Download App
27.27% Life For Die / Chapter 3: kesedihan(1)

Chapter 3: kesedihan(1)

tetesan air mata mengalir perlahan di pipi suci, .

perasaan takut, gelisah,sedih menyatu didalam hatinya,

dengan seksama ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh dokter specialist tulang saat itu.,

"yang saya lihat untuk hasil rontgent kamu,sepertinya tidak ada masalah, hanya saja memang ada tulang yang sedikit retak di atas pinggul kamu, kalau hanya keretakan tulang biasa ini hanya memakai korset spesial untuk perekat tulang kamu pasti akan sembuh, tetapi ada sesuatu yang mencurigakan di area ini,(dokter menunjuk kearah pinggul kiri hasil rontgen tersebut).

disini ada yang aneh seperti ada gumpalan,saya curiga ada massa(kanker/tumor) di area tersebut,,sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan dan tindakan medis di rumah sakit tipe A segera, karena fasilitas di rumah sakit ini kurang memadai, jelas si dokter."

sebenar nya ia ingin menahan tangis dan tetap tegar menerima vonis yang telah di ucap kan sang dokter, tetapi tanpa di sengaja air mata nya terus mengalir membasahi pipi nya,sabar kak kata sang adik yang saat itu menemani suci check up di rumah sakit swasta,

"baik dok.,"dengan berat hati ia pun menjawab.,!

oke minum obat yang di berikan perawat, kamu harus tetap kuat,sabar dan banyak berdo'a agar penyakit mu bisa di sembuh kan, saya harus mengecek pasien lain,begitu saja ya..!ucap sang dokter.,

"baik dokter,terima kasih banyak.

sabar kak ini hanya dugaan dokter saja, aku yakin penyakit kakak pasti bisa disembuhkan, dan yang di bilang dokter tadi tidak benar., kata sang adik sambil memeluk kakak nya yang sedang hancur perasaan nya ketika mendengar apa yang di katakan dokter tadi,.

bagaimana kalau benar,berarti umur kakak pasti gak lama lagi, karena sepengetahuan nya jika manusia sudah tervonis kanker maka umur manusia tersebut hanya tinggal hitungan bulan atau bahkan paling lama bertahan hanya sampai 3 tahun,,dia tau karena dia bekerja di bagian kesehatan yaitu sebagai seorang perawat, jadi sedikit bnyak nya dia pasti mengetahui jenis penyakit dan vonis dokter tersebut,.raut wajah nya semakin di penuhi kegelisahan dan kekhawatiran.,

semoga aja gak ya kak adik nya mencoba menghibur hati sang kakak,kakak jangan sedih banyak berdo'a sama yang di atas semoga aja ini hanya penyakit biasa dan aku yakin kakak pasti bisa sembuh,!

"iya dik makasi ya,!makasi juga udah nemeni kakak chek up,kalau tidak sama kamu sama siapa lagi kakak mintak tolong, dan kakak mohon jangan kasi tau ayah di kampung, karena kakak gak mau dia sedih dan kepikiran, masalah dia aja sama ibu aja masi belum selesai.!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login