Andre terus menatap wajah istrinya yang pucat pasi dengan perasaan sakit. Ingatannya kembali pada saat ia menemukan meri tak berdaya di ranjang rumah sakit setelah peristiwa jackob. Keadaannya hampir sama mengiris relung hati yang selalu menjadikannya ratu.
Pikirannya kacau saat menatap tangan putih halus itu kini menjadi merah kebiruan karena jarum infus. Tangan yang selalu ingin ia genggam saat duka maupun ketika ia sedang bahagia.
Ia sudah mengambil langkah untuk membantu wanitanya itu mengakhiri sakit hatinya kepada megan. Tapi lagi-lagi ia harus menutupi segalanya dengan kebohongan.
Tak yakin apakah meri akan kembali mempercayainya membuat andre memilih bergerak sendiri tanpa melibatkan meri. Komunikasi di antara pasangan itu semakin hari semakin buruk. Tak ada yang mau mengungkapkan isi pikiran dan hati masing-masing. Mereka sama-sama memilih diam dan bersikap seakan tak terjadi apa-apa.
"tidurlah. Besok kau harus ke kantor bukan?" meri menatap wajah andre yang terlihat lelah dengan beban hidupnya.
"tidak apa. Kau yang harus tidur lebih awal. Besok kau harus izin saja, hubungi temanmu dan katakan kau sakit"
Andre tak henti-hentinya menatap wajah meri sambil terus mengelus tangannya yang merah karena jarum infus.
"jika obatnya sudah kau berikan. Lepaskan saja infusnya, aku sudah merasa baikan"
"wajahmu bahkan masih pucat. Bibirmu sudah seputih wajahmu sekarang"
"andre, bisakah kita seperti dulu?" meri menyiratkan permohonan melalui ucapannya. "aku menyukai kau yang dulu. Yang selalu berterus terang walau itu akan menyakiti dirimu sendiri"
"bagaimana jika kejujuranku menyakitimu?"
Meri tertegun sejenak mendengar ucapan andre. Dia tahu dia akan terluka jika mendengarnya. Tapi memilih tidak mendengar dan menyimpan keraguan juga bukan hal yang baik.
Berpikir sejenak sebelum akhirnya ia menjawab" selama kau yakin aku tidak akan meninggalkanmu, katakan saja semuanya"
"aku tidak yakin dengan hal itu"
Perkataan andre berarti sesuatu yang buruk dan kemungkinan meri tak akan bisa menerimanya dengan begitu mudah.
"katakan saja. Mungkin itu sesuatu yang sudah ku ketahui. Kau mungkin hanya terlalu khawatir mengenai hal itu. Aku lebih sabar dari yang kau pikirkan jika itu berkaitan dengan perasaanku. Tapi jika itu ada hubungannya dengan keluargaku, kau sebaiknya tetap menyimpan rahasia itu"
Andre menggenggam tangan meri memastikan istrinya itu benar-benar bisa menerima pengakuannya dan akan mampu memafkannya. Selain meri yang harus menyiapkan mental, andre juga membutuhkan kesiapan mental untuk bisa mengatakan semuanya.
Semua rahasianya lambat laun akan terbongkar, jadi tak ada gunanya ia menyembunyikan itu. Meri wanita yang cerdas, dia pasti bisa mengerti keadaannya.
"meri, aku dan megan dulunya adalah pasangan kekasih. Tapi akhirnya dia meninggalkanku"
Meri mendengar semua pengakuan andre mengenai kedekatannya bersama megan dulu serta bagaimana mereka berpisah karena megan mengira ia adalah pria miskin yang hanya hidup dari hasil bekerja sebagai pelayan di sebuah caffe. Dia berpaling kepada ilham yang memang terkenal sebagai pria kaya raya dan seorang pewaris.
Megan bahkan menggoda ilham dan menjebaknya agar bisa tidur dengan ilham. Sayangnya, rencana itu di batalkan oleh andre yang membawa ilham keluar dalam keadaan mabuk parah. Sejak saat itu, ilham tak pernah minum-minum dan bersikap dingin kepada wanita.
Dia juga mengakui telah menjadi pria buruk sejak putus dengan megan. Dia merasa kecewa hingga melampiaskan kemarahannya dengan mempermainkan banyak perempuan.
Tak sekedar berciuman, ia mengakui melakukan hal yang lebih jauh yang seharusnya hanya ia lakukan kepada meri. Tapi kala itu, ia belum mengenal meri.
Meri terdiam mendengar pengakuan suaminya itu. Tapi hatinya luluh dengan keberanian andre serta bagaimana dulu andre siap menerimanya walaupun sudah di nodai oleh jackob sekalipun itu tidak benar. Dia hanya merasa masa lalu mereka sama buruknya dan tak ada gunanya ia mengeluhkan hal itu. Lagipula saat itu meri dan andre belum saling mengenal.
"apa kau kecewa?" andre memastikan apa yang ia pikirkan.
"tentu saja. Kau menjadi yang pertama bagiku tapi aku menjadi yang kesekian kali bagimu. Apa menurutmu aku akan senang?" meri balas bertanya dengan nada sedikit kesal tapi tetap tersenyum.
Wajah ketakutan di mata andre membuat meri menyadari sesuatu. Suaminya itu sangat mencintainya, berusaha menjaga perasaannya hingga menyembunyikan masa lalunya. Dia hanya pria yang takut di tinggal pergi oleh kekasihnga.
"maafkan aku"
"tidak masalah. Aku juga sudah curiga sejak kau sering menghindar saat aku bercanda mengenai hubungan intim dan menyinggung mantan kekasihmu. Aku hanya sedikit kecewa" meri mengangkat tangannya dan memberi simbol sedikit dengan ibu jari dan telunjuknya yang ia berikan jarak tak terlalu jauh juga tidak rapat. "lanjutkan, jangan menyembunyikan apapun lagi"
Andre menarik turun tangan meri karena darah di selang infus bisa saja naik jika banyak bergerak.
Pengakuan andre berlanjut saat ia bertemu dengan meri di penerbangan yang sama saat meri berlibur ke Singapura. Dia kagum dengan pembawaan meri yang terkesan berani. Melihat seorang gadis kecil melakukan penerbangan dari singapura ke los angeles sendirian membuat hatinya berdecak takjub.
Ia terus memandangi meri dan mencoba mendekatinya sejak saat itu. Dengan pengalamannya menaklukkan wanita, baginya tak akan sulit jika hanya meluluhkan hati seorang gadis kecil.
Tak di sangka, meri justru bersikap dingin kepada andre. Dia bahkan tak menanggapi satupun kalimat sapaan yang dilontarkan oleh andre. Meri lebih memilih memakai handsfree nya dan mendengar musik untuk menghindari andre yang bersikap seakan telah mengenal meri sejak lama.
Mereka bahkan duduk di kursi yang berseberangan saat di pesawat. Setelah berhasil merayu penumpang di samping meri untuk bertukar tempat duduk, ia akhirnya bisa lebih lama menikmati wajah cantik wanita itu.
Mereka akhirnya akrab setelah satu bulan perjuangan andre. Ia hanya ingin menjadikan meri sebagai penambah pengalamannya dengan menaklukkan gadis SMA, tapi secara tidak sengaja mereka bertemu ilham di caffe.
Sejak hari itu, meri justru lebih akrab dengan ilham daripada andre. Pada akhirnya ilham mengakui perasaannya kepada andre agar andre menjaga jarak dengan meri. Mendengar meri berhasil membuat pria tembok es itu jatuh hati, andre bertekad akan merebutnya dan membuat ilham tak bisa memilikinya.
Namun sialnya, ia justru benar-benar jatuh hati kepada wanita itu. Kepura-puraan yang awalnya ia tunjukkan akhirnya berubah menjadi ketulusan.
Andre mengakui semua niat awalnya mendekati meri hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati.
"tunggu, apa kau hanya menganggapku media pembalasan dendammu kepada ilham?" meri memotong perkataan andre.
"aku menyesal untuk itu. Tapi saat ini aku benar-benar mencintaimu meri. Aku sudah melupakan dendamku kepada ilham sejak kau menerimaku. Itu sudah tidak penting lagi bagiku"
"kau melupakan dendammu itu karena kau sudah mendapatkanku. Jika aku kembali kepada ilham apa kau masih tetap melupakan yang terjadi?"
Andre terdiam mendengar pertanyaan itu. Dia melepaskan semua dendam yang ia simpan begitu lama tapi bagaimana bisa dia melepas meri begitu saja.
"aku akan memberinya segala yang ku punya asal bukan kau. Aku tidak akan bisa kehilangan mu lagi" jawaban andre lebih seperti permohonan agar meri tak meninggalkannya. "dia sudah mengambil banyak hal dariku. Aku akan mengikhlaskan semuanya, tapi aku tetap tidak akan bisa melepasmu"
"apa bisa ku anggap itu sebagai bentuk ke egoisanmu? Kau pasti tahu betul saat ini kelemahan ilham hanya aku. Jadi cobalah pikirkan lagi perkataanku ini. Gali kembali perasaanmu dan tanyakan pada dirimu, itu hanya sebuah dendam yang membuatmu menahanku atau itu karena kau benar-benar menyukaiku" meri diam sejenak. "aku tidak akan marah jika benar itu hanya karena dendammu. Tapi bisa ku minta satu hal?"
Andre menatap meri "katakan"
"carilah wanita lain yang lebih baik dariku. Dan jangan kembali kepada megan, kalian sudah melewati masa yang buruk. Akan lebih baik jika kalian bisa memulai dari awal. Tapi untuk saat ini, tetaplah bersamaku"
permohonan meri seakan ia tahu bahwa pada akhirnya ia akan berpisah dari andre. Dia hanya tak ingin memberi megan peluang untuk mendekati andre saat ini.
Dia kurang lebih bersikap sama seperti andre. Menahan pria itu untuk membalas kemarahannya kepada megan, tapi hal yang berbeda adalah meri tulus mencintai andre sejak awal.
"aku tidak pernah berfikir akan meninggalkanmu"
"pikirkan lagi" ujar meri membelai pipi suaminya itu dengan tangan yang terdapat selang infus.
Dia merasa bahagia sudah mendengar pengakuan dari suaminya itu. Setidaknya mulai hari ini, ia akan menghadapi andre tanpa keragu-raguan.
"tidurlah. Aku akan menunggu cairan infusmu habis baru aku akan tidur" andre mencium kening meri, merapikan selimut serta memperbaiki posisi tangannya agar nyaman saat tertidur.
Wajah pucat itu perlahan menunjukkan rona di wajahnya. Andre tak berhenti memikirkan perkataan meri. Dia tadinya berharap meri meminta agar selamanya bersamanya, tapi dia hanya mengatakan itu untuk saat ini. Sedikit kecewa tapi ia tahu maksud perkataan meri adalah untuk memberinya waktu berfikir dan memantapkan hatinya.
Sejak ia mencari meri sewaktu hilang bersama jackob, ia sudah memantapkan hatinya untuk memilih meri sebagai pendampingnya. Tak pernah terlintas sedikitpun untuk menggantinya dengan yang lain.
Namun, dia akan berusaha memikirkan perkataan meri mengenai dendamnya kepada ilham. Jika itu memang benar, maka dia seharusnya siap untuk melepasnya saat hatinya sudah mulai bisa berdamai dengan kakaknya itu.