Download App
44.21% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 107: Penyesalan

Chapter 107: Penyesalan

Bayu yang sedang sibuk berada di Singapur hari itu tidak mengetahui jika sahabatnya sudah memutuskan untuk menikahi lelaki lain yaitu adam.

Kinan yang berusaha menghubungi bayu tetapi mendapatkan kesulitan karena selalu tidak tersambung.

"Kenapa dia mematikan ponselnya disaat penting seperti ini".

Kinan terus mencoba menghubungi bayu sambil terus marah-marah.

Saat hari semakin sore kinan memutuskan mendatangi rumah bayu karena sampai pukul 6 dia belum juga datang ke rumah kinan.

Berjalan kaki kinan menuju rumah bayu yang tidak jauh dari rumahnya. Dia sangat ingin segera memberikan kabar itu pada sahabatnya.

Tapi sesampainya disana tidak ada seorangpun disana.

"Betul, anak itu belum pulang ke rumahnya, apa dia lembur??? kenapa dia tidak memberitahuku?????".

Kinan sekali lagi sambil berjalan mencoba menghubungi bayu namun seperti sebelumnya kinan tidak mendapatkan jawaban.

Tiba di rumahnya saat itu sudah ada Genta yang sedang dipapah keluar dari mobil oleh sahabatnya, Rasya.

Kinan yang melihat itu segera berlari mendekat untuk membantu rasya mengangkat kakaknya naik kursi roda.

"Apa semua berjalan lancar hari ini????".

Kinan sambil mendorong kakaknya masuk ke dalam rumahnya menanyakan soal kegiatan kakaknya hari itu di jakarta.

"Lancar, semua sesuai dengan kontrak yang kita sepakati via email. Tadi kita menandatangani kontrak dan langsung meninjau apa yang harus kita bereskan dalam waktu tiga hari ke depan"

"Apa kau tahu???? Bos di kantor itu ternyata masih sangat muda, dia anak dari pemilik kerajaan bisnis properti besar di Indonesia. Tapi memang anak orang kaya, dia seenaknya tidak datang dalam acara meeting kami tadi. Mungkin menurutnya itu bukan suatu hal yang harus dia hadiri. Meskipun sebenarnya sekretarisnya sangat tidak enak kepada kami karena bosnya tidak bisa datang".

Genta menceritakan harinya dengan jelas pada kinan adiknya, dia sangat terlihat menikmati pekerjaannya meskipun ada sedikit kendala tapi sepertinya hari itu cukup menarik bagi genta.

"Lalu bagaimana kamu menandatangani kontrakmu jika bosnya tidak datang????".

Kinan menanyakan kembali pertanyaan untuk melanjutkan pembicaraannya dengan sang kakak, karena suasana hatinya sudah sedikit membaik hari itu dia berusaha ikut alur yang kakaknya inginkan.

"Mereka hanya membubuhkan stampel milik bosnya, itu saja sudah cukup. Namanya juga orang penting, Stampel miliknya juga sangat memiliki arti, aku jadi penasaran siapa dia, mungkin dalam beberapa hari ke depan aku bisa bertemu dengannya".

Kinan segera merapihkan meja makan dia menyiapkan makanan yang sudah dia pesan via online untuk makan malam kakaknya sebelum mereka datang tadi.

"Ayo kak, kita makan saja dulu baru kalian mandi, aku sudah sangat lapar".

Kinan dan genta juga rasya makan malam tanpa keributan.

Malam semakin larut, kinan terus berbagi pesan dengan adam tentang rencana mereka untuk ikut pulang bersama dengan genta 3 hari yang akan datang.

Setelah genta menyelesaikan proyeknya dia akan langsung pulang ke bandung, pada hari itu juga kinan dan adam akan ikut ke bandung untuk menemui ibu mereka sesuai rencana awal.

Kediaman Pak setya (Prabu)...

"Sayang, aku sepertinya tidak bisa berangkat besok. Masih ada beberapa dokumen yang harus aku selesaikan terlebih dahulu di kantor. Beberapa diantaranya juga proyek yang akan kita gelar di makassar, mereka tidak membuat laporan dengan benar, aku harus memeriksa beberapa detail yang mungkin terlewat sebelumnya".

Pak Setya memiliki rencana lain dari tujuan kedatangannya ke indonesia setelah tahu kinan putrinya hidup dengan keadaan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dia berencana tidak pulang bersama istrinya besok sore, dia akan tinggal beberapa hari lagi di indonesia untuk membereskan semua terkait keluarga lamanya.

"Apa perlu aku juga ikut tinggal denganmu dulu disini agar semuanya bisa lebih cepat selesai??????".

Ny. Andara menawarkan diri untuk membantu pekerjaan suaminya. Namun pak setya langsung terkejut ketika istrinya mengatakan itu. Ia seakan langsung tertangkap basah melakukan kesalahan yang akhirnya membuat Ny. Andara sedikit curiga.

"Ada apa???? apa ada yang salah dengan kata-kataku barusan??? kenapa wajahmu sangat ketakutan???? Sebenarnya apa yang akan kamu lakukan disini?????".

