Download App
100% only with him / Chapter 8: 8.sekolah

Chapter 8: 8.sekolah

Melihat sarah yang memaksa ingin keluar rajendra segera menyalakan mesin dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi satibanya di jalan raya yang membuat sarah terkejut dan berhenti berontak.''apa kamu gila?" tanya sarah kesal bercampur takut.

Namun hanya dibalas rajendra dengan senyuman tanpa berucap satu kata pun dengan wajah masih fokus kedepan dan itu membuat sarah semakin kesal.

''apa selain gila kau juga tuli hah? Apa sebenarnya maumu dan mau kau bawa kemana aku?'' Sarah terus menghujani rajendra dengan pertanyaan dan masih dengan nada bicara dan raut wajah yang sama.

Lagi lagi rajendra hanya menjawabnya dengan diam dan itu membuat sarah benar benar kacau antara harus marah yang hanya sia sia atau mengacaukan rajendra yang sedang mengemudi dan mungkin akan berakhir dengan celaka , akhirnya sarah hanya pasrah dan mencoba duduk tenang tanpa ingin lagi mengajukan pertanyaan atau berontak.

15 menit kemudian mobil rajendra berhenti di dapan sebuah bangunan yang tak asing bagi sarah ''ini kan…. Sekolah rendra!?" batin sarah tak percaya "bagaimana bisa dia mengetahui alamat sekolah narendra".

Setelah memarkirkan kendaraannya rajendra turun dan membukakan pintu untuk sarah, melihat sarah masih bengong rajendra segera menyadarkannya dengan mengusap lembut pucuk kepala sarah dan sontak saja membuat sarah kaget ''aa apa yang kamu lakukan?". Tanya sarah dengan menepiskan tangan rajendra.

"kenapa melamun? Turunlah kita sudah sampai".

Sarah melihat sekeliling tempat parkir yang nampak sepi karena masih jam 9 pagi dan semua siswa ataupun guru pasti sedang berada di ruang kelas.

''ma mau apa kita kesini?" tanya sarah gugup

''tentu saja menemui anakku mm maksudku anak kita ". Jawab rajendra dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

''dari mana kamu tahu alamat sekolah rendra?aku bahkan tak pernah memberitahukan pada siapaupun''. Tanya sarah sambil terus mengingat ''kecualiiii…!nia'' batin sarah tersentak, sarah merasa tak percaya dengan pemikirannya , bagaimana bisa sahabatnya itu memberitahukan hal yang menjadi rahasianya dan ia hanya percaya pada sahabat nya itu, nia.

Sarah bertanya dengan ragu ''apa nia yang memberitahu mu?''.

Rajendra hanya tersenyum mendengar pertanyaan sarah yang menurutnya tak penting namun rajendra tetap menjawabnya dengan penuh keyakinan''bukan,lagian kenapa kamu bisa berfikir nia yang memberitahu ku , buaknkah kamu bilang tak ada seorangpun yang tahu dimana rendra sekolah?''.

''lalu dari mana kamu tahu kalau rendra sekolah disini,hah?''. Tanya sarah dengan kesal.

''sarah dengar, aku sudah mencari tahu soal kalian dari semenjak aku bertemu dengan mu di bis malam itu,dan kamu pasti bertanya kenapa. Karena aku sudah tahu saat pertama aku melihat wajah rendra yang begitu mirip dengan ku, dan untuk memperkuat keyakinan aku mencari tahu lebih detail lagi tetang kelahiran rendra yang membuat aku benar-benar yakin bahwa dia dalah putraku, namun aku tetap harus mendengar pangakuan dari mulut mu''. Jelas rajendra panjang lebar

''sudahlah tidak baik kita bicara disini, ayo kita masuk?''. Kemudian rajendra meraih tangan sarah dan mereka berduapun masuk ke gedung sekolah menuju ruang kepala sekolah.

Sesampainya didepan pintu kayu berwarna coklat tersebut rajendra mengetuk pintu dengan perlahan.

Tok tok tok…

Terdengar suara seorang pria dari dalam menyahuti "silahkan masuk".

Kemudian rajendra membuka pintu, terlihat seorang pria paruh baya berbadan agak gemuk dengan rambut sebagian berwarna putih memakai kemeja batik sedang duduk santai di kursi menghadap meja kayu dengan ukuran cukup besar dengan segala pernak pernik di atasnya, pria itu berumur sekitar lima puluh tahun atau lebih.

Setelah melihat siapa yang masuk kedalam ruangannya tersebut pria paruh baya itu langsung beranjak dari duduknya , kaget yang kemudian berjalan menghampiri rajendra dan berbicara dengan sopan"tuan muda!, senang bertemu dengan anda".

hai hai...

balik lagi ni ama ceritaku yang masih sama, gaje bingits yes.

walau sebenarnya aku udah berusaha sebaik mungkin tapi, apalah daya kemampuanku cuma sebatas begene.. ya elah curhatkan jadinya hehe.

tapi aku ucapin makasih buat yang sudi baca ceritaku ene . tinggalkan kritik dan sarannya yes eits jangan lupa bintang nya juga, tapi buat yang suka aja yang gak sukak mh gak papa aku gak maksa kok, kan aku orangnya bae hihi...

see you and...

happy reading...


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login