Download App
50% SANG DEWI AZURA / Chapter 19: Radit

Chapter 19: Radit

Azra merebahkan dirinya di atas kasur, hari ini dia cukup lelah. Sepulang dari rumah sakit dia di antar pulang oleh Jhon.

Saat di rumah sakit ketika dia akan pulang Rhyan bersihkeras untuk mengantarnya pulang, meskipun keadaanya tidak memungkinkan. Membuat sahabatnya yang lain kebingungan dengan tingkah Rhyan yang aneh itu. Dia terus merenge layaknya bayi kecil yang meminta mainan baru.

setelah sekian lama ia merenge namun tak ada satupun yang setuju dengan dirinya, sebuah ide muncul di kepalanya.

"Baiklah kalau aku tidak bisa mengantar Azra berikan aku no ponselnya!" Ucapnya sambil melipat tangan di depan dada dan dengan pandangan yang cukup licik keluar dari dalam matanya.

Ada apa dengan si Rhyan itu? belum sembuh total malahan bersihkeras untuk mengantarku pulang, dasar aneh. Pikir Azra dalam hati.

setelah selesai membersihkan dirinya Azra kembali merebahkan dirinya, tiba-tiba ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk.

Rhyan : "Angel ^_^"

Azra : " Iya."

Rhyan : "kamu udah sampai dirumah?"

Azra : "Iya."

Rhyan : "balasannya kok iya aja sih? nggak ada yang lain?"

Azra : " Iya."

Rhyan : " (¬_¬) "

Azra : " kamu udah sampai?"

Rhyan : " Iya, baru aja (⌒o⌒)"

Azra : "(づ ̄ ³ ̄)づ "

upss Azra slah mencet, dia hanya ingin mengirimkan emoticon smile tapi yang terkirim malah emoticon kiss, oh no bagaimana ini.

Rhyan pasti salah paham, bagaimana klau dia akan tiba-tiba merasa ilfil denganku. Pikir Azra frustasi sambil mengacak rambutnya sendiri.

tapi balasan Rhyan selanjutnya membuat Azra terkejut.

*

Ke esokan harinya Dhyan yang berada di tempat kerjanya sedang menunggu seseorang. Dhyan bekerja paruh waktu di sebuah cafe yang tidak terlalu besar, dia sudah bekerja kurang lebih sekitar tujuh bulan yang lalu.

Mumpung hari ini adalah hari minggu, jadi Dhyan berencana untuk mengajak Azra untuk menemaninya bekerja. Dhyan tau Azra jarang sekali keluar dari istana kecilnya itu, kalau tidak di sekolah ya di kosan, sesekali ke tempat kerja Dhyan itupun masih dalam hitungan jari.

Dhyan tak tau mengapa sahabatnya ini begitu antisosial, padahal jika dia mau dia bisa mendapatkan teman dengan mudah, hanya saja Azra seakan menyembunyikan sesuatu. Sesuatu yang tidak ingin Azra orang lain mengetahuinya.

saat dia sibuk memikirkan sahabatnya itu, Azra sudah berada di depan cafe dan melambaikan tangannya ke arah dhyan, Dhyan membalas lambaian tangan Azra sambil tersenyum manis.

mereka lalu duduk di meja bagian paling sudut dimana Azra selalu menunggu sahabatnya yang sedang bekerja. seorang pria tampan datang menghampiri mereka.

"Hai nona-nona cantik, sudah lama aku tidak perna melihat kalian bersama! apakah hari ini adalah hari yang spesial?" tanya pria itu.

"Hai dit, lama nggak ketemu kamu jadi makin cakep aja!" goda Azra ketika Radit menghampiri mereka.

"Harus dong demi mengejar nona cantik di hadapanmu ini!" balas radit sambil mengedipkan sebelah matanya.

Dhyan yang sedari tadi diam kini wajahnya memerah karena malu.

"Udah ah, aku kesana dulu banyak pelanggan yang datang.!" Dhyan pun bergegas pergi. Dia tidak ingin dibuat lebih merona dari pada ini

Azra dan Radit bila bertemu pasti akan membuat dirinya mati kutu. Radit merupakan pemilik dari kafe itu dengan kata lain dia adalah bos Dhyan, Radit memiliki perasaan terhadap Dhyan dan sudah menyatakan perasaannya, namun Dhyan menolaknya.

Dhyan tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Radit dia hanya menghormatinya sebagai seorang bos, namun Radit berkata dia akan menunggu dan berusaha menumbuhkan rasa cinta dalam hati Dhyan.

Radit melakukan berbagai macam cara, perlakuannya yang berbeda terhadap Dhyan membuat kariawan yang lain merasa iri terhadap Dhyan namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena takut akan di pecat oleh Radit.

Radit merupakan satu-satunya teman laki-laki yang Azra miliki, dia tau Radit dengan tulus mencintai Dhyan dan selalu memperlakukan sahabatnya itu dengan baik. Meskipun sekarang Dhyan tidak memiliki perasaan terhadap Radit namun perlakuan Radit yang seperti itu lambat laun akan membuat sedikit demi sedikit rasa cinta akan muncul di hatinya di kemudian hari.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C19
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login