Pak setya diam beberapa saat setelah akhirnya dengan tegas dia mengatakan bahwa dia tidak perlu di temani oleh istrinya karena itu akan menghambat kesibukan lain dari Ny.Andara.

Kemudian Ny. Andara melupakan apa yang baru saja dia lihat dari wajah istrinya. Dia seperti menganggap itu suatu kebetulan saja, dia tidak mau pusing karena besok memang sebenarnya dia harus sudah ada di Singapur, dia memiliki pertemuan penting disana yang tidak bisa dia tinggalkan.

"Baiklah jika itu mau mu, aku akan tetap pergi besok, aku akan ke singapur seperti yang aku katakan sebelumnya. Setelah dari sana baru aku pulang, semoga saat aku sudah selesai dengan urusanku di Singapur kamu juga sudah menyelesaikan pekerjaanmu disini jadi kita bisa pulang bersama".

Ny. Andara bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar untuk beristirahat.

Pak Setya yang masih merasa gelisah karena kabar mengejutkan perihal keluarganya membuat ia terguncang dan seperti menerima kabar terburuk dalam hidupnya.

Karena dari kabar tersebut juga terselip kabar bahwa telah meninggal dua putrinya Kiran, dan Kayla.

Pak setya seperti tersambar petir di siang bolong, ia tidak pernah menyangka begitu berat cobaan yang di terima keluarga yang telah ia tinggalkan dulu.

Dia berpikir bagaimana kinan gadis kecilnya melewati semua itu dengan keysa, genta dan mantan istrinya. Pasti mereka semua sangat terpukul dan dengan keadaan perekonomian yang pas-pasan dan juga mengalami kecelakaan tragis yang mungkin tidak akan mudah untuk kembali bangkit dari semua itu.

Semua pikiran itu mengganggu dalam kepalanya. Ia sempat tidak tahu harus melakukan apa karena takut ketahuan istrinya dia terus menyembunyikan apa yang sedang ia rencanakan saat itu.

Bahkan orang sewaannya langsung ia intruksikan untuk menghentikan pencarian karena khawatir tercium oleh Ny.Andara.

Pak setya tahu betul istrinya itu sangat cerdas dan licik, dia takut jika terlalu banyak yang pak setya cari tahu soal keluarganya, akan semakin terlihat oleh Ny. Andara.

Segera setelah Istrinya memasuki kamar ia juga langsung masuk kembali ke ruang kerjanya.

Dia mencari sosial media yang mungkin di miliki anak-anaknya.

Dia mencari menggunakan nama-nama asli dari putra-putrinya. Ditemukan IG dari Keysa.

Disana terdapat foto putri terbesarnya itu. pak Setya langsung bisa mengenali wajah Keysa karena saat ia tinggalkan dulu keysa sudah tumbuh besar dan dewasa, saat itu dia sudah kuliah tingkat pertama.

Disana sudah banyak foto-foto anak kecil yang langsung terpikir bahwa itu mungkin cucunya. Terselip juga foto wajah yang sebelumnya tidak ia kenali. Yaitu foto Kinan.

"Bagaimana bisa aku tidak mengenali wajah putriku sendiri????? bagaimana bisa aku melupakan wajah putriku, dia benar-benar ada di hadapanku dan aku tidak menyadarinya".

Kembali ia teringat semua kejadian saat pertama kali dia bertemu kembali dengan kinan saat di pesta perusahaan.

Malam itu kinan terus memandanginya, mata kinan terus menuju ke arahnya. Dan pada saat bertemu kembali di rumah lamanya, kata-kata kinan menjadi sangat terdengar jelas di telinganya.

Bahwa ayahnya telah berubah menjadi seseorang uang menakutkan dan melupakan semua tentang dirinya.

"Aku hanya mengingat dia gadis rendahan yang mengacaukan acara pesta besar sebuah perusahaan dengan drama yang murahan, Apa yang putriku rasakan ketika ayah yang telah meninggalkannya mengatakan kata-kata mengerikan seperti itu padanya????? Apa yang dia pikirkan tentangku setelah itu???? Pasti pada saat pertama kali melihatku di pesta dia sudah tahu mungkin aku ayahnya, ayah yang telah meninggalkannya"

"Malangnya gadis kecil itu dia hanya menangis tanpa bisa mengatakan bahwa aku ayahnya, dia menerima semua hujatan dan hinaan dariku dan semua orang disana".

Pak Setya menangis tersedu di dalam ruangannya, hatinya dipenuhi dengan rasa benci pada dirinya sendiri yang telah begitu jahat tidak mengenali putri kecilnya.

Air mata terus mengucur di pipinya yang mulai di hiasi keriput yang tidak sedikit. Di sana sudah tersirat betapa sudah lamanya ia tidak bertemu putra putrinya.

Dulu saat dia meninggalkan semua keluarga yang sangat mencintainya keadaannya masih sangat segar, bugar, tanpa keriput dan masih memiliki senyuman yang hangat.

Tetapi setelah sekian lama, begitu banyak perubahan yang terjadi, penuaan yang sudah pasti dia alamai dan juga putra putrinya uang kini bukan lagi anak-anak.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C107
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login