dirimu lebih percaya diri dan kita bisa melalui semuanya berdua malam ini, ayo kita pergi sekarang".
Bayu kembali menatap kinan sejenak dan memberikan keyakinan penuh pada gadis itu agar dia memiliki kepercayaan diri untuk melewati resepsi pernikahan mantan kekasihnya malam itu, dan memberikan pelajaran pada semua orang angkuh dan sombong yang telah merendahkan dirinya dulu. Pak Gunawan dan juga ayahnya kinan sendiri yaitu pak setya (pak prabu) adalah orang yang harus kinan beri pelajaran.
tanpa berkata-kata kinan berjalan bersama bayu menuju mobil, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan dan juga tidak tahu harus seperti apa dia mengekspresikan perasaannya saat ini di hadapan Bayu.
diperjalanan bayangan tentang adam terbersit di benak Kinan, Kinan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hatinya jika nanti melihat Adam benar-benar telah bersanding dengan wanita lain yang kini telah menjadi istrinya.
Kemudian Bayu menyadari kegelisahan Kinan saat itu, segera Bayu menggenggam tangan Kinan seakan sedang memberikan kekuatan, kinan mencemaskan hal-hal yang mungkin akan menyakitinya dan Bayu tidak ingin untuk kesekian kalinya, ia menyaksikan kinan tersakiti.
Tiba di depan hotel tempat resepsi pernikahan Adam dan Klarissa, Bayu segera membukakan pintu mobil untuk Kinan dan menggandeng tangan gadis itu dengan sangat gagah. Dia memberikan senyum manisnya kepada Kinan agar kecemasan, ketegangan, ketakutan yang ada dalam diri Kinan sedikit bisa hilang dan berubah menjadi rasa percaya diri, karena mereka akan segera menghadapi tantangan yang sebenarnya malam itu, di depan semua orang khususnya di depan orang-orang yang telah merendahkan Kinan selama ini.
Langkah kaki Kinan semakin masuk kedalam Hotel semakin berat terasa, Bayu kembali meyakinkan Kinan dan bertanya bagaimana perasaannya saat ini.
"Apa semua baik-baik saja ???? apa kita perlu mengundur waktu untuk masuk ke dalam???? kita bisa kembali ke mobil dan membuat perasaanmu lebih yakin terlebih dahulu, bagaimana????".
Bayu dan Keenan menghentikan langkah mereka. Bayu ingin memastikan bahwa hati Kinan dan juga perasaan Kinan siap untuk menghadapi semua yang mungkin akan terjadi di dalam, tapi Bayu juga tidak ingin Kinan gegabah dalam keputusannya sehingga sesuatu akan menyakiti dirinya sendiri.
Maka bayu meminta kinan untuk kembali ke mobil dan betul-betul mempersiapkan dirinya. Namun kinan seperti kembali mendapatkan kekuatan, ketika dia melihat seorang pria tua berjalan menggandeng seorang wanita yang tidak lain adalah ayahnya Pak setya.
Pak setya masuk dari arah pintu lain namun Kinan langsung bisa melihat sosok ayahnya ditengah banyaknya orang yang hadir di pesta itu.
"Tidak perlu,,,,,, kita hanya perlu masuk sekarang dan segera menyelesaikan semua ini, aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir".
Bayu cukup melihat ketegasan dalam diri Kinan saat itu, ketika dia juga akhirnya melihat sosok pas setya masuk ke dalam ruang resepsi pernikahan Adam dan Klarissa.
Acara resepsi di dalam sebetulnya telah dimulai dari satu jam sebelumnya, Kinan dan Bayu sengaja datang terlambat agar dipastikan semua tamu undangan telah hadir dan akan ikut menyaksikan apa yang akan mereka pertontonkan di dalam pesta itu.
Ayah Bayu Mr Henry dan ibunya telah tiba 15 menit lebih cepat dari bayu.
Kemudian Kinan melanjutkan langkahnya bersama Bayu menuju ruang resepsi pernikahan Adam dan Klarissa, tiba di sana semua orang telah benar-benar berkumpul dan memberikan selamat kepada kedua mempelai yang terlihat sangat serasi dan bahagia.
Namun sepertinya hanya Kinan orang di dalam pesta itu yang menyadari bahwa senyum yang ada di wajah Adam adalah senyum kepalsuan, mata Kinan langsung tertuju pada kedua mempelai itu dan merasakan hatinya sedikit bergetar, namun anehnya itu tidak berlangsung lama.
Ketakutan, kecemasan yang Kinan fikirkan dari kemarin ternyata tidak terjadi. Dia memang merasakan hatinya bergetar saat melihat Adam berdampingan dengan wanita yang kini sudah menjadi istrinya, namun itu tidak sesakit yang Kinan bayangkan, getaran yang terjadi di hatinya benar-benar karena Adam adalah cinta pertamanya yang kini telah memulai cinta baru bersama orang lain, meskipun cinta itu belum benar-benar terlihat oleh Kinan di mata Adam untuk istrinya.
Kinan hampir merasa tidak percaya bahwa dirinya akan sekuat itu, setegar itu, biasa itu melihat Adam kini telah menjadi milik orang lain, dan dirinya datang ke sana sebagai tamu tak diundang, sehingga Adam tidak menyadari kehadirannya di dalam pesta malam itu.
Bayu yang juga mencemaskan hati Kinan saat itu karena sama-sama telah melihat adam terlihat tersenyum bahagia di depan semua orang dan menerima ucapan selamat setiap tamu undangan yang menghampirinya. Bayu benar-benar khawatir Kinan terluka saat itu, dia semakin menggenggam erat tangan Kinan dan terus mengusap tangan Kinan agar dia merasakan kasih sayang bayu untuknya dan akan selalu ada untuknya.
"Apa yang sedang kamu lakukan ???? kamu terus mengucap tanganku seperti itu dan membuatku risih di depan semua orang yang melihat kita, Aku bukan anak kecil yang sedang menangis dan kamu coba membujuknya untuk diam, percaya padaku aku baik-baik saja, hentikan kekawatiran berlebihan mu itu !!!!! atau aku akan sangat marah".
Bayu terkejut mendengar Kinan terdengar seperti Kinan yang biasanya yang selalu memarahi dia dan kemudian Bayu menjadi sangat senang karena hal itu, dia tersenyum dan menjadi lebih tenang memainkan drama yang terasa sangat nyata untuknya di depan semua tamu undangan yang hampir 90% orang di sana mengenal dirinya.
semua orang yang dilewati mereka saat berjalan mendekat pada pelaminan mulai menyapa, semua orang yang mengenalnya mulai memberikan salam padanya dan menghormatinya.
Kinan bisa melihat itu, Kinan bisa melihat betapa Bayu memiliki banyak orang yang menghormatinya dan mengenalnya,dalam hati Kinan berkata "Bayu benar-benar orang yang tidak bisa dianggap sepele".
"Waaaaw semua orang mengenalmu disini, mereka sangat menghormati mu, Aku jadi merasa seperti kita pengantinnya, adam dan wanita itu adalah tamu undangannya, hehehe".
Kinan bahkan bisa bergurau dalam situasinya saat itu. Bayu betul-betul melihat Kinan sangat santai dan tenang, semua pertanyaan yang ada di dalam benaknya ia simpan karena tidak ingin merusak suasana hati kinan